Mendapatkan ide usaha berbisnis bisa datang dari mana saja, termasuk dengan mencoba jualan produk yang lagi booming ataupun viral. Bukan tidak mungkin, kesempatan tersebut bisa membawa bisnismu meraih kesuksesan. Seperti halnya Rina Nuriyah, pemilik Moojang Bandung, yang memulai bisnisnya dari yang lagi viral hingga bisa bertahan lama dan menjadi buah tangan yang enak dan unik dari Bandung.
Lalu, bagaimana kisah Moojang Bandung bisa sukses seperti sekarang? Yuk, ikuti kisah perjalanan seller inspiratif Pejuang Online Paxel, Rina, dalam membangun bisnis Moojang Bandung hingga bisa sukses seperti sekarang.
Berdiri pada awal tahun 2018, Moojang Bandung hadir ketika Oleh-oleh dari Bandung seperti kue artis, kue balok, dan bolu susu booming dan viral di tahun 2017. Rina membangun Moojang Bandung mulai dari menjual produk orang lain hingga kini melengkapi dengan produk yang diproduksi sendiri. “Diawali dengan menjual produk orang lain, dan seiring dengan berjalannya waktu dengan bertambahnya pelanggan serta reseller, kita lengkapi dengan produksi sendiri dengan konsep yang berbeda, sehingga lahirlah BRAND MOOJANG BANDUNG, Buah tangan dari kahyangan,” ucapnya.
Rina bercerita bahwa nama Moojang Bandung diambil dari nilai-nilai Sunan Ambu sebagai sosok perempuan atau ibu yang dihormati (dalam kepercayaan Sunda). Sunan Ambu memiliki wilayahnya sendiri, yaitu Padang Tengah atau Kahyangan yang memberikan ajaran welas asih atau kasih sayang ibu. Adapun sebutan untuk wanita sunda yang melekat di benak masyarakat dari zaman dulu sampai sekarang adalah Mojang Bandung.
Moojang Bandung memiliki produk utama camilan cake atau pastry dengan kuliner buhun resep leluhur yang dipadukan dengan sentuhan kekinian. “Lewat produk kuliner Moojang Bandung mencoba melestarikan ajaran welas asih dan melestarikan resep-resep warisan leluhur. Produknya tidak hanya enak tapi memberikan rasa bangga kepada penikmatnya karena ikut melestarikan warisan leluhur,” ungkapnya. “Maka lahirnya brand MOOJANG BANDUNG, dengan slogan Buah Tangan dari Kahyangan. Dan merk ini statusnya sudah terdaftar,” lanjutnya.
Rina mengatakan bahwa produk-produk Moojang Bandung dibuat dari resep yang turun temurun. “Seperti kita ketahui kue balok dan mochi adalah makanan khas dari tataran pasundan yang sudah ada sejak dahulu kala,” ucapnya.
Selain cita rasanya yang khas, produk-produk di Moojang Bandung tidak menggunakan bahan pengawet dan terbuat dari bahan yang berkualitas. “Produk-produk di Moojang Bandung tidak menggunakan pengawet dan menggunakan daging durian asli utk varian rasa durian. Oleh karenanya untuk produk balur hanya bertahan 4-5 hari, mochi bakar susu 3-4 hari, mochi bakar durian 24-36 jam (suhu ruang) 2 minggu didalam freezer,” jelasnya.
Moojang Bandung menarik banyak pelanggan melalui produknya yang enak dan unik, seperti Mochi bakar Moojang Bandung yang menjadi mochi pertama dan satu-satunya dengan pengolahan dibakar. “Mochi bakar Moojang memiliki tekstur renyah tetapi tetap kenyal, kemudian kita padukan dengan isian fla susu yang lumer. Saat digigit ciri khas mochi kenyal tetap terasa, tapi sekaligus renyah dan isiannya langsung lumer dimulut. Sensasi ini yang tidak ada di produk pesaing,” jelas Rina.
Selain Mochi Bakar Moojang Bandung, ada juga kue Balur (Balok Lumer) yang terbuat dari coklat berkualitas dengan pengolahan khusus sehingga menghasilkan produk yang enak dan unik. “Begitu juga dengan kue Balur (balok lumer) brownies, kita gunakan coklat yang berkualitas dan tanpa perisa sehingga menghasilkan rasa coklat yang kaya dan mewah. Untuk menjaga keasliannya kue balur ini dibakar diatas tungku batu khusus. Sehingga memiliki aroma khas, tekstur lembut, dan dalamnya lumer maksimal,” lanjutnya.
Saat ini Moojang Bandung bisa memproduksi lebih dari 300 produk perharinya. Moojang Bandung memiliki 6 produk dengan 4 di antaranya menjadi best seller. Ada Mochi Bakar edisi chewy Durian (Daging durian asli), Mochi Bakar Susu, Kue Balur (balok lumer), Dessertbox jumbo dan cup dengan berbagai varian rasa, Mochi Bakar Ubi, hingga Bolu Susu Red Velvet (keju dan oreo).
Moojang Bandung selalu menggunakan bahan pilihan dengan kualitas terbaik hingga meninjau proses produksi secara langsung dalam menjaga cita rasa dan kualitas produknya. “Kami selalu menggunakan bahan pilihan dengan kualitas terbaik, daripada menggunakan bahan kualitas rendah untuk menekan ongkos produksi, kita lebih memilih menaikan harga jual agar kualitas tetap terjaga. Dan setiap produksi dikontrol secara langsung agar cita rasa dan kualitas tetap sama,” jelasnya.
Setiap usaha tentunya menemukan tantangan dalam berbisnis. Dalam menghadapi sebuah tantangan membutuhkan langkah yang tepat agar bisnis bisa terus berjalan hingga meraih kesuksesan. Seperti Rina yang konsisten dan berkesinambungan melakukan inovasi dan investasi sehingga bisa menghadapi dan melewati setiap tantangan yang ditemui.
Ia mengungkapkan bahwa inovasi adalah syarat utama agar produknya memiliki cita rasa yang diminati pelanggan, berbeda dengan kompetitor, dan mempunyai nilai lebih. “Lakukan tes pasar dan lakukan perbaikan. Ciptakan brand bukan hanya produk. Lakukan branding bukan hanya marketing,” jelasnya.
Selanjutnya adalah investasi diri untuk mendukung menjalankan bisnis. “investasi disini adalah investasi leher ke atas, bekali dengan ilmu-ilmu yang mendukung untuk menjalankan bisnis. Beli buku, ikuti seminar, ikuti pelatihan, kemudian terapkan dalam bisnis kita. lalu evaluasi dan lakukan perbaikan secara berkala. Proses ini harus terus dilakukan secara konsisten,” terangnya.
Produk Moojang Bandung dikemas dengan kemasan food-grade. Saat pengiriman ke luar kota, produk dipacking dengan aman menggunakan bubble-wrap. Serta, terutama adalah menggunakan ekspedisi yang terpercaya dalam pengiriman produk terutama makanan beku. “Moojang Bandung bekerja sama dengan Paxel untuk pengiriman produk-produk ke seluruh kota di pulau Jawa dan Bali. Seperti Mochi Bakar Durian (dengan isian daging durian asli) bisa sampai ke tangan konsumen masih dalam keadaan dingin atau beku. Begitu juga dengan balok lumer yang rentan, bisa sampai dalam keadaan baik dan utuh. Bukan hanya pembeli puas tapi akan menjadi pelanggan yang order kembali (repeat order),” ucap Rina.
Rina juga membagikan tips cara menyimpan produk agar tetap fresh atau tahan lama. “Untuk produk-produk yang harus disimpan beku pastikan freezer dalam keadaan baik dan mempunyai genset sebagai cadangan listrik. Pastikan selalu mencantumkan tanggal produksi atau tanggal kadaluarsa. Untuk produk yang disimpan di suhu ruang, pastikan produk di kemas dengan baik dan tertutup rapat berkualitas food grade, disimpan tidak terkena matahari langsung disuhu ruang dengan suhu stabil < 26 derajat celcius,” terangnya.
Dalam menjalankan bisnis Moojang Bandung hingga bisa sukses seperti sekarang, Rina menerapkan 3 pilar yang mana harus dijalankan oleh para pebisnis baik skala kecil maupun besar. 3 Pilar tersebut adalah Branding, Marketing, dan Operation. “Branding, tujuannya agar menjadi “Top of Mind” di benak pelanggan, ingat Bandung ya ingat produk Moojang Bandung dengan cara menceritakan filosofi brand Moojang Bandung. baik melalui sosmed, banner, maupun iklan berbayar, secara konsisten,” terangnya.
Adapun Marketing bertujuan untuk mendatangkan traffic agar terjadi penjualan, seperti memberikan promo atau penawaran khusus. “Memberikan penawaran-penawaran khusus baik kepada pelanggan maupun reseller, seperti diskon produk bundling, promo buy1get1, voucher, free ongkir, point reward. Seperti promo yang sedang berjalan di PaxelMarket adalah BUY1GET1FREE untuk produk DessertBox Jumbo (varian rasa tiramisu, coklat, durian),” jelasnya. Kemudian, operation bertujuan menjaga kualitas dan pelayanan sehingga pembeli dapat menjadi pelanggan setia.
Dalam menjangkau pelanggan yang lebih banyak, Moojang Bandung juga menawarkan produknya melalui mitra dan reseller. “Ya betul, produk-produk Moojang Bandung selain dijual secara eceran, produk dijual juga melalui mitra dan reseller. Untuk menjadi mitra/reseller bisa hubungi admin kemitraan/reseller di 085614483141,” ucap Rina.
Saat ini Moojang Bandung menawarkan produknya secara offline maupun online. Moojang Bandung memiliki 4 outlet offline yang terdapat di wilayah kabupaten Bandung hingga toko online di Marketplace, seperti PaxelMarket.
Suka dan duka tentunya dialami oleh setiap pelaku bisnis selama menjalankan bisnis, termasuk Rina dalam menjalankan bisnis Moojang Bandung. Bagi Rina saat produk diterima baik oleh pelanggan sampai direkomendasikan ke orang terdekat pelanggan menjadi hal yang ia sukai saat menjalankan bisnis Moojang Bandung. Serta, saat produknya dijadikan sajian istimewa, baik untuk acara sakral, acara non-formal, sampai menjadi buah tangan khas Bandung.
Duka yang ia alami dalam menjalankan bisnisnya adalah adanya produk yang kadaluarsa. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan mencari solusinya. “Solusinya untuk menekan jumlah produk kadaluarsa kita menggunakan data penjualan dari tahun-tahun sebelumnya sehingga kita bisa membuat prediksi rata-rata penjualan di hari biasa, di akhir pekan, high season atau libur panjang menjadi lebih akurat,” ucapnya.
Rina membagikan tips cara dia menghadapi rintangan pada masa pandemi. “Ya bisnis kadang naik dan turun, dimana saat masa pendemi seperti sekarang ini penjualan melalui offline turun dratis, oleh karenanya saat pandemi kita lebih fokus dengan menjualan melalui online sehingga penjualan tetap stabil,” ucapnya.
“Dengan adanya paxel yang bisa mengiriman makanan dingin/frozen Moojang Bandung sangat terbantu. Bahkan kita sampai harus menggunakan PaxelBig karena orderan reseller bisa mencapai puluhan/ratusan produk. Tips berbisnis kuliner jaga rasa dan kualitas, lakukan branding dan marketing secara konsisten. Cari pembeda agar produk anda menarik pembeli.” tutupnya.
Itulah kisah pejuang online Moojang Bandung yang semoga dapat menginspirasi dan memotivasimu dalam menjalankan bisnis! Ikuti juga kisah para #PejuangOnlinePaxel lainnya dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya hingga bisa meraih kesuksesan.