Home / #PejuangOnline / Makna Hari Kartini bagi Seller, beserta Perjuangannya Membangun Bisnis
Makna Hari Kartini bagi Seller, beserta Perjuangannya Membangun Bisnis

Makna Hari Kartini bagi Seller, beserta Perjuangannya Membangun Bisnis

Apa arti Hari Kartini bagi para Seller UMKM? Berikut ini makna Hari Kartini bagi Seller #PejuangOnline dengan kisah perjuangan membangun bisnisnya.

Memperingati Hari Kartini menjadi pengingat bahwa perempuan berdaya dengan salah satunya lewat membangun bisnis. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2021, ada sebanyak 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia dibangun oleh perempuan. Ada banyak Brand Lokal saat ini yang dikelola oleh perempuan dan turut berkontribusi terhadap perekonomian bangsa.

Lantas, apa arti Hari Kartini bagi para Seller UMKM? Berikut ini makna Hari Kartini bagi Seller #PejuangOnline dengan kisah perjuangan membangun bisnisnya.

1. Fani, owner Babka Ny. Fani: “Mau mencari tahu potensi dalam diri dan mengembangkannya.”

Dalam memaknai Hari Kartini melalui perannya sebagai pelaku UMKM, Fani mengatakan bahwa kini kesempatan terbuka lebar bagi perempuan, setelah perjuangan Kartini mendapatkan pendidikan dan kesempatan yang sama dengan laki-laki. “Tinggal bagaimana kita perempuan mau menjalaninya, mau mencari tahu potensi dalam diri dan mengembangkannya,” lanjut Fani.

Fani sendiri memulai bisnisnya yang bernama Babka Ny. Fani di penghujung tahun 2020 pada masa pandemi. Usaha roti Babka khas dari Eropa ini dimulai ketika Fani ingin menjaga kesehatan anggota keluarganya di masa pandemi dengan cara memasak sendiri makanan dan camilannya.

Melalui trial dan error, Fani belajar secara otodidak dari internet untuk membuat kreasi makanan yang sehat dan enak. Mengunggah hasil kreasi makanannya di media sosial, tak disangka banyak orang terdekat Fani yang minta dibuatkan. “Harus pintar-pintar berkreasi untuk menyiapkan makanan yang sehat, bergizi dan tentunya juga lezat. Kreasi-kreasi makanan yang dibuat, setiap kali di upload ke akun Instagram saya termasuk diantaranya roti Babka ini, tidak disangka banyak saudara dan teman yang minta dibuatkan dan berlanjut dengan order. Akhirnya, setelah mempertimbangkan masukan dari keluarga, saya mantap untuk menjual produk roti Babka untuk umum di bulan September 2020,” jelasnya.


Bagi Fani hal yang terpenting dalam menghadapi tantangan selama berbisnis adalah dengan menjaga semangat proses mengembangkan bisnis. “Satu hal yang terpenting adalah terus menjaga semangat juang dalam masa proses ini, berusaha menikmati prosesnya, terus mau belajar, mencari tahu langkah apa selanjutnya yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.” Ucapnya.

2. Alesha, Owner Alesha Jastip Kuliner Jogja: “Di era serba digital seperti saat ini karier dan keluarga sudah bukan lagi menjadi pilihan, melainkan bisa berjalan secara berdampingan.”

Memaknai Hari Kartini bagi Alesha adalah perempuan bisa tetap berdaya dan memiliki penghasilan tanpa harus mengesampingkan keluarganya. “Di era serba digital seperti saat ini karier dan keluarga sudah bukan lagi menjadi pilihan, melainkan bisa berjalan secara berdampingan,” lanjut Alesha.

Alesha memulai usaha jastipnya dari niat membantu bapak dan ibu penjual mie ayam di sekolah SMA-nya dulu yang terdampak pandemi. “Waktu itu saya kasih ide untuk jual mie ayamnya dalam bentuk frozen, tetapi mereka menolak karena takut nggak laku. Akhirnya saya coba pesan dalam bentuk mentah dan saya packing vakum agar bisa dikirim ke luar kota via Paxel. Alhamdulillah, responnya cukup baik dari teman-teman dan kakak angkatan alumni SMA saya banyak yang pesan untuk dikirim ke luar kota. Suatu ketika ada salah satu orang yang pesan mie ayam dan request untuk dibelikan makanan atau oleh2 lain dari Jogja, setelah itu saya jadi terpikir kenapa tidak sekalian saya open jastip kuliner Jogja. Jadilah Alesha Jastip yang semakin lama semakin banyak pilihan produknya seperti sekarang,” terangnya.


Memulai usahanya sejak awal masa pandemi, Alesha berharap bisnisnya bisa semakin berkembang dan memiliki karyawan sehingga bisa meningkatkan kapasitas dan kuantitas pengiriman. “Karena untuk saat ini sebenarnya masih banyak sekali produk jajanan dan kuliner dari Jogja yang belum saya tambahkan ke katalog karena keterbatasan tenaga dan waktu,” ucap Alesha.

Adapun tips menjalankan bisnis bagi Alesha adalah dengan percaya diri, optimis dan semangat untuk terus berkembang. “Hal-hal kecil yang kita jaga dan bangun saat ini adalah bagian dari kesuksesan di masa mendatang.” Ucap Alesha.

3. Eka, Owner Dapoer Intan: “Mimpi besarku ingin makin banyak wanita yang berdaya”

Dalam memperingati Hari Kartini, Eka berharap mimpi besarnya adalah ingin semakin banyak wanita yang berdaya. “Jadi saat keluarga mengalami penurunan ekonomi, wanita punya kemampuan dan keahlian sehingga bisa membantu keluarga. Sebuah pengalaman hidup yang membekas sehingga tidak ingin ada wanita lain mengalami. Jadi wanita harus berdaya,” lanjutnya.

Dapoer Intan dibangun oleh Eka yang bermula dari membekali suaminya makanan Pepes Bandeng. Rekan suaminya menyukai Pepes Bandeng tersebut dan mulailah Eka menerima orderan. “Semakin lama semakin banyak (orderan). Akhirnya mulai, deh dibuka order untuk umum dan mulai melengkapi perizinan. Setelah perizinan selesai mulai masuk ke retail pertama kali Carrefour juga toko Frozen sekitaran Jabodetabek,” lanjut Eka.

Usaha yang berdiri sejak 2016 ini tersedia secara offline yang bermitra dengan toko swayalan dan toko frozen. “Selain ditoko, ada juga di online seperti Instagram, Facebook, TipTop juga Marketplace Blibli dan PaxelMarket,” ucapnya. Dengan produk Pepes Bandeng Duri Lunak yang menjadi best seller, Dapoer Intan juga memiliki berbagai varian produk lainnya seperti Bandeng Presto, ayam tulang lunak, ayam blackpepper, ayam betutu dan juga olahan ayam lainnya.


Sempat ingin menutup bisnis dikarenakan mengalami cobaan, Eka pun meluruskan niat dan bangkit lagi. “Tapi diingatkan oleh seorang teman, luruskan niat. Akhirnya bangkit lagi dan makin menguatkan niat karena menjalani bisnis tak hanya untuk diri sendiri, tapi bagaimana kita makin bisa bermanfaat,” terangnya.

Itulah makna Kartini bagi Seller #PejuangOnline yang berdaya dengan membangun dan mengembangkan bisnis. Selamat Hari Kartini untuk para perempuan hebat! Semoga pengalaman para Seller #PejuangOnline ini bisa memberikan inspirasi bagi perempuan lainnya yang ingin mulai membangun bisnis.

Paxel Buka