Temukan cerita menginspirasi mereka
tags "sameday delivery" 6 hasil ditemukan.

Si MENUL Tahu Bakso Asli Ngawi

Si MENUL didirikan pada akhir tahun 2017, berlokasi di Jl. Ronggowarsito Gg. Kenanga, Kelurahan Karangtengah, Kabupaten Ngawi dan masih berada di lokasi yang sama sejak Si MENUL pertama kali di produksi.

Awal mula berdirinya Si MENUL sebenarnya karena ketidaksengajaan, saat mendapat sebuah resep bakso cilok dari teman. Setelah dieksekusi dan mencoba dibuat ternyata resep tersebut lebih menyerupai bakso, dan terlalu enak jika disebut bakso cilok. Karena memang awalnya berencana ingin menjadikan resep tersebut sebagai bisnis, namun jika tetap menjadikan bisnis dengan berjualan bakso untuk saat ini terlalu banyak pedagang bakso yang sudah lebih dahulu menjalankan bisnis dengan pelanggan yang sudah lebih banyak tentunya.

“Terlalu banyak saingan kalo untuk berjualan bakso saja, sudah terlalu biasa,” ujar Puspa Tanjung Asrining Puri yang sehari-hari bertugas menghandle promo, marketing dan orderan dari pelanggan.

Dibantu oleh Ibu Suminah yang hobi mengolah masakan, berawal dari iseng akhirnya adonan resep bakso tadi dimasukkan ke kulit tahu pong yang dibeli di pasar.

“Setelah kami rasakan kok ternyata enak dan rasanya masuk, pada saat itu pedagang dan bisnis tahu bakso masih jarang kami temui di kota Ngawi.” Akhirnya perempuan yang akrab disapa Mbak Puspa ini memberanikan diri untuk memposting di akun media sosial Facebook dan juga WhatsApp. Menawarkan ke beberapa teman kantor suaminya di Pemkab Ngawi.

Tidak disangka respon teman-teman Facebook dan WhatsApp Mbak Puspa sangat luar biasa. Atas izin Allah orderan datang bertubi-tubi. Berawal dari rasa penasaran ingin mencoba rasa tahu bakso- karena memang untuk di wilayah Jawa Timur sendiri produk tahu bakso masih sangat jarang ditemui. Kemudian bertahap minggu-minggu setelahnya repeat order mulai berdatangan dari pelanggan, yang awalnya pesan 10 potong tahu bakso kemudian naik menjadi 20 potong, naik lagi di orderan selanjutnya menjadi 50 potong, 100 potong tahu bakso dalam sekali order.

“Juga pernah ada beberapa instansi dan perkantoran yang memesan dalam jumlah banyak, sepertinya kolektif pesanan teman-teman kantor, dari teman yang bekerja di Kejaksaan Madiun misalnya, memesan sampai 400 tahu bakso, ada juga yang pernah jadi langganan dari Badan Pertanahan Nasional Jakarta Selatan yang sekali pesan bisa 100 sd 200 tahu bakso setiap 2 s.d. 3 minggu sekali, juga yang sampai saat ini masih sering order dalam jumlah banyak ada pelanggan setia dari Galeri Indosat Kediri,” cerita Mbak Puspa.

1. Awal Mula Muncul Nama Si MENUL

Awal mula muncul nama Si MENUL adalah ide dari seorang kenalan desain grafis di kota Semarang yang diminta tolong untuk membuat logo produk. Beliau menyarankan nama “Si MENUL” dipakai karena unik, mudah diingat, dan sangat mewakili produk itu sendiri.

Banyaknya testimoni pelanggan yang memberikan komentar bahwa menurut mereka produk Si MENUL ini memang beda dari produk-produk Tahu Bakso yang beredar di pasaran. Isi dagingnya yang full dan teksturnya menul-menul, juga kulit tahu nya yang garing dan krispi membuat perpaduan yang unik saat dikonsumsi hangat. Dipadukan dengan warna logo kuning dan merah yang secara psikologis sangat menggugah selera.


Promosi yang dilakukan memang banyak melalui akun media social Facebook @puspa.puri, Instagram @simenul.tahubakso dan juga status di WhatsApp, itulah yang kemudian membuat Si MENUL Tahu Bakso ini banyak sekali mendapat orderan dari luar kota.

Justru untuk wilayah kabupaten Ngawi sendiri, Si MENUL kurang banyak orang yang tahu. Di satu sisi permintaan dari luar kota hampir merata di beberapa kota di pulau Jawa, mulai dari Serang-Banten, Jabodetabek, Karawang, Cikampek, Purwakarta, Cirebon, Kuningan, untuk wilayah Jawa Tengah mulai dari Grobogan, Magelang, Banjarnegara, Boyolali, Semarang, Jogja, Solo, dan hampir di berbagai kota di Jawa Timur mulai dari Magetan sampai dengan Banyuwangi.

Sebelum mengenal Paxel sempat beberapa kali melakukan permintaan pengiriman dari beberapa kota di luar pulau jawa, seperti Palembang, Bangka Belitung, Lampung, Bali, dan Banjarbaru Kalimantan Selatan. Alhamdulillah sampai dengan selamat walau sempat khawatir karena estimasi waktu pengiriman lebih dari 3 hari dengan ongkos kirim yang lumayan besar. Permintaan pelanggan yang belum berani kami kabulkan karena terkendala waktu perjalanan adalah ke beberapa kota seperti Medan, beberapa kota di Jawa Barat, Pulau Madura, Nusa Tenggara Barat dan Maluku.

Sampai saat ini penjualan memang lebih intens melalui online, untuk mendapatkan produk Si MENUL bisa dengan menghubungi kontak WA Mbak Puspa (081556403220), bisa juga lewat direct message akun Instagram Si MENUL atau inbox di Facebook messenger akun @puspa.puri.

2. Varian Rasa Produk Si MENUL Tahu Bakso

Terdapat 2 varian rasa produk Si MENUL Tahu Bakso, yaitu varian original dan pedas. Saat ini varian original masih yang paling banyak diorder akan tetapi penggemar pedas pun juga banyak. Karena rasa pedas yang ditawarkan adalah rasa pedas yang nyaman dan masih bisa dinikmati oleh khalayak.


“Jika dihitung persentase setiap bulannya kira-kira sekitar 30% permintaan varian pedas dari total produksi,” kata Ibu Suminah yang memproduksi hampir mendekati angka 2.000 potong tahu bakso setiap bulannya.

Ke depannya Si MENUL Tahu Bakso akan menambah beberapa varian rasa dalam waktu dekat ini, kita tunggu saja kira kira apa yang akan disajikan oleh Si MENUL. Juga berencana menambah produk pendamping yaitu saus petis udang pedas yang bisa diorder terpisah jika menginginkan. Sepertinya memang cocok sekali jika Tahu Bakso dipadukan dengan cocolan petis udang, sangat menggugah selera.

Ibu Suminah dan Mbak Puspa selaku pemilik bisnis Si MENUL, melakukan 2 sampai 3 kali proses produksi dalam satu minggu dengan kisaran 500 s.d. 600 potong tahu bakso dibuat setiap minggunya. Produk tersebut kemudian dibekukan selama 2x24 jam di dalam freezer lalu berlanjut untuk dikemas dalam wadah plastik kedap udara dengan menggunakan alat vacuum sealer dan kemudian produk siap dikirim kepada para pelanggan.

“Alhamdulillah sampai dengan hari ini produk yang kami produksi selalu habis dengan cepat, jadi bisa dikatakan produk yang kami kirimkan ke pelanggan adalah produk yang baru saja melewati proses produksi dan fresh, jarang ada stok lama yang tersisa,” ungkap Mbak Puspa.

3. Produk Tahu Bakso Si MENUL Dapat Bertahan Lama dengan Mempertahankan Kualitas Produk

Si MENUL Tahu Bakso ini bisa bertahan 4 hari di perjalanan, terkirim dalam keadaan beku dalam wadah plastik kedap udara. Jika pelanggan ingin menyimpan sebaiknya disimpan di kulkas bisa bertahan 2 minggu dan disimpan di freezer bisa bertahan hingga 1 bulan lebih. Untuk mengkonsumsi bisa dibiarkan terlebih dahulu di suhu ruang hingga bekunya hilang kemudian tinggal di kukus atau digoreng sesuai selera.

Pada proses pengiriman jarak jauh dan luar kota, Si MENUL dikemas dalam besek bambu yang dilapisi styrofoam di bagian dalam guna menahan suhu produk agar terjaga dingin. Apalagi sekarang dengan adanya ekspedisi Paxel yang memberikan pelayanan same day, pemilik usaha Si MENUL Tahu Bakso sangat terbantu sekali karena produk yang dikirim ke pelanggan bisa sampai di hari yang sama dalam keadaan masih dingin, sehingga meminimalisir produk rusak atau basi, pelanggan pun merasa puas.


Mempertahankan kualitas produk menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga, karena itu adalah kunci kepuasan pelanggan. Jika pelanggan merasa puas maka mereka akan melakukan repeat order dan secara otomatis akan mempromosikan kepada sanak saudara dan juga teman-temannya.

“Yang terus kami jaga adalah kualitas rasa dan teksturnya, dan yang masih menjadi kendala dan terus berjuang untuk kami pertahankan adalah tentang ukurannya. Karena saat ini kulit tahu pong belum bisa memproduksi sendiri, masih mengambil dari pabrik yang kadang ukurannya tidak sama. Jadi memang kami menyiasati ketidakseragaman bentuk tersebut dengan berat timbangan isian dagingnya yang kami tambah,” tutur Mbak Puspa.

Untuk saat ini Si MENUL Tahu Bakso belum memiliki mitra distributor ataupun reseller dikarenakan banyak pelanggan yang langsung order ke pemilik via online, juga karena pengiriman yang semakin dimudahkan oleh layanan pengiriman Sameday Paxel. Namun tidak menutup kemungkinan untuk yang berminat bergabung menjadi reseller dengan benefit harga khusus tentunya.

4. Cara Pemilik Usaha Si MENUL Mempertahankan Pelanggan

Banyak cara dilakukan untuk mempertahankan pelanggan, termasuk mempertahankan para TUMANERS- sebutan bagi para pelanggan setia Si MENUL yang lebih dari 5x dalam waktu 6 bulan melakukan order. TUMANERS berasal dari kata tuman dalam bahasa jawa yang artinya terbiasa, atau senang mengulangi karena pernah merasakan enaknya.

“Bentuk pemeliharaan atau merawat pelanggan setia biasa kami lakukan dengan memberikan diskon produk dengan minimal pembelian, bisa juga dengan potongan biaya kirim, atau pada momen momen tertentu seperti hari ulang tahun pelanggan, hari besar nasional dan keagamaan, juga dengan surprise yang kami lakukan secara dadakan,” imbuh Mbak Puspa yang dulu pernah 5 tahun bekerja di divisi khusus Customers Loyalty di sebuah perusahaan telekomunikasi.

5. Menghadapi Tantangan dengan Selalu Menyertakan Allah dalam Setiap Ikhtiar

Selama menjalankan bisnis ini banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, mulai dari modal usaha, menjaga kualitas produk, ketersediaan bahan baku, teknik dan strategi marketing, sampai dengan bagaimana cara memperlakukan dan mengapresiasi pelanggan. Setiap tantangan pastinya membutuhkan cara tersendiri dalam memecahkannya, suka duka harus diterima dengan penerimaan mendalam dan disadari bahwa ini adalah bagian dari perjuangan membesarkan bisnis. Tekun, sabar, dan terus berinovasi serta selalu menyertakan Allah dalam setiap ikhtiar menjadi cara terkuat agar tetap bertahan dan bersemangat.

“Target usaha ini di tahun 2022 adalah semakin meluaskan pasar ke kota-kota di Indonesia, memperkenalkan produk Si MENUL ke lebih banyak lagi konsumen, juga beberapa inovasi produk agar tetap diminati dan mengikuti permintaan dan tren pasar. Dan kami juga berharap Paxel bisa meluaskan lagi coverage areanya agar pelanggan kami yang saat ini berada di luar area jangkauan Paxel bisa merasakan kelezatan Si MENUL Tahu Bakso dalam hitungan 1x24 jam sejak produk kami kirimkan sehingga JAJAN SI MENUL BEDA KOTA bisa terwujud,” jelas Mbak Puspa.


Untuk para pelaku usaha yang sedang merintis usahanya seperti Si MENUL, tetap semangat, tekun menjalani, serta terus bergerak berinovasi agar bisa selalu mengikuti permintaan pasar di dalam persaingan bisnis yang serba online ini.

Berdagang adalah hal yang menyenangkan. Bahwa 9 dari 10 pintu rezeki terbuka melalui berdagang. Berdagang dengan cara yang benar dapat menguatkan keimanan kita kepada Allah. Berdagang melatih otot kepasrahan kita kepada Allah bahwa sebaik dan sebagus apapun strategi dagang kita, tetap Allah-lah yang menggerakkan pelanggan untuk membeli dagangan kita.

Itu dia kisah pejuang online Si MENUL yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 1 Agt 2022

Getuk Marem, Turun-temurun hingga Jadi Makanan Iconic Magelang

Siapa yang tidak kenal dengan kuliner iconic Magelang, Getuk Marem? Makanan tradisional yang dikemas dengan modern ini merupakan oleh-oleh khas Magelang yang berdiri sejak tahun 1986. Sejak berdirinya Getuk Marem Magelang sampai sekarang, rupanya dijalankan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi dengan resep masih sama seperti awal berdiri. Di momen Hari Kartini ini, Ibu Hartini selaku owner Getuk Marem Magelang sudah berjuang dengan baik dalam memajukan ekonomi Indonesia melalui bisnis kulinernya.

Kesetiaan owner Getuk Marem dalam mempertahankan resep dianggap sebagai cara menghadapi tantangan dan persaingan bisnis. Di samping itu, owner juga setia dengan prosesnya. Entah produknya laku, atau tidak, Bu Har (sapaan akrabnya) tetap setia mempertahankan kualitas produk.

Namun tak menutup kemungkinan bahwa dirinya tetap mencoba untuk terus melakukan produksi dan mengenalkan produk Getuk Marem. Proses pengenalan produk Marem sejak awal berdiri ini memakan waktu 1,5 tahun, dan setiap harinya Bu Har selalu memproduksi getuk marem meski sedikit.

1. Sejarah Berdirinya Getuk Marem Magelang

Getuk marem lahir dari generasi pertama (orang tua Ibu Hartini) yang berjualan di pasar. Orang tuanya merupakan pembuatan getuk yang masih menggunakan proses tradisional, yakni dengan cara ditumbuk. Bahkan bentuknya masih menyerupai getuk lindri dengan menggunakan pengemasan besek. Meski berupa kuliner tradisional, getuk marem buatan orang tua Bu Har ini sangat terkenal, sampai Kakak dari Bu Har sering dipanggil “Mbak Getuk” oleh para pelanggannya.

Seiring berjalannya waktu, usaha getuk ini diteruskan oleh generasi kedua yaitu Ibu Hartini dan suami di tahun 1986 berdirinya. Dari sinilah awal mula Getuk Marem berdiri. Saat ini, kuliner Getuk Marem Magelang dikelola oleh anak dari Bu Har, yakni Doroteus Angga.

“Awal produksi dari generasi pertama masih di Jambon, Magelang, sampai ke generasi kedua. Lalu pindah di alamat sekarang, di Tidar, Magelang, dan di lokasi ini menjadi satu tempat produksi dan outlet,” ungkap Angga.


2. Asal Usul Nama Getuk Marem dari Magelang

Angga menjelaskan, “nama Marem berasal dari Bahasa jawa memiliki arti Mantep, dengan harapan produk Getuk Marem ini ketika dimakan oleh konsumen, konsumen merasa mantep dari rasa, kualitas dan harganya.”

“Sementara, yang membedakan getuk dari generasi pertama dengan Getuk Marem Bu Hartini ini adalah prosesnya sudah modernisasi dan sudah mengikuti permintaan pasar dengan menambahkan rasa di setiap variannya. Total ada 4 lapisan getuk, yang pertama vanilla, raspberry, coklat, dan original,” ucap Angga.

3. Ciri Khas dari Getuk Marem Bu Hartini

Apa sih yang membuat Getuk Marem memiliki nilai di pasaran? Satu hal yang membuat Getuk Marem memiliki nilai di pasaran karena berasa dari ciri khasnya. Di antaranya adalah rasa manis yang tidak terlalu berlebihan, tekstur getuk bisa bertahan selama 3 hari karena bahan yang digunakan bagus sehingga menghasilkan produk yang bagus.

Untuk mempertahankan ciri khas Getuk Marem agar bisa dirasakan oleh pelanggannya baik dari dalam maupun luar kota adalah dengan memperhatikan pengemasannya.

“Tips cara packing dari Getuk Marem yang pertama sesuaikan ukuran paket dengan kardus untuk menghindari sisa ruang supaya paket tidak terguncang isinya. Paket getuk di vakum untuk menjaga kualitas dan tekstur getuknya. Yang terakhir dari getuk marem adalah memberikan gift card ucapan terima kasih ke konsumen. Dengan hal ini, kami menginginkan pengalaman konsumen terhadap Getuk Marem semakin dekat, bukan hanya sekedar penjual dan pembeli,” jelas Angga.


4. Lokasi Hanya di Satu Tempat Memudahkan Owner Mempertahankan Kualitas

Lokasi pusat produksi Getuk Marem saat ini tidak membuka cabang. Tetapi untuk produknya sudah tersebar di semua toko oleh-oleh di Magelang dan sudah tersebar di luar kota. Dengan lokasi produksi yang terpusat hanya di satu tempat mempermudah owner untuk mengawasi kualitas pembuatan getuk khas Magelang yang satu ini.

Pertama, dengan mempertahankan kualitas bahan baku. “Bahannya memang kita menggunakan ketela yang khusus, karena jenis ketela untuk bahan getuk harus bertekstur empuk,” kata Angga.

Kedua, quality control merupakan cara untuk mempertahankan ciri khas dan rasa. Di sini owner ikut andil dalam quality control produk getuk mulai dari penggilingan sampai dengan pengepakan.

Angga mengaku, produk Getuk Marem Magelang masih mempertahankan rasa orisinal karena untuk mempertahankan ciri khas. Bahkan saat ini produk dari Marem melakukan inovasi baru dengan mengeluarkan produk bakpia Marem.


5. Tetap Berproduksi Meski Pandemi

Pandemi tak lantas membuat Getuk Marem berhenti berproduksi. Saat pandemi, dalam sehari hanya melakukan 9 gilingan (1x gilingan sebanyak 30 kg ketela menghasilkan 30 box getuk marem), sementara di hari normal 20 – 30 gilingan.

“Setiap hari kami melakukan gilingan karena produk kami fresh setiap hari. Kami juga melakukan kebijakan ke distributor dan sales kami. Misal ada produk yang sudah lama mending dikembalikan karena menghindari pemilik toko oleh-oleh mengganti tanggal produksi, yang nantinya berdampak pada penurunan kualitas karena tekstur getuknya sudah tidak fresh dan rasa sudah berubah. Kalau ini terjadi, malah yang kena nama brandnya bukan tempat jualnya. Jadi kami memberlakukan aturan mending dikembalikan produknya jika sudah lama,” ungkap Angga.


6. Tips Memasarkan Produk Paling Efektif

Saat ditanya, gimana cara mempromosikan produk getuk marem, Angga menjawab, “kami menggunakan media social dan media lain. Tetapi strategi yang paling efektif adalah yang dari dulu digunakan generasi pertama, yakni rekomendasi dari orang lain atau WOM. Dengan strategi tersebut cost pemasaran memang murah tetapi orang akan lebih tahu bagaimana kualitas yang sebenarnya akan produk tersebut.”

“Adanya Paxel sangat membantu kami (pengusaha daerah) untuk mengembangkan usaha. Karena pengiriman cepat jadi kualitas produk terjamin. Selain itu juga ada layanan pickup dan pengantaran. Jadi konsumen ga ribet nganter, soalnya kan kita juga produksi jadi ga bisa meninggalkan lokasi produksi, jadi terbantu banget,” imbuh Angga.

“Mungkin ke depannya bisa membuka coverage area di Kalimantan karena kami memiliki harapan semua orang Indonesia merasakan warisan makanan asli dari Magelang,” harapnya.


7. Dikunjungi oleh Pak Sandiaga Uno menjadi Pengalaman Berkesan

Getuk Marem masuk ke dalam daftar kuliner Magelang yang dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut Angga, hal ini menjadi pengalaman yang berkesan selama keberjalanan usaha kuliner Getuk Marem Magelang.

“Pengalaman paling berkesan dalam menjalankan usaha ini salah satunya beberapa bulan lalu Pak Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke outlet getuk marem dan melakukan liputan langsung,” tutur Angga.

Itu dia kisah pejuang online Getuk Marem Magelang yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 1 Agt 2022

Nugget Misoa From Elena Banjir Orderan Sejak Sharing Tips MPASI

Tak disangka, kecintaan Alessandra Fessillia, atau akrab disapa Essil dalam menyiapkan MPASI (makanan pendamping ASI) untuk sang anak berujung pada bisnis produk MPASI, yang dikenal dengan nama Nugget Misoa From Elena, yang saat ini makin memiliki banyak pelanggan.

Caranya dalam menyiapkan MPASI untuk sang buah hati tak luput dari pantauan netizen Instagram. Karena perempuan berdomisili di Bali ini aktif membagikan tips MPASI dan BLW (Baby Led Weaning) di Instagram pribadinya.

Bisnis yang ia kembangkan secara personal ini memiliki keunikan tersendiri, yakni harus selalu mengutamakan kualitas. Pasalnya, makanan yang ia produksi adalah untuk memenuhi asupan gizi bayi sebagai pendamping ASI. Kebayang kan, gimana proses produksi yang harus dilalui oleh Essil sehingga menghasilkan produk yang higienis dan berkualitas?

Buat #SahabatPaxel yang penasaran dengan perjalanan bisnis Nugget Misoa From Elena yang berawal dari sharing tips MPASI, yuk intip kisah suksesnya di bawah ini!

1. Awal Mula Berdirinya Nugget Misoa From Elena

Nugget Misoa From Elena berdiri sejak pertengahan 2021, yakni saat Essil semangat menerapkan prinsip BLW untuk sang putrinya, Elena, yang mulai MPASI. Saat itu, Essil berpikir harus kreatif dalam membuat finger food supaya buah hatinya memiliki nafsu makan tinggi.

Kebetulan, nutrisi yang terkandung di dalam Nugget Misoa ini sudah lengkap, dan Elena sangat suka. Kemudian berlanjut sering post tips MPASI dan BLW di akun Instagram pribadinya (@essilessil). Hal inilah yang membuat teman-temannya nitip bikini juga. Lalu, para followers-nya terutama ibu-ibu yang berdomisili di luar Bali ikut order nugget ini.

Essil mengaku menjalankan bisnis bukan untuk profit semata. Akan tetapi, ia tersentuh dengan pengalaman para ibu yang sulit menghadapi anak-anaknya yang susah makan.

“Sebenarnya saya jalankan bisnis ini bukan for profit, saya merasa sangat tersentuh kalau ada ibu-ibu yang cerita anaknya susah makan, lalu lahap mencoba Nugget Misoa From Elena ini. Jadi, di sela-sela kesibukan pekerjaan utama saya, saya masih terus sempatkan membuat Nugget Misoa ini untuk menjawab kegalauan ibu-ibu sibuk lainnya yang minim waktu dan kebingungan karena anaknya susah makan,” jelasnya.

2. Kenapa Diberi Nama Nugget Misoa From Elena?


Ibu dua anak ini memberi nama produk MPASI-nya Nugget Misoa From Elena karena anak pertamanya bernama “Elena”. “Jadi From Elena maksudnya seperti memang dengan sepenuh hati, seperti saya memasak untuk Elena, seperti Elena yang memang memberikan nugget ini ke anak-anak lain yang ingin mencobanya,” tutur Essil.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Nugget Misoa From Elena

Essil menjelaskan, “awal mulanya, saya coba-coba menu untuk anak saya yang menerapkan Baby Led Weaning method dalam MPASI-nya. Jadi, harus berkreasi menu-menu finger food yang sudah mengandung nutrisi lengkap. Lalu, saya sering post di sosmed, dan bermula dari teman-teman dekat nitip minta dibuatin finger food yang sama. Lama-lama jadi keterusan dan berujung makin banyak yang berminat mencobanya.”

Menurutnya, Nugget Misoa From Elena berbeda dari nugget yang lainnya karena sudah mengandung nutrisi lengkap (karbohidrat, protein, serat, dan lemak).

“Kebanyakan finger food yang dijual secara pasaran itu hanya mengandung protein saja misalnya. Dan pada kenyataannya, ibu-ibu itu berjuang bisa memasukkan sesuap makanan ke mulut anak, boro-boro bisa memenuhi nutrisi lengkap. Jadinya, kalau makan nugget ini sekali gigitan paling tidak sudah lengkap nutrisi-nutrisi yang masuk,” imbuh istri dari Raynaldo.

“Orang-orang mencari nugget ini sepertinya karena melihat awalnya saya posting di sosmed kok anak saya suka banget. Dan praktis. Tinggal goreng 1-2 buah sudah cukup banyak porsinya untuk sekali makan. Lalu berlanjut karena semakin banyak yang order, anaknya cocok dan suka, jadi repeat order,” pungkasnya.

4. Rahasia Essil dalam Mempertahankan Kualitas Produk

Essil pun menjelaskan secara singkat rahasianya dalam mempertahankan kualitas produk Nugget Misoa From Elena. “Semuanya masih saya produksi sendiri dengan standar kualitas dan higienitas yang saya utamakan. Apalagi karena produk ini untuk anak-anak, saya selalu membuat seperti saya memasak untuk anak saya sendiri. Semua harus bersih, kualitas dan rasa terjaga,” ungkapnya.


Untuk varian produk yang tersedia saat ini adalah Nugget Misoa From Elena Ayam Wortel da Dori Brokoli. “Untuk best sellernya masih ayam wortel. Dori Brokoli juga cukup diminati karena pada umumnya, anak-anak susah makan ikan,” sebut Essil.

Saat ini, Essil mampu menjual Nugget Misoa From Elena sebanyak 120 pieces per hari.

5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang

Seiring keberjalanan bisnisnya, Essil merasa kewalahan memenuhi orderan setiap harinya. Pasalnya, ia menganggap produk MPASI yang dijual tersebut sangat personal untuknya. Sehingga bisnis ini masih dikelola secara personal di rumahnya sendiri, dan belum ada orang luar (karyawan) yang membantu.

Essil berkata, “untuk packing biasanya dibantu suami. Semenjak melahirkan, saya baru minta bantuan adik untuk take order dan rekap order.”

Tantangan lainnya adalah Essil masih kesulitan dalam memanage waktunya sendiri. “Terus terang tantangannya adalah mengatur waktu saya sendiri. Karena saya full time juga mengurus usaha-usaha yang lain, sedangkan permintaan nugget misoa ini cukup tinggi. Saya tidak berani mendelegasikan proses produksi dan pengemasan kepada orang lain karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kecil lainnya yang mengkonsumsi nugget ini. Jadi, menurut saya di bisnis makanan anak seperti ini, quality control adalah tantangan tersendiri,” paparnya.

“Berbeda dengan dengan bisnis lainnya, mungkin kita concern dengan pergerakan competitor dll, pintar-pintar promosi dan aktivitas marketing supaya mendatangkan customer. Tapi menurut saya, di bisnis makanan anak, menjaga kualitas dan higienitas adalah tantangan utamanya,” imbuhnya agar semakin jelas.

Untuk itu, Essil tak patah semangat untuk meningkatkan bisnisnya, seperti meningkatkan kapasitas produksi. Sehingga nantinya perlu team produksi yang bisa konsisten memproduksi Nugget Misoa ini, hingga bisa memiliki sosmed khusus dan admin khusus yang handle pengorderan.

6. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk

Demikian pula untuk pengemasan produk, Essil menggunakan bubble wrapice gel dan kantong khusus aluminium untuk menjaga suhunya. Essil mengaku sangat terbantu dengan adanya team Paxel yang pickup on time dan membawa produknya langsung masuk freezer di kantor Paxel, karena memastikan kualitas makanan selalu terjamin.


Agar produk bisa tahan lama, bahan bakunya harus menggunakan produk fresh yang harus dibekukan selama 2 hari ke depan lalu dikirim ke customer. Jadi, jarang sekali Essil bisa menyimpan stock produk, karena permintaan saat ini masih melebihi kapasitas produksinya.

Tak lupa, Essil membagikan tips bagaimana cara penyimpanan dan penyajian Nugget Misoa From Elena agar tetap segar dan tahan lama untuk para pelanggannya yang bisa dilihat pada gambar berikut ini.


7. Cara Mempromosikan Nugget Misoa From Elena Ala Essil

Setelah Nugget Misoa mendapat sambutan hangat dari para pelanggannya dan permintaan makin meningkat, membuat Essil mempromosikan produknya melalui Instagram pribadi.

Essil menjelaskan bahwa biasanya ia memberikan promo khusus dengan free sample pada momen-momen tertentu. Namun selain promo, ia lebih concern ke after sales service. Jadi, setiap customer yang order, Essil mengusahakan untuk meng-follow up: apakah produknya sampai dengan aman, apakah anaknya suka, dll.

“Untuk mempertahankan pelanggan agar bisa setia dan puas ketika order Nugget Misoa From Elena adalah dengan melakukan follow up customer yang beli, suka atau tidak, juga dibantu oleh Paxel yang bisa mengajukan claim. Terkadang saat ada masalah di pengiriman (terlambat antar dll), maka dengan mudahnya kita bisa mengajukan claim,” terangnya.

Karena produknya masih diolah secara personal dan demi menjaga kualitas, Essil belum memiliki distributor maupun reseller untuk memasarkan Nugget Misoa.


8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Nugget Misoa From Elena

Pastinya, tidak ada bisnis yang berjalan mulus. Suka duka dalam mengoperasikan bisnisnya pernah Essil alami dan bahkan sampai sekarang Ibu dari Elena ini masih belajar bagaimana cara mengatur waktunya dengan baik.

“Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, saya masih kesulitan mengatur waktu saya sendiri untuk memenuhi permintaan customer. Apalagi saya baru melahirkan anak kedua. Tapi demi permintaan customer saya usahakan tetap produksi. Bahkan ada customer yang sampai minta-minta tolong dibuatkan, karena anaknya tidak mau makan apa-apa kecuali nugget ini,” jelasnya.

“Ada juga resiko dalam berbisnis ini yaitu dalam hal penjagaan kualitas. Tidak jarang saya harus mengorbankan beberapa batch produksi karena gagal produksi – tidak sesuai dengan standar yang saya terapkan. Karena dalam produksi banyak sekali faktor-faktor yang menentukan. Jadi demi menjaga kualitas dan keamanan, saya harus memastikan nugget yang saya packing memenuhi standar,” imbuh Essil menjelaskan dukanya dalam berbisnis.

Sukanya adalah ketika Essil mendapat kabar kalau anak dari pelanggannya ini suka makan nugget misoa. Bagi Essil, itu memberikan kepuasan tersendiri.

“Karena sebagai sesama ibu, saya turut merasakan sulitnya memberikan makanan ke anak. Jadi, jika ada menu yang anak mau dan suka, saya ikut senang. Saya menjual nugget misoa ini sama sekali bukan karena uangnya, bahkan bisa dihitung harga jualnya sangat mepet dengan ongkos bahan-bahan dan produksinya, tapi menjual ini ke anak-anak memberikan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri untuk saya,” ujarnya.

9. Pesan untuk Seller yang Ingin Menjual Produk Makanan Bayi

Akhir kata, Essil membagikan pesan untuk para seller yang ingin menjual produk makanan yang aman dan sehat untuk bayi. Menurutnya, menjual makanan untuk bayi atau anak-anak harus memperhatikan kualitas dan higienitas.

“Bisnis makanan anak harus sangat memperhatikan kualitas dan higienitas. Karena tanggung jawabnya besar – ke kesehatan anak dan pertumbuhan si anak itu. Kalau bisnis lain kita bisa concern ke strategi marketing dll, tapi lain hal nya dengan bisnis makanan anak. Quality control, menjaga higienitas dan kualitas produksi itu yang harus diutamakan,” pungkasnya.

Itu dia kisah pejuang online Nugget Misoa From Elena yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Buat Kamu yang memiliki anak kecil yang lagi butuh MPASI, Kamu bisa order Nugget Misoa From Elena dengan mudah melalui PaxelMarket dengan jasa pengiriman Paxel yang dilengkapi Jaminan Makanan Aman, sehingga makanan #TetapDingin sampai di tanganmu. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 3 Agt 2022

Awicho, Terinspirasi dari Oleh-oleh Kripik Tempe Terkenal di Ngawi

Tahukah Kamu dengan Awicho, oleh-oleh khas Ngawi? #SahabatNgawi dari Jawa Timur pastinya tahu dong? Ngawi memang identik dengan kripik tempenya yang khas. Tapi apa jadinya kalau kripik tempe ini dikreasikan dengan coklat? Ternyata olahan tempe coklat oleh Masyrifah Hidayati Nur ini memiliki daya tarik tersendiri dari para pelanggannya, loh!

Seperti apa kisah sukses dari sang owner Awicho dari Ngawi yang awalnya memproduksi coklat karakter lucu sampai menemukan produk baru yang diminati banyak pelanggan? Yuk simak ulasannya berikut ini!

1. Awal Mula Berdirinya Awicho

Belum ada satu dekade Awicho ini berdiri, yakni pada tahun 2017, kesuksesan dari bisnis kuliner ini sudah bisa dinikmati oleh ownernya, Ida (sapaan akrabnya). Outletnya berada di Jalan Basuki Rahmat No. 5 Ngawi (sebelah Timur perempatan Kartonyono di Utara jalan). Sementara rumah produksinya berada di RT 6 RW 1 Desa Danguk, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.


Awalnya, Ida hanya memproduksi coklat karakter yang lucu-lucu. Namun, karena coklat karakter hanya diminati musiman yaitu pada waktu lebaran saja, maka Ida bertekad untuk mencari inovasi terbaru supaya olahan coklatnya bisa diminati sepanjang tahun, sehingga bisa melakukan produksi sepanjang tahun. Lalu, beliau coba-coba bikin variasi lain, mulai dari coklat isi kacang, mete, biskuit, dll.

Produknya ini terinspirasi dari kripik tempe Ngawi yang memang sudah terkenal dari Kota Bambu ini. Hal ini pun dimanfaatkan oleh Ida untuk membuat bisnisnya makin berkembang. “Karena di Ngawi ada sentra pengrajin tempe, maka saya coba-coba memadukan coklat dan tempe ini,” ungkapnya.

2. Kenapa Diberi Nama Awicho?


Tentunya #SahabatPaxel penasaran kan kenapa kulinernya bernama Awicho? Ida pun menjelaskan tentang asal usul nama Awicho ini. “Awicho berasal dari kata “Awi” yang merupakan cuplikan dari kata Ngawi yang berarti bambu, dan “Cho” dari kata Chocolate (coklat),” terangnya.

“Saya ingin begitu orang mendengar kata Awicho mereka langsung terbayang bahwa produk itu dari Ngawi,” harap Ida.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Awicho


Seperti yang disinggung sebelumnya, berawal dari memproduksi coklat karakter yang lucu-lucu, Ida mengaku melakukan trial error berkali-kali sampai tercipta olahan tempe yang diminati pelanggan.

Di samping kreatif membuat inovasi terbaru, Ida juga banyak menyebar sampel dan mencari masukan dari orang-orang tentang bagaimana rasa produknya supaya banyak diminati customer.

Akhirnya, beliau menemukan keunikan dan jenis produk yang diminati, yakni (1) dari segi produk, menyajikan olahan tempe dalam bentuk yang kekinian, dan (2) dari segi packaging, dibuat semenarik mungkin hingga meningkatkan nilai jual produk.

4. Rahasia Ida dalam Mempertahankan Kualitas Produk


Untuk mempertahankan kualitas produk Awicho, Ida menuturkan bahwa beliau langsung terjun untuk mengawasi proses produksi. “Ya jelas harus langsung mengawasi produksi, walaupun mungkin kalau sekarang saya tidak full time mengawasi produksi dari mulai awal sampai akhir. Tapi kami sudah punya SOP dan formula baku untuk setiap produk dan sudah ada karyawan yang bertanggung jawab untuk ini (mengawasi quality control),” paparnya.

5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang

Dalam menjalankan sebuah usaha, pasti ada tantangan yang dilalui oleh pemiliknya sebelum bisa sukses sampai sekarang. Ida mengungkapkan, “kunci utama bisnis adalah telaten dan istiqomah. Jadi, dalam keadaan apapun kami berusaha menjaga stok agar tetap ada dan tidak mengecewakan pembeli.”

Untuk produk yang tersedia di Awicho ada Coklat Tempe, Kripik Tempe Coklat dan Bronte (Bronis Kering Tempe). Dari ketiga produk tersebut, Coklat Tempe dan Bronte adalah produk yang paling diminati. Produknya sempat mengalami kenaikan penjualan selama Ramadan 2022. Agar penjualan tetap naik di momen pasca Lebaran, pihaknya menyediakan oleh-oleh untuk pemudik.


6. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk Awicho Ngawi

Produk-produk yang dijual tersebut tentunya melewati teknik pengemasan yang baik. “Dikemas serapi mungkin dengan menambah bubble wrap dan kardus yang kokoh,” kata Ida.

Karena produk keripik tempe coklat ini kering, jadi Awicho selalu ready stock, karena Ida bersama karyawannya melakukan produksi bukan hanya kalau ada pesanan.

Penyimpanan produk pun harus dilakukan dengan baik agar produk tidak rusak. “Yang jelas tempat penyimpanan harus bersih dan terhindar dari debu dan sinar matahari langsung. Penyimpanan di ruang ber-AC,” imbuhnya.


7. Cara Mempromosikan Awicho

Untuk saat ini, promosi produk Awicho dilakukan melalui FB Ads, endors, hingga mengikuti pameran. Reseller memiliki campur tangan dalam mempromosikan produk, meskipun tim Awicho juga masih mendistribusikan produk sendiri.


Ida masih merasa belum puas dengan cara mempromosikan produknya, jadi ia berkeinginan untuk mengembangkan jaringan pemasarannya lebih serius lagi. “Ingin mengembangkan jaringan pemasaran dengan lebih serius lagi dalam mengelola penjualan online, seperti maintenance IG dan FB yang lebih baik,” sambungnya.

8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Awicho

Hal yang membuat Ida puas dalam menjalankan bisnis kuliner Awicho Ngawi adalah, “apabila orang bertanya apa oleh-oleh khas Ngawi, dan mereka menjawab AWICHO coklat tempe itu adalah kepuasan tersendiri,” ucap Ida.

Supaya Awicho makin dikenal oleh masyarakat Ngawi hingga luar pulau, Ida memiliki strategi untuk selalu menjaga kualitas produk dan sering menjalin silaturahmi dengan menyapa di WA, FB atau IG pelanggan.

Pelanggan bisa memesan Awicho melalui toko resmi. “Produk kami tersedia di banyak toko oleh-oleh di Ngawi, Madiun, Batu, Surabaya dan Yogyakarta. Bisa juga lewat IG, FB dan Shopee,” jelas Ida.


Ditambah lagi, Ida mengungkapkan suka duka selama bisnis berlangsung ini yakni, “kalau kita masuk target penjualan tiap bulannya, bisa melihat karyawan setiap hari masuk untuk produksi. Ini menandakan penjualan kita lancar. Dukanya kalau nggak masuk target, barang kadang rusak di pengiriman.”

Itu dia kisah pejuang online Awicho dari Ngawi yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 3 Agt 2022

Owner Nublee’s Pantry Menghighlight Slogan Experience You Ever Taste

Pernahkah Kamu membayangkan sebuah usaha yang mengalami pergantian nama sampai 3 kali? Hal ini dialami oleh kuliner Nublee’s Pantry dari Bondowoso, yang oleh ownernya sempat mengganti nama bisnisnya sebanyak 3 kali.

Meski gonta-ganti nama, tak lantas menyurutkan semangat Nadhil Anazhim Izhhar Nubli dalam mengembangkan bisnis Nublee’s Pantry. Seperti apa success story dari Nublee’s Pantry yang saat ini sudah punya pelanggan hingga luar kota? Buat Kamu yang penasaran, yuk simak sekarang juga!

1. Awal Mula Berdirinya Nublee’s Pantry dari Bondowoso


Nublee’s Pantry didirikan pada tahun 2005, yang berlokasi di Kota Bondowoso. Hingga saat ini, lokasinya masih sama seperti saat Nublee’s Pantry ini didirikan pada 6 tahun silam.

Awal mula Nublee’s Pantry ini didirikan yaitu, berawal dari sang owner yang dulunya terbiasa membantu Ibunya yang juga menggeluti bisnis di bidang makanan dan kue. Kemudian tergerak dan berbekal ilmu yang diturunkan dari Ibunya, lantas membuat sang owner memiliki kepercayaan diri untuk membuka brand-nya sendiri.

Tidak langsung memiliki brand Nublee’s Pantry. Nublee’s Pantry justru telah mengubah namanya beberapa kali, dimulai dari Le’Brownice Pelopor Brownies 8 rasa yang berdiri pada November 2016, yang dikarenakan pada saat itu berfokus pada produk Brownies.

Kemudian pada tahun 2018, berubah nama kembali menjadi MacaCookie yang memiliki arti Masak, Catering, and Cookies. Saat itu, MacaCookie memiliki menu lebih banyak. Mulai dari masakan, kue-kue, cake, dan cookies lebaran.

Kemudian pada tahun 2021, rebranding kembali menjadi Nublee’s Pantry. Nama ini diambil dari kata Nublee yang merupakan nama owner, dan pantry adalah dapur atau gudang memasak. Jadilah nama Nublee’s Pantry yang digunakan sampai saat ini, agar memudahkan pelanggan juga dalam penyebutan nama dan mengingat bahwa bisnis ini dimiliki oleh Nubli.

2. Kenapa Diberi Nama Nublee’s Pantry?


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, nama Nublee’s Pantry berasal proses rebranding dari nama-nama terdahulu. Pembuatan nama ini supaya orang mudah mengingat bahwa Nublee’s Pantry dimiliki oleh Nubli.

“Untuk sejarah khusus sejauh ini tidak ada, hanya saja nama Nublee diambil dari nama belakang saya agar memudahkan orang mengingat brand Nublee’s Pantry,” ucap Nubli.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Nublee’s Pantry

Nubli menjelaskan, “awalnya, saya mendapatkan resep-resep yang digunakan saat ini tidak jauh-jauh dari proses pengembangan atau improvisasi dari resep-resep milik Ibu atau Nenek Buyut, yang mana Ibu dan Nenek Buyut saya pandai dalam membuat kue dan masakan.”

Dari situlah, Nubli mulai memikirkan bagaimana agar produknya berbeda dari yang lain dan mudah dikenal pelanggan lebih luas.


Menurut Nubli, yang membuat produk dari Nublee’s Pantry lain daripada yang lain, pertama Nublee’s Pantry meng-highlight slogan Experience You Ever Taste, di mana produk Nublee’s Pantry memiliki kualitas rasa dan menu yang jarang bahkan tidak ditemukan di tempat lain. Seperti Cake Tape Keju, di mana orang-orang masih familiar dengan Prol Tape. Kemudian porsi yang disajikan cukup besar dengan harga yang masih bisa dijangkau oleh siapapun.

“Beberapa orang mencari Nublee’s Pantry karena sebagian dari mereka tahu bahwa Nublee’s Pantry tidak hanya menjual sebuah harga tetapi juga kualitas dan rasa,” ungkap Nubli.

4. Rahasia Nubli dalam Mempertahankan Kualitas Produk


Mempertahankan kualitas produk menjadi prioritas nomor satu di Nublee’s Pantry. Owner secara langsung menyortir bahan baku apa saja yang baik dan menjadi pilihan dengan kualitas terbaik. Nubli juga terjun dan melaksanakan produksi secara langsung untuk memastikan bahwa dari proses preparingreciping, and baking benar-benar sesuai dengan apa yang ditulis pada buku resep.

5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang Ala Nubli

Nubli pun berbagi tips dalam menghadapi tantangan berbisnis sebelum bisa sukses sampai sekarang yakni, “tips menghadapi tantangan dari awal hingga saat ini adalah jangan pernah berhenti mencoba sesuatu yang baru, inovasi, dan improvisasi. Contohnya, pada tahun 2015-2016 ketika tidak ada brand yang mengeluarkan produk Brownies dengan berbagai rasa di satu Loyang, kami masuk dan mengambil peluang dan kesempatan itu, hingga akhirnya banyak yang tahu bahwa kami memiliki produk baru dengan Brownies 4 dan 8 rasa, atau kami sebut pizza brownies.”


Menurut Nubli, tips menghadapi tantangan ini sejalan dengan hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki kembali ke depannya. “Kami perlu memperbaiki dan meningkatkan promosi yang lebih luas, investasi peralatan baking dan memasak, dan memperkenalkan produk Nublee’s Pantry di sebuah pameran atau bazaar. Karena promosi dan marketing akan sangat penting ke depannya bagi Nublee’s Pantry agar lebih banyak engage pelanggan lebih luas, dan mungkin juga akan mulai menerapkan penjualan melalui e-commerce,” paparnya.

6. Cara Nubli dalam Mengemas dan Menyimpan Stok Produk

Saat ini Nublee’s Pantry dari Bondowoso ini memiliki lebih kurang 20 menu. Untuk produk yang paling disukai atau best seller ada Risol Mayo, Cake Tape Keju, Chicken Katsu Sambal Matah, Chicken Teriyaki Rice Bowl, Frozen Chicken Katsu, Donat Kentang Kampung, Bomboloni, dan aneka Kue Kering.


“Kami memiliki 2 macam produk, yaitu produk yang fresh dan frozen food. Untuk menu-menu fresh biasanya kami akan melakukan PO terlebih dahulu, sedangkan untuk produk frozen seperti Chicken Katsu dan Risol Mayo sudah tersedia stoknya,” ungkap Nubli.

“Tips menyimpan produk agar tetap baik adalah, seperti produk kue atau cake biasanya kami berikan himbauan jika akan bertahan selama 4 hari di suhu ruang, dan 7 hari di dalam chiller atau kulkas, dan bisa hingga 1 bulan di dalam freezer. Untuk Risol Mayo, kami berikan himbauan tidak lebih dari 10 hari berada di freezer, dan untuk Chicken Katsu kami berikan maksimal simpan selama 14 hari di dalam freezer,” imbuh Nubli menjelaskan batas waktu penyimpanan produk sebelum disantap.

Dari produk yang dijual tersebut, rata-rata jumlah orderan per hari untuk donat dan bomboloni sekitar 100 pieces, roti 60 pieces, risol mayo 250 pieces untuk stok frozen food, cake tape keju 100 pieces, aneka rice bowl minimal 100 pieces, dan nasi kotak catering minimal 50 pieces.

7. Cara Mempromosikan Nublee’s Pantry

Selama ini, Nublee’s Pantry yang merupakan kuliner dari Bondowoso tersebut mengandalkan sosial media sebagai platform untuk promosi dan pemasaran produk-produk dari Nublee’s Pantry. Nubli mengungkapkan bahwa dirinya juga menyisihkan budget promotion untuk endorsement, serta promosi mulut ke mulut.

“Dengan memanfaatkan media promosi yang paling cepat pergerakannya, kami aktif sesekali mengadakan diskon. Seperti pembelian dengan minimum tertentu akan mendapatkan diskon, atau membeli 10 pieces donat kentang gratis 2 pieces. Atau juga diskon bundling product yang mana produk dijual lebih murah, serta ada pula promo-promo, seperti momen Kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.

Nubli sengaja belum memiliki distributor atau reseller sehingga sepenuhnya masih dihandle sendiri. Jadi, bagi pelanggan yang ingin memesan produk Nublee’s Pantry yang dikirim dari Bondowoso bisa langsung menghubungi akun sosial media di Instagram @Nubleespantry, bisa melalui DM atau nomor WA yang tertera di akun IG tersebut.


“Karena untuk saat ini kami masih belum memiliki toko fisik, dan seluruh produksi masih home base. Cara promosinya masih mengandalkan online selling. Namun, saat ini kami sedang meninjau beberapa lokasi dan sedang membangun beberapa plans ke depannya agar toko fisik kami segera dibangun. Mohon doanya saja hehee,” harap Nubli.

8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Nublee’s Pantry

Dalam menjalankan sebuah bisnis, tak hanya tantangan saja, tentu ada suka duka yang Nubli hadapi. Bagi Nubli, hal yang membuatnya sangat puas dalam menjalankan bisnis ini ketika bertemu langsung dengan konsumen.

“Saat bertemu langsung dengan konsumen, biasanya kami akan menanyakan bagaimana produk kami? Apakah ada saran atau kritik yang ke depannya yang bisa kami kembangkan dan perbaiki lagi? Ketika konsumen menyampaikan rasa puas terhadap produk kami, di situlah momen yang sangat menyenangkan dan memuaskan bagi kami. Karena dapat memberikan suatu produk yang memiliki kualitas yang baik,” tuturnya.


Untuk mempertahankan pelanggan agar bisa setia dan puas ketika order Nublee’s Pantry dari Bondowoso, timnya selalu meningkatkan engagement kepada para pelanggan. Caranya adalah dengan rutin memberikan free tester atau gratis produk pembelian, atau diskon harga pembelian. Timnya juga selalu meminta izin kepada pelanggan jika puas dengan produknya maka bisa dibantu promosi melalui sosial media.

Hal lainnya yang membuat Nubli sangat menikmati dalam menjalankan bisnis kulinernya yaitu menjadi tahu dan belajar banyak hal bahwa kualitas bahan baku dan rasa yang diterima oleh konsumen menjadi tolak ukur bagaimana sebuah bisnis akan tetap berjalan.

“Di sisi lain, menjalankan suatu hal yang kami senangi adalah cita-cita yang luar biasa. Bertemu pelanggan, membuat resep baru, baking and cooking, semua menjadi suka cita sendiri yang mungkin tidak akan didapatkan di tempat kerja lain,” ujar Nubli.

“Sementara untuk dukanya, adalah ketika kami merasa adanya kurang support dari beberapa pihak, kurangnya inventaris alat, dan berjuang menjual produk-produk dengan harga di atas rata-rata di suatu kota kecil. Ini menjadi tantangan sendiri, karena kami harus benar-benar meyakinkan bahwa bahan baku, kualitas, dan rasa yang kami berikan memang sesuai dengan harga yang kami standarkan,” ungkap Nubli tentang dukanya dalam berbisnis.

“Ditambah dengan adanya pandemic ini membuat Nublee’s Pantry benar-benar berjuang agar tetap berjalan, banyak sedikitnya orderan yang masuk akan tetap kami penuhi. Hal ini sebagai bentuk dari profesionalitas sebuah brand untuk memenuhi kepuasan pelanggan,” imbuhnya.

Hal ini tak lantas membuat Nubli terlalu larut dalam duka. “Untuk mengatasi duka tersebut, kita harus selalu siap dengan proses perkembangan jaman, di mana kita harus benar-benar inovasi agar brand dan produk kita tidak layu, dan tetap digemari oleh konsumen,” pungkasnya.

9. Pesan untuk Seller yang Ingin Membuka Sebuah Bisnis Kuliner Ala Nublee’s Pantry


Akhir kata, Nubli memberikan tips untuk seller yang ingin membuka sebuah bisnis kuliner, yakni:

1. Kenali diri Kamu terlebih dahulu, jangan terburu-buru ingin jualan karena sebuah keuntungan, jadikan kegiatan proses bisnis Kamu menjadi sebuah kebiasaan yang Kamu suka terlebih dahulu, keuntungan adalah bonus dari Tuhan.

2. Kenali produk yang ingin Kamu jual, tidak perlu menjual berbagai menu untuk kalian yang ingin membuka pertama kali, fokuskan pada 1 menu dan tekuni, kemudian kembangkan.

3. Jangan suka baper ketika produk Kamu di cap mahal, kurang enak, dan sebagainya, jadikan itu semua bagian dari proses kalian berdiri, jadikan inovasi dan improvisasi ke depannya, belajar lebih banyak, dan dengarkan apa yang konsumen kalian inginkan dan butuhkan.

4. Jangan cepat puas, bisnis kuliner akan cepat terbang tapi cepat juga jatuhnya, jika cepat puas dengan hasil keuntungan kalian akan stuck, pelajari setiap celah dan ambil setiap kesempatan.

Itu dia kisah pejuang online Nublee’s Pantry yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 3 Agt 2022

Rahasia Depot Accoord Ngawi, Pesanan Overload sampai Kehabisan Stok

Buat #SahabatPaxel yang melintasi Jalan Dokter Wahidin No.4, Sidomakmur, Ketanggi, Kec. Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, maka akan menemukan restoran yang cukup luas yakni Depot Accoord.

Depot makan yang berdiri sejak tahun 1971 ini awalnya hanya sebuah rumah makan biasa, loh! Seiring bertambahnya pelanggan dan menu yang semakin banyak, membuat restoran ini makin dikenal oleh masyarakat Ngawi dan sekitarnya. Ditambah lagi, saat ini Depot Accoord memiliki produk frozen food yang dipasarkan secara luas ke seluruh Indonesia dengan bantuan jasa pengiriman Paxel. Jumlah orderannya pun tak perlu dipertanyakan lagi, karena restoran ini pernah mendapatkan pesanan yang overload hingga kehabisan stok.

Seperti apa rahasia di balik kesuksesan Depot Accoord Ngawi? Yuk simak asal mula berdirinya Depot Accoord hingga cara owner dalam menjaga cita rasa dan kualitas menu dari nenek moyang, berikut ini.

1. Awal Mula Berdirinya Depot Accoord Ngawi

Sejak tahun 1971, Depot Makan Accoord didirikan oleh Nenek Srining Hastuti. Saat ini usaha kuliner Depot Accoord diteruskan oleh anak pertamanya, Ibu Meiliani Hadyanti dan cucu-cucunya. Salah satu cucunya bernama Allysia Assandry. Jadi, Depot Accoord ini sudah berjalan secara turun temurun.

Dari dulu sampai sekarang lokasi depot makan ini masih sama. Kalau dulu di pinggiran jalan dengan luas rumah makan yang kecil. Karena dampak pelebaran jalan, membuat rumah makan Depot Accoord Ngawi diperlebar lagi dan bangunan lebih masuk ke dalam.


2. Kenapa Diberi Nama Accoord?

Allysia menjelaskan bahwa dahulu Nenek Srining dari pendiri Depot Accoord memilih kata Accoord karena memiliki arti “akur”, yang berharap semua keluarga hidup secara akur.

3. Awal Mula Menemukan Resep Menu Accoord

Allysia menuturkan, “awal mula mendapatkan semua resep dari Nenek Srining. Seiring berjalannya waktu, ada beberapa menu baru sebagai inovasi yang dibuat untuk menyesuaikan tren dan permintaan pasar, misalnya rice bowl untuk para remaja, tongseng sapi, dan lain-lain dengan resep inovasi dari Ibu Meiliani.”

4. Rahasia Pengelola Depot Accoord Ngawi dalam Mempertahankan Kualitas Produk

Saat ditanya mengenai rahasia owner dalam mempertahankan kualitas produk, Allysia mengungkapkan bahwa dalam mempertahankan kualitas produk, owner selalu mengawasi dan terjun langsung dalam proses produksi. Selain itu, owner juga menjaga kualitas bahan yang digunakan untuk produk Depot Accoord dan menjaga cita rasa yang khas untuk terus kami pertahankan yang berbeda dibandingkan dengan tempat lain. Di samping itu, pengelola Depot Accoord juga selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk para pelanggan.

Cara mempertahankan kualitas produk inilah yang membuat Depot Accoord Ngawi didatangi banyak pelanggan. Tak hanya itu saja, Allysia juga menjelaskan para pelanggan berdatangan karena ada beberapa hal yang membuat kuliner di Depot Accoord berbeda dari yang lainnya, yakni Ayam Goreng Kalasan dan Gudeg.


“Banyak orang berdatangan di Depot Accoord karena cita rasa yang khas dari Depot Accoord. Kemudian ciri khas Gudeg Depot Accoord dengan bumbu areh yang berbeda dengan gudeg lainnya. Ciri khas Ayam Goreng Kalasan Depot Accoord yakni ayam yang dibalut dengan tepung, berbeda dengan ayam goreng tempat lain yang kebanyakan warnanya kuning. Selain itu, cara penyajiannya pun berbeda dibanding rumah makan lain. Intinya resep dan cara masaknya berbeda sehingga menghasilkan produk yang berbeda pula, namun tetap mengutamakan ciri khas,” tutur Allysia.

Selain Ayam Goreng Kalasan dan Gudeg, saat ini Depot Accoord Ngawi memiliki menu lainnya. Total ada 100 menu yang dijual ke pelanggan. Untuk menu yang paling favorit adalah ayam, gudeg, capcay, bakmie, fuyunghai, sop gulung, dan sop ayam. Sedangkan untuk Accoord Frozen, ada menu ayam, gudeg, bali daging, rendang daging, ayam mercon, ayam bacem.


5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang

Dalam menjalankan bisnisnya, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Allysia membagikan tips dalam menghadapi tantangan berbisnis sebelum akhirnya bisa sukses sampai sekarang, yakni dengan:

  1. Menjaga cita rasa dan ciri khas Depot Accoord.
  2. Pantang menyerah dan selalu bersyukur.
  3. Membuat inovasi menu baru, salah satunya dengan membuat Accoord Frozen yang dapat dinikmati sampai luar kota Ngawi.

Untuk tips ketiga tersebut, pengelola Depot Makan Accoord mempromosikan produk frozen food ke pelanggan yang lebih luas lagi menggunakan jasa pengiriman Paxel.

“Karena ada Paxel yang melayani pengiriman frozen food, kami berani menjual dan mengirim produk frozen food ke luar kota,” kata Allysia.

6. Cara Mempromosikan Menu Makanan Depot Accoord Ngawi

Belum ada distributor maupun reseller yang mempromosikan menu makanan Depot Accoord. Menurut Allysia, kekuatan promosi terampuh adalah dari mulut ke mulut pelanggan yang mengatakan menu Depot Accoord enak dan tidak berubah dari dulu. Sementara kalau dari owner sendiri mempromosikan melalui sosial media seperti Instagram dan mengadakan diskon.

“Jadi, pernah ada orang Blora yang mengadakan acara nikahan. Dia telfon ke kita untuk pesan 100 porsi gudeg kendil besar. Awalnya kita kira itu bohongan, dan dia janji mau ke lokasi Depot Accoord keesokan harinya. Ternyata besoknya datang dan pesen gudeg sebagai hantaran nikah dengan alasan karena rasanya yang enak,” tutur Allysia.

“Terus aku tanya, Tante tau gudeg ini dari mana? Katanya temannya jam 11 malam bawain gudeg Depot Accoord, dan besoknya dipanasin masih enak dan rasanya gak berubah. Setelah itu banyak pelanggan dari Blora termasuk saudara-saudaranya tersebut yang makan di sini. Jadi, Depot Accoord terkenal karena dari mulut ke mulut,” imbuhnya.


Sebelum-sebelumnya Depot Accoord mengadakan diskon 10% setiap hari Jum’at dan pada event Natal ada diskon 10%. Untuk momen setelah lebaran ini belum ada diskon lagi, tapi pengelola Depot Accoord Ngawi masih merencanakan untuk mengadakan diskon kembali.

Lantas, berapa jumlah orderan per hari yang bisa dipenuhi oleh Depot Accoord Ngawi? Untuk rata-rata jumlah orderan, Ibu Meiliani dan Allysia mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa menghitung jumlah pastinya. Sebab penjualan naik turun, kadang ramai pelanggan yang datang makan di tempat, kadang ramai pelanggan yang memesan bungkusan menu Depot Accoord. Kadang ada kantor-kantor yang pesen 50 pieces nasi kotak sebanyak 5 kali. Ada pula yang makan prasmanan dan membuat Depot Accoord menjadi ramai. Jadi, jumlah orderan per hari itu fluktuatif.

“Intinya, kami tidak bisa memberitahukan jumlah pastinya yang penting kami selalu mensyukuri penjualan kami,” pungkas Ibu Meiliani.

7. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk

Mengingat saat ini Accoord menjual produk dalam bentuk frozen. Allysia juga memiliki tips mengemas frozen food supaya produk diterima oleh pelanggan dalam kondisi baik. Tipsnya adalah dengan menggunakan plastik vacuum khusus frozen dan dikasih thermal freeze (es batu). Kemudian dikasih peredam warna silver sehingga aman.

Pada proses trial, Allysia berkata bahwa pihaknya mengirim produk Depot Accoord ke saudara yang ada di Jogja dan Malang untuk memastikan apakah barang diterima dalam kondisi yang baik. Trial ini menggunakan Paxel. Hasilnya produk yang diterima masih bagus, dan dari cara inilah berlanjut sampai sekarang.


“Terus aku mencoba nawarin produk Depot Accoord ke temenku yang ada di Semarang, Bandung, Jakarta menggunakan pengiriman Paxel. Kami baru merintis bisnis frozen food, jadi harus memberikan first impression yang bagus. Dengan memperhatikan pengemasan yang tepat untuk makanan beku ini merupakan salah satu usaha agar pelanggan bisa repeat order,” harap Allysia.

“Paxel ini sangat bagus karena bisa sehari sampai dari Ngawi ke Malang, Jogja, Solo, dan lain sebagainya, produk pun tidak bau. Saya seneng banget Paxel bisa menjamin dan membantu pengiriman produk Depot Accoord dengan cepat dan produk tetap bagus,” imbuh Ibu Meiliani.

Untuk penyimpanan stok produk, Depot Accoord Ngawi tidak memiliki stok untuk pengiriman ke luar kota atau pengiriman untuk pelanggan di marketplace. “Pelanggan harus preorder terlebih dulu selama 3 hari. Hal ini agar produk tidak mengalami perubahan rasa, karena produk yang kami berikan selalu fresh,” kata Allysia.

Biasanya sebelum pengiriman produk, pihak Depot Accoord Ngawi harus menggoreng ayamnya terlebih dahulu. Kemudian tunggu sampai ayam yang sudah matang itu dingin. Lalu divakum, dan terakhir tahap frozen. Tahapan frozen ini memakan waktu 2 – 3 hari, baru setelah itu dikirim ke pelanggan yang sudah order.

8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Depot Accoord

Hal yang membuat owner senang dalam menjalankan bisnis Accoord Frozen meskipun tantangannya banyak banget dan banyak mengalami jatuh bangun dalam menjalankan bisnis yakni muncul dari kesenangan dalam diri Ibu Meiliani dan Allysia.

“Ya senang aja, karena orang itu kadang seneng wah akhirnya aku bisa makan di Jakarta dengan beli gudeg dan ayam goreng Depot Accoord tanpa harus pulang ke Ngawi dulu. Ada pelanggan yang repeat order karena mereka kangen dengan kuliner Depot Accoord. Jadi, mereka yang ada di luar kota itu kangen dengan kuliner kita. Ya syukur-syukur nanti Depot Accoord bisa buka di luar kota,” ungkap Allysia.

“Dalam menjalani bisnis ini, kami bisa memberikan kuliner yang disukai orang-orang Ngawi bahkan banyak orang luar kota yang sering mampir ke sini. Pelanggan bisa puas dan setia makan di sini karena rasa kulinernya yang enak dan porsinya banyak. Selain itu, kami senang dapat memberikan pekerjaan untuk SDM di Ngawi,” tutur Ibu Meiliani.

Ditambah lagi, selama Ramadan kemarin produk dari Depot Accoord Ngawi mengalami kenaikan secara signifikan.


“Puji Tuhan naik. Soalnya orang sudah pada berani keluar rumah. Kalau tahun lalu banyaknya masih bungkusan (dibawa pulang), dan tokonya tidak boleh makan di tempat. Sekarang kondisi semakin membaik sehingga pelanggan bisa duduk di kursi dengan jarak yang lebih dekat dibanding saat Covid-19 awal kali melanda,” tutur Allysia.

Allysia tidak menyangka usai PPKM selama 2 tahun silam membuat para pelanggan Depot Accoord Ngawi kembali berkunjung ke toko. “Kemungkinan mereka (pelanggan) kangen dengan makanan di sini, ingin ayam goreng atau ayam mercon. Bahkan pernah kehabisan ayam karena saking ramainya,” ujarnya.

“Baru kali itu kami kehabisan ayam, selama ini gak pernah kehabisan ayam. Event Ramadan ini sempat membuat pesanan overload. Padahal saat itu kami sudah memiliki stok ayam yang banyak, namun ternyata masih kurang,” imbuh Allysia.

Tak hanya suka saja, duka pun pernah dialami oleh Meiliani dan Allysa dalam menjalankan bisnis Depot Accoord Ngawi, yang mana saat ini persaingan semakin banyak. Kendati demikian, Ibu Meiliani berpesan, “kita gak boleh menyerah, harus semangat, harus bangga, tidak boleh takut, dan harus maju.”

“Kita harus tetap percaya bahwa rezeki itu Tuhan yang mengatur. Selalu bersyukur dengan rezeki yang diberikan. Karena kalau ngomongin kompetitor itu pasti gak ada selesainya. Kita fokus saja dengan bisnis yang kita jalani, selalu berusaha mempertahankan dan mengembangkannya,” pungkas Meiliani.

Itu dia kisah pejuang online Depot Accoord Ngawi yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Buat #SahabatPaxel yang ingin wisata kuliner online Accoord Frozen dari rumah, bisa dipesan melalui PaxelMarket, WA atau Instagram Accoord. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 1 Agt 2022