Temukan cerita menginspirasi mereka

Kuliner Asinan Sedap Gedung Dalam Bogor yang Legendaris dan Ikonik

Jika bicara tentang oleh-oleh khas Bogor, siapa yang tak kenal dengan Asinan Sedap Gedung Dalam yang fresh dan bikin nagih ini? Kuliner legendaris yang sudah berdiri selama 44 tahun dan tetap eksis sampai saat ini. Bahkan, Asinan Sedap Gedung Dalam berhasil menjadi pemenang di Paxel eKuliner Awards 2022 lho berdasarkan jumlah transaksi pengiriman tertinggi dengan Paxel selama satu tahun terakhir.

Bagaimana ya kisah perjalanan Asinan Sedap Gedung Dalam hingga mencapai kesuksesannya? Yuk, ikuti cerita perjalanannya di bawah ini bersama Ravi Dharma Kumala selaku owner!

1. Asal Usul Berdirinya Asinan Sedap Gedung Dalam

Sudah tak asing lagi namanya, Asinan Sedap Gedung Dalam adalah salah satu oleh-oleh yang populer dan ikonik dari kota Bogor. Menjadi kuliner yang legendaris dari Bogor, Asinan Sedap Gedung Dalam sudah ada sejak tahun 1978. Ravi bercerita bahwa bisnis kuliner Asinan Sedap Gedung Dalam berawal dari Sang Kakek yang berjualan papaya keliling hingga pada akhirnya keluarga Mamanya menemukan ide berjualan asinan.

Saat ini Asinan Sedap Gedung Dalam terletak di Jalan Siliwangi no 27c, Sukasari, Bogor (Pusat) dan Ruko V-Point Padjajaran (Cabang). “Sudah berbeda (Lokasi pada saat pertama kali didirikan), dulu di Gedung Dalamnya asli, sejak tahun 90-an pindah ke Siliwangi dan buka cabang di tahun 2009,” jelas Ravi.

2. Awal Mula Menemukan Resep Asinan Sedap Gedung Dalam

Rasa Asinan Sedap Gedung Dalam yang menarik hati banyak pelanggan hingga saat ini berasal dari cita rasa khas agar selalu diingat dan dinikmati. “Menentukan cita rasa yang khas agar bisa selalu diingat & dinikmati oleh pelanggan setia Asinan Sedap Gedung Dalam Bogor,” terangnya.

3. Rahasia Mempertahankan Kualitas Produk Asinan Sedap Gedung Dalam

Dalam menjaga dan mempertahankan kualitas produk Asinan Sedap Gedung Dalam, Owner turut mengawasi dalam pemilihan bahan yang digunakan, proses produksi sampai pengemasan produk. “Pemilihan bahan yang dipakai (buah maupun sayur) owner masih turun tangan, dan pasti diawasi pada proses produksi sampai packing,” ucapnya.

4. Tips Asinan Sedap Gedung Dalam Menghadapi Tantangan Selama Berbisnis

Bagi Ravi dalam menghadapi tantangan selama berbisnis hingga bisa sukses seperti sekarang adalah dengan tetap mempertahankan kualitas dan kuantitas setiap barang yang dijual. Ia juga selalu menerapakan dua cara untuk mempertahankan pelanggan agar bisa setia dan puas saat membeli Asinan Sedap Gedung Dalam. “Pertama, kualitas barang dan kedua, service kami kepada customer,” ucapnya.

Dalam mengembangkan usaha kuliner Asinan Sedap Gedung Dalam, Ravi mengatakan ada beberapa hal yang perlu terus ditingkatkan seperti pelayanan dan pengembangan pengiriman online yang lebih luas lagi dengan bisa sampai ke Luar Negeri.

5. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk Asinan Sedap Gedung Dalam

Ravi bagikan tips menyimpan stok produk Asinan Sedap Gedung Dalam agar tetap terjaga kualitas rasanya. “Masuk dalam kulkas dan tidak terkena matahari secara langsung, saat menyimpan dalam kulkas juga ditutup dengan rapat agar tidak merubah rasa,” jelasnya.

Asinan yang fresh dan bikin nagih ini memiliki berbagai macam asinan, di antaranya ada asinan buah, asinan sayur, asinan campur (kombinasi buah dan sayur) dan asinan jagung. “Kalau mau makan on the spot bisa menikmati toge goreng, laksa, satomie dan masih banyak lagi dan tentunya resep sudah turun menurun,” ucapnya.

6. Cara Mempromosikan Produk Asinan Sedap Gedung Dalam

Asinan Sedap Gedung Dalam telah mempromosikan produknya secara online selama 2.5 tahun ini dengan sebelumnya dari mulut ke mulut saja. “Untuk promosi kami biasa adakan setahun sekali untuk pengiriman online (pada tanggal 10 November) memperingati hari jadi Asinan Sedap Gedung Dalam Bogor,” terangnya.


Bagi pembeli yang sedang berkunjung ke Bogor bisa datang langsung ke toko karena Asinan selalu ready. Sedangkan, pembeli yang di luar kota bisa order secara online di Instagram maupun WhatsApp yang dikirim sehari sampai pakai Paxel. Asinan Sedap Gedung Dalam juga bisa diorder dengan mudah di PaxelMarket, lho!

7. Pesan Untuk Seller yang Sedang Menjalankan Bisnis Kuliner

Ravi pun membagikan tips untuk para Seller yang sedang menjalankan bisnis yang serupa atau bisnis kuliner. “Mencari inovasi-inovasi baru lagi untuk produk yang dijual, tetap jaga kualitas bahan, tingkatkan service, respon yang cepat kepada customer agar bisa menjadi pelanggan setia.” tutupnya.

Itu dia cerita perjalanan bisnis Asinan Sedap Gedung Dalam yang legendaris dan populer hingga saat ini. Kamu bisa ikuti cerita perjalanan bisnis dari Seller Inspiratif Pejuang Online lainnya pada artikel-artikel di menu #PejuangOnline ya!

#PejuangOnline | 30 Agt 2022

Getuk Marem, Turun-temurun hingga Jadi Makanan Iconic Magelang

Siapa yang tidak kenal dengan kuliner iconic Magelang, Getuk Marem? Makanan tradisional yang dikemas dengan modern ini merupakan oleh-oleh khas Magelang yang berdiri sejak tahun 1986. Sejak berdirinya Getuk Marem Magelang sampai sekarang, rupanya dijalankan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi dengan resep masih sama seperti awal berdiri. Di momen Hari Kartini ini, Ibu Hartini selaku owner Getuk Marem Magelang sudah berjuang dengan baik dalam memajukan ekonomi Indonesia melalui bisnis kulinernya.

Kesetiaan owner Getuk Marem dalam mempertahankan resep dianggap sebagai cara menghadapi tantangan dan persaingan bisnis. Di samping itu, owner juga setia dengan prosesnya. Entah produknya laku, atau tidak, Bu Har (sapaan akrabnya) tetap setia mempertahankan kualitas produk.

Namun tak menutup kemungkinan bahwa dirinya tetap mencoba untuk terus melakukan produksi dan mengenalkan produk Getuk Marem. Proses pengenalan produk Marem sejak awal berdiri ini memakan waktu 1,5 tahun, dan setiap harinya Bu Har selalu memproduksi getuk marem meski sedikit.

1. Sejarah Berdirinya Getuk Marem Magelang

Getuk marem lahir dari generasi pertama (orang tua Ibu Hartini) yang berjualan di pasar. Orang tuanya merupakan pembuatan getuk yang masih menggunakan proses tradisional, yakni dengan cara ditumbuk. Bahkan bentuknya masih menyerupai getuk lindri dengan menggunakan pengemasan besek. Meski berupa kuliner tradisional, getuk marem buatan orang tua Bu Har ini sangat terkenal, sampai Kakak dari Bu Har sering dipanggil “Mbak Getuk” oleh para pelanggannya.

Seiring berjalannya waktu, usaha getuk ini diteruskan oleh generasi kedua yaitu Ibu Hartini dan suami di tahun 1986 berdirinya. Dari sinilah awal mula Getuk Marem berdiri. Saat ini, kuliner Getuk Marem Magelang dikelola oleh anak dari Bu Har, yakni Doroteus Angga.

“Awal produksi dari generasi pertama masih di Jambon, Magelang, sampai ke generasi kedua. Lalu pindah di alamat sekarang, di Tidar, Magelang, dan di lokasi ini menjadi satu tempat produksi dan outlet,” ungkap Angga.


2. Asal Usul Nama Getuk Marem dari Magelang

Angga menjelaskan, “nama Marem berasal dari Bahasa jawa memiliki arti Mantep, dengan harapan produk Getuk Marem ini ketika dimakan oleh konsumen, konsumen merasa mantep dari rasa, kualitas dan harganya.”

“Sementara, yang membedakan getuk dari generasi pertama dengan Getuk Marem Bu Hartini ini adalah prosesnya sudah modernisasi dan sudah mengikuti permintaan pasar dengan menambahkan rasa di setiap variannya. Total ada 4 lapisan getuk, yang pertama vanilla, raspberry, coklat, dan original,” ucap Angga.

3. Ciri Khas dari Getuk Marem Bu Hartini

Apa sih yang membuat Getuk Marem memiliki nilai di pasaran? Satu hal yang membuat Getuk Marem memiliki nilai di pasaran karena berasa dari ciri khasnya. Di antaranya adalah rasa manis yang tidak terlalu berlebihan, tekstur getuk bisa bertahan selama 3 hari karena bahan yang digunakan bagus sehingga menghasilkan produk yang bagus.

Untuk mempertahankan ciri khas Getuk Marem agar bisa dirasakan oleh pelanggannya baik dari dalam maupun luar kota adalah dengan memperhatikan pengemasannya.

“Tips cara packing dari Getuk Marem yang pertama sesuaikan ukuran paket dengan kardus untuk menghindari sisa ruang supaya paket tidak terguncang isinya. Paket getuk di vakum untuk menjaga kualitas dan tekstur getuknya. Yang terakhir dari getuk marem adalah memberikan gift card ucapan terima kasih ke konsumen. Dengan hal ini, kami menginginkan pengalaman konsumen terhadap Getuk Marem semakin dekat, bukan hanya sekedar penjual dan pembeli,” jelas Angga.


4. Lokasi Hanya di Satu Tempat Memudahkan Owner Mempertahankan Kualitas

Lokasi pusat produksi Getuk Marem saat ini tidak membuka cabang. Tetapi untuk produknya sudah tersebar di semua toko oleh-oleh di Magelang dan sudah tersebar di luar kota. Dengan lokasi produksi yang terpusat hanya di satu tempat mempermudah owner untuk mengawasi kualitas pembuatan getuk khas Magelang yang satu ini.

Pertama, dengan mempertahankan kualitas bahan baku. “Bahannya memang kita menggunakan ketela yang khusus, karena jenis ketela untuk bahan getuk harus bertekstur empuk,” kata Angga.

Kedua, quality control merupakan cara untuk mempertahankan ciri khas dan rasa. Di sini owner ikut andil dalam quality control produk getuk mulai dari penggilingan sampai dengan pengepakan.

Angga mengaku, produk Getuk Marem Magelang masih mempertahankan rasa orisinal karena untuk mempertahankan ciri khas. Bahkan saat ini produk dari Marem melakukan inovasi baru dengan mengeluarkan produk bakpia Marem.


5. Tetap Berproduksi Meski Pandemi

Pandemi tak lantas membuat Getuk Marem berhenti berproduksi. Saat pandemi, dalam sehari hanya melakukan 9 gilingan (1x gilingan sebanyak 30 kg ketela menghasilkan 30 box getuk marem), sementara di hari normal 20 – 30 gilingan.

“Setiap hari kami melakukan gilingan karena produk kami fresh setiap hari. Kami juga melakukan kebijakan ke distributor dan sales kami. Misal ada produk yang sudah lama mending dikembalikan karena menghindari pemilik toko oleh-oleh mengganti tanggal produksi, yang nantinya berdampak pada penurunan kualitas karena tekstur getuknya sudah tidak fresh dan rasa sudah berubah. Kalau ini terjadi, malah yang kena nama brandnya bukan tempat jualnya. Jadi kami memberlakukan aturan mending dikembalikan produknya jika sudah lama,” ungkap Angga.


6. Tips Memasarkan Produk Paling Efektif

Saat ditanya, gimana cara mempromosikan produk getuk marem, Angga menjawab, “kami menggunakan media social dan media lain. Tetapi strategi yang paling efektif adalah yang dari dulu digunakan generasi pertama, yakni rekomendasi dari orang lain atau WOM. Dengan strategi tersebut cost pemasaran memang murah tetapi orang akan lebih tahu bagaimana kualitas yang sebenarnya akan produk tersebut.”

“Adanya Paxel sangat membantu kami (pengusaha daerah) untuk mengembangkan usaha. Karena pengiriman cepat jadi kualitas produk terjamin. Selain itu juga ada layanan pickup dan pengantaran. Jadi konsumen ga ribet nganter, soalnya kan kita juga produksi jadi ga bisa meninggalkan lokasi produksi, jadi terbantu banget,” imbuh Angga.

“Mungkin ke depannya bisa membuka coverage area di Kalimantan karena kami memiliki harapan semua orang Indonesia merasakan warisan makanan asli dari Magelang,” harapnya.


7. Dikunjungi oleh Pak Sandiaga Uno menjadi Pengalaman Berkesan

Getuk Marem masuk ke dalam daftar kuliner Magelang yang dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut Angga, hal ini menjadi pengalaman yang berkesan selama keberjalanan usaha kuliner Getuk Marem Magelang.

“Pengalaman paling berkesan dalam menjalankan usaha ini salah satunya beberapa bulan lalu Pak Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke outlet getuk marem dan melakukan liputan langsung,” tutur Angga.

Itu dia kisah pejuang online Getuk Marem Magelang yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 1 Agt 2022

Crackers Lele Beleys, Kripik dari Ngawi yang Jadi Idaman Arumi Bachsin

#SahabatPaxel Ngawi kenal gak nih sama kripik kekinian yang satu ini? Kripik Crackers Lele Beleys yang berdiri sejak tahun 2012 ini ternyata menjadi produk idaman Arumi Bachsin, loh! Panasaran kan, gimana cita rasa kripik dari lele ini sehingga bisa menjadi camilan favorit Arumi? Mau tahu gimana perjuangan owner-nya dalam memasarkan produk Crackers Lele Beleys sehingga dikenal oleh customer-nya di Ngawi maupun luar kota? Yuk simak sejarah dan perjalanan bisnis Crackers Lele Beleys berikut ini.

1. Awal Mula Berdirinya Crackers Lele Beleys

Sebelum membuka usaha, owner Crackers Lele Beleys, Rizki Satya Iriani merupakan seorang pengajar di salah satu Stikes Swasta di Pulau Batam. Tya (sapaan akrabnya) mengaku, “ketika saya hamil dan memutuskan untuk pulang ke tanah kelahiran saya, akhirnya saya resign dari pekerjaan saya. Selama menunggu masa melahirkan saya bosan karena banyak waktu luang, akhirnya saya iseng mencoba-coba resep di buku kliping Ibu saya, tentu saja hasil trial saya bagikan ke tetangga dan kerabat dekat, ternyata respon mereka di luar dugaan.”

“Mereka malah minta untuk dibikinkan lagi dan mau membeli. Setelah memantapkan diri, saya menambah skill dengan mengambil kursus khusus baking di BCC Surakarta selama 3 minggu. Berbekal dari pengalaman selama kursus tersebut sedikit demi sedikit saya membeli alat produksi dan secara bertahap menerima pesanan kue dan roti. Selang beberapa waktu berlalu Ibu saya mengeluhkan ikan lele karena peliharaannya menghabiskan biaya pakan. Karena memang hobi orang tua saya adalah berternak lele tetapi pada saat itu belum mengenal sistem sortir jadi yang laku hanyanya yang ukuran konsumsi sedangkan ukuran yang terlalu besar pedagang tengkulak tidak mau membeli. Setelah saya trial dengan daging ikan lele yang berukuran super jumbo, akhirnya tercipta produk stik ikan lele,” imbuhnya.


Tak disangka, selang 5 tahun berlalu, bisnis kripik Crackers Lele Beleys ini sudah mempunyai 5 varian olahan ikan lele. Di antaranya ada stik ikan lele, kerupuk ikan lele, crackers ikan lele, sus ikan lele, dan kaldu ikan lele.

Hingga saat ini, lokasi usaha kuliner kripik Crackers Lele Beleys masih sama dengan pada saat dulu didirikan, begitu pula dengan tempat produksinya. Lokasinya berada di Krajan Selatan, RT: 02 RW: 14, Desa Watualang, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.

2. Kenapa Diberi Nama Crackers Lele Beleys?

Untuk nama usaha “BELEYS” ini adalah singkatan dari BE (diambil dari nama “Be Bakery” adalah nama usaha rumah tangga), dan LEYS yang diambil dari lele.

Untuk crackers sendiri, Tya hanya ingin membedakan varian setiap jenis produk. Crackers yang berarti roti / biskuit kering tipis yang renyah, dan dilihat dari proses pembuatannya yang dipanggang.


Penamaan usaha Snack Crackers Lele Beleys ini juga memiliki sejarah yang tidak bisa Tya lupakan. “Memang sebelumnya saya belum mempunyai merek untuk nama produk. Ketika teman SMA saya datang beliau menawari saya untuk ikut pameran produk olahan ikan di UNAIR Surabaya. Untuk pertama kalinya saya ikut kegiatan bergengsi untuk UKM. Saya diminta untuk membuat branding produk saya tersebut. Dengan dibantu teman dan adik saya akhirnya terpilih nama “BELEYS” tersebut dikarenakan produk saya konsen di inovasi olahan ikan lele saja,” terangnya.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Crackers Lele Beleys

Crackers Lele Beleys hingga Akhirnya Bisa Laris Tya pun menceritakan pengalamannya dalam menemukan resep produk Crackers Lele Beleys. Ia menjelaskan, “tidak dipungkiri media search engine adalah buku resep terlengkap untuk para pencipta menu. Saya sendiri awalnya juga mencari resep dan formula yang pas dari internet. Setelah mengumpulkan beberapa resep yang dirasa cocok, baru saya trial. Dalam trial resep pun tidak cukup hanya satu dua kali mencoba akan tetapi berkali-kali hingga menemukan hasil jadi yang dirasa pas dengan selera saya.”

4. Rahasia Tya dalam Mempertahankan Kualitas Produk Crackers Lele Beleys

Dalam menjalankan bisnis kuliner ini, sebagai owner, Tya harus selalu mempertahankan kualitas produknya agar bisa diminati pelanggan dan tidak membuat pelanggannya kecewa. Tya selalu berusaha untuk menyempatkan waktunya untuk mengawasi langsung proses produksi dengan tujuan kegagalan hasil produksi bisa dihindari seminimal mungkin.

“Sebisa mungkin saya memang wajib mengawasi setiap proses dari produksi. Kalaupun tidak sempat, ada karyawan yang sudah saya latih untuk menjalankan semua proses produksi sesuai SOP. Sehingga kegagalan hasil produksi bisa dihindari seminimal mungkin,” paparnya.

Adapun cara Tya dalam mempertahankan kualitas produk yakni dengan melalui tahapan pemilihan bahan baku, memastikan proses produksi berjalan baik, packing, hingga kontrol kualitas produk sesuai SOP yang berlaku.

“Tahapan memilih bahan baku adalah yang paling utama dalam menghasilkan kualitas produk yang baik. Setelah memilih bahan baku dengan kualitas yang terbaik yakni dengan standar yang saya buat untuk usaha saya, langkah selanjutnya adalah formula dari komposisi atau resep. Kandungan resep dan perhitungan yang pas juga menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah proses produksi. Pengendalian proses produksi yang sesuai dengan SOP akan menentukan hasil dari produk jadi. Paling akhir adalah penanganan hasil produksi harus higienis dan sebisa mungkin steril saat packing, serta melakukan quality control setiap produk sebelum dan setelah dikemas sebelum dikirim ke pelanggan,” jelas Tya.


5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang

Tya memiliki tips tersendiri untuk menghadapi tantangan dalam berbisnis sebelum bisa sukses sampai sekarang, yakni dengan terus mencoba berinovasi dan berkembang mengikuti selera pasar dengan tidak meninggalkan ciri khas produk itu sendiri.

Dari tips yang selalu ia pegang teguh tersebut, tentunya ada hal yang menurut Tya perlu diperbaiki / ditingkatkan lagi dalam mengembangkan usaha Crackers Lele Beleys agar lebih maju lagi ke depannya.

“Management SDM di usaha saya masih terbilang buruk dikarenakan sering bergonta-ganti karyawan sehingga belum bisa mengontrol sepenuhnya. Dan juga dibutuhkan ekspansi pasar yang lebih luas lagi, peningkatan kapasitas produksi dan mencari mitra seller yang fast moving,” tuturnya.

6. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk

Adapun tips dalam mengemas produk agar snack yang dimiliki Crackers Lele Beleys bisa sampai dengan aman di tangan konsumen yakni sesaat setelah keluar dari pemanggangan, produk harus didinginkan sampai suhu ruang dan sebisa mungkin produk tidak tersentuh oleh benda apapun supaya tetap terjaga kesterilannya.

Di samping itu, dalam memasukan produk memakai peralatan yang steril dan menggunakan sarung tangan yang bersih. Kemudian, mengatur mesin sealer dengan panas yang tepat sehingga sesuai dengan jenis kemasan. Hal ini akan membuat produk terlindungi dari kontaminasi udara luar. Jika sealer-nya rapat dan tidak ada kebocoran, maka produk akan aman sampai ke tangan pelanggan.


Tya mengaku bahwa selama ini tidak pernah menyimpan stok produk lebih dari satu minggu di tempat produksi. “Sebisa mungkin satu hari setelah packaging produk harus sudah sampai di rak display agen sehingga masih terjaga hingga ke konsumen,” katanya.

Tya pun menambahkan agar produk bisa tetap krispi dan tahan lama, maka harus dijauhkan dari cahaya matahari baik itu langsung ataupun tidak, dan simpan di tempat yang bersuhu ruang (tidak hangat atau panas), karena suhu yang panas akan memicu tumbuhnya jamur di dalam kemasan sehingga akan merusak produk.

7. Cara Mempromosikan Kripik Crackers Lele Beleys Ala Rizki Satya Iriani

Saat ini bisnis Crackers Lele Beleys telah memiliki beberapa agen, toko dan reseller. Untuk teknik promosinya yakni dengan memposting produk di media sosial Crackers Lele Beleys. Kemudian, Tya juga mengadakan promo diskon di momen Hari Raya, seperti promo bundling, buy 1 get 1 free, buy book get 1 free crackers, dan lain-lain.

“Untuk pemasaran bisa melalui marketplace kesayangan pelanggan, karena reseller kami hampir semua memakai marketplace. Toko offline justru menjual lebih banyak daripada online,” ungkap Tya.

Adapun produk yang dijual oleh Toko Crackers Lele Beleys tersedia dalam 5 varian olahan ikan lele yaitu stik ikan lele, kerupuk ikan lele, crackers ikan lele, sus ikan lele, dan kaldu ikan lele. Produk best seller-nya adalah crackers lele, stik lele dan kerupuk lele.


Dari 5 varian produk tersebut, kapasitas produksi crackers lele adalah yang paling kecil dibanding varian yang lain. Karena proses pencetakan dan pemanggangan memakan waktu. Sehingga produksi crackers lele terbatas hanya 30 pieces per hari.

Di bulan Ramadan ini, Tya merasakan berkah Ramadan terhadap kegiatan operasional bisnis kuliner Crackers Lele Beleys yang mana orderan mengalami kenaikan hampir 2x lipat karena permintaan parcel, dan toko oleh-oleh. Produk best seller selama bulan puasa pun tetap jatuh pada pilihan cracker lele, stik ikan lele, dan krupuk ikan lele.

Dari berkah Ramadan tersebut, sebelumnya Tya mengaku aktif menyapa para pelanggannya melalui media sosial, memberikan giveaway atau potongan harga. Sehingga membuat pelanggan royal terhadap produk Crackers Lele Beleys.

8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Crackers Lele Beleys

Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentu ada suka dukanya. Begitu pula yang dialami oleh Tya sebagai pemilik usaha kripik dari Ngawi.

“Sukanya adalah produk saya banyak dikenal, tersebar di hampir seluruh wilayah ngawi. Banyak yang ikut posting informasi tentang produk saya, entah itu hanya foto atau komen di medsos adalah kebahagiaan bagi saya. Dukanya adalah kebanyakan dari semua reseller saya adalah penganut sistem konsinyasi. Sehingga mereka menjual produk dahulu baru membayar produk yang saya kirim. Ini merupakan kelemahan dan kerugian bagi saya. Untuk mengatasinya, saya memilah mana reseller / toko yang penjualannya cepat dan banyak di situ yang saya fokuskan sehingga perputaran produk dan keuangan sama-sama berjalan cepat,” ungkap Tya.

Kendati demikian, Tya tetap merasa senang dan puas dalam menjalankan bisnis Crackers Lele Beleys, dengan alasan produk yang ia miliki disukai oleh pelanggan. Hal itu menjadi kepuasan tersendiri baginya, apalagi sampai mereka repeat order dan fanatic.


9. Kesan Ketika Kripik Crackers Lele Beleys menjadi Produk Idaman Arumi Bachsin

Dalam menjalankan bisnisnya, Tya dibantu oleh suami dan adiknya. “Mereka mempunyai peran sebagai pemegang keputusan seandainya saya mempunyai desain produk baru, dan pengendali mutu,” tutur Tya.

Hasil dari kerja keras Tya bersama keluarganya tersebut mendapat sambutan yang baik dari public figure yang saat ini menjadi istri wakil gubernur Jawa Timur (Emil Dardak), yakni Arumi Bachsin. Arumi mengaku bahwa kripik Crackers Lele Beleys menjadi produk kuliner idaman dari Ngawi.

“Pastinya senang sekali, bersyukur tidak sembarang produk bisa kepegang apalagi dikonsumsi oleh publik figure,” kata Tya.


10. Pesan untuk Seller dalam Menjalankan Bisnis di Bulan Ramadan untuk Kemudian Bisa menjadi Langkah Perbaikan di Tahun Depan

Sebagai owner makanan ringan yang sudah mengalami suka maupun duka dan menghadapi tantangan berbisnis, Tya menyampaikan pesan untuk para seller, “pesan untuk seller lain, selalu yakin akan produk yang kita berikan. Selalu tampilkan performa yang terbaik, baik dari segi kualitas produk, rasa, keunikan dan desain kemasannya. Yakin setiap produk pasti punya jodohnya masing-masing, jadi teruslah berusaha tidak bosan untuk berbenah.”

Di samping itu, ia juga menyampaikan pesan kepada seller dalam menjalankan bisnis di bulan Ramadan, “selalu ngikutin tren dan selera pasar, dengan terus berinovasi. Karena sekarang modelnya dibikin hampers, buket snack dan lain lain. Produk-produk ini bisa dipakai sampai tahun depan atau longlasting. Sehingga seller bisa mempersiapkan untuk di tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya.

"Biarkan hasil jerih payahmu sendiri yang berbicara!!! Saya ndak pernah minta produk saya dipegang oleh penggede-penggede, tetapi Allah yang menggerakkan tangan beliau untuk menyangking produk saya,"  imbuh Tya.

Itu dia kisah pejuang online kripik Crackers Lele Beleys yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 2 Agt 2022

My Berry Farm, Strawberry Lokal Premium Berkualitas Beragam Grade

Tahap paling awal dalam membangun sebuah bisnis adalah memiliki keinginan untuk diwujudkan. Banyak bisnis sukses dimulai dari sebuah mimpi sederhana. Seperti halnya Siti Fauzia atau akrab disapa Zia yang membangun bisnisnya dimulai dari keinginan Zia untuk mengenalkan strawberry lokal premium yang mampu bersaing dengan strawberry impor dalam memenuhi permintaan pasar.

Lalu, bagaimana proses Zia mewujudkan keinginannya tersebut melalui bisnis My Berry Farm? Bagi #SahabatPaxel yang penasaran dengan perjalanan Pejuang Online Paxel kali ini, My Berry Farm, yuk langsung ikuti kisahnya di bawah ini.

1. Awal Mula Berdirinya My Berry Farm

My Berry Farm berdiri sejak 14 November 2020 lalu, saat Zia melihat bahwa Indonesia memiliki jenis strawberry berkualitas dengan kelas premium yang bisa bersaing dengan strawberry impor. Dari hal tersebut Zia melihat bahwa ada prospek yang sangat bagus untuk peluang bisnis strawberry lokal premium.


Melalui My Berry Farm, Zia bertekad untuk memenuhi permintaan pasar strawberry yang cukup tinggi dengan strawberry lokal premium yang berkualitas unggul. “Dari BPS Statistik Pertanian Hortikultura diketahui bahwa permintaan pasar untuk strawberry bisa mencapai sekitar 5.000 ton per tahun. Indonesia mengimpor stroberi premium sekitar 150 ton per tahun dari beberapa Negara, seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Australia. Karena permintaan yang tinggi mengapa tidak Indonesia memproduksi dan memasarkan produksi strawberry lokal dengan kualitas unggul. Maka dari sini My Berry Farm memiliki visi sebagai penyuplai strawberry premium untuk memenuhi permintaan pasar,” terang Zia, pemilik My Berry Farm.

2. Tercetusnya Nama My Berry Farm


Usaha yang berlokasi dan diproduksi di Ciwidey ini mencetuskan nama My Berry Farm karena dinilai umum terhadap produk yang ditawarkan dan mudah diingat. “Pemilihan nama My Berry Farm ini tercetus karna nama ini umum dan mudah diingat, berharap konsumen ada rasa memiliki dan keterikatan terhadap My Berry Farm. Dengan nama My Berry Farm, semoga kedepannya kami bisa meyediakan buah berry premium lainnya,” ucap Zia.

3. Kemunculan Produk My Berry Farm Hingga Diminati Banyak Pelanggan

Zia membangun My Berry Farm di wilayah Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Hingga saat ini, lokasi kebun dan tempat produksi My Berry Farm masih berlokasi di tempat yang sama sejak awal berdiri. Dengan konsisten menawarkan produk yang berkualitas membuat My Berry Farm diminati banyak pelanggan seperti sekarang. “My Berry Farm menawarkan kualitas strawberry lokal terbaik dengan berbagai grade sesuai kebutuhan konsumen,” tuturnya.

Saat ini My Berry Farm bisa memenuhi orderan 50-100 kg per dua harinya tergantung musim panen. My Berry Farm memiliki beberapa Grade Strawberry, di antaranya Grade Premium, Grade A/B/C, dan Frozen. Grade Premium menjadi produk My Berry Farm yang paling banyak dicari dan diminati oleh pelanggan.


4. Rahasia My Berry Farm Mempertahankan Produk

Dalam mempertahankan kualitas produk, My Berry Farm memiliki standarisasi khusus mulai dari proses produksi hingga distribusi. “Untuk mempertahankan kualitas My Berry Farm memiliki standarisasi khusus. Kami memiliki SOP produksi, mulai dari pemilihan buah, packing, sampai dengan SOP distribusi,” jelas Zia.


5. Tips menghadapi tantangan dalam berbisnis

Bisnis lama atau baru, besar maupun kecil, online maupun offline, tak luput dari sejumlah tantangan selama menjalankan bisnis. Dalam menghadapi tantangan yang datang, bisnis harus memiliki strategi yang tepat agar dapat melewatinya.

My Berry Farm melakukan tips bisnis sederhana (yang merupakan hal-hal wajib dimiliki saat berbisnis) dalam menghadapi tantangan selama mengembangkan bisnisnya. “Tips bisnis cukup sederhana, lakukan bisnis dengan tekun, disiplin, konsisten, dan berkelanjutan. Selalu lakukan evaluasi, lahirkan inovasi, dan tidak boleh dilupakan bahwa customer’s feedback sangatlah penting,” jelasnya.


6. Cara Pengemasan Produk My Berry Farm

Dalam menjaga kualitas produk My Berry Farm tetap aman sampai ke tangan konsumen, Zia menggunakan kemasan khusus yang tidak mudah rusak dan memenuhi standar pengemasan buah. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen sesuai kebutuhan, Zia menawarkan produk Strawberry dalam bentuk frozen dan produk fresh.



My Berry Farm pun berbagi tips menyimpan Strawberry yang benar agar tetap segar dan tahan lama dengan detail sebagai berikut.

  1. Cek segera Strawberry setelah tiba, pisahkan jika ada yang rusak. Cuci dahulu strawberry dan rendam sebentar di air garam, lalu bilas dan tiriskan sebelum dikonsumsi atau diolah.
  2. Jika tidak langsung dikonsumsi, strawberry sebaiknya dimasukkan ke lemari pendingin tanpa dicuci terlebih dahulu. Usahakan Strawberry dalam keadaan kering. Dikarenakan jika basah dan lembab, lalu disimpan dalam waktu tertentu akan membuat Strawberry menjadi mudah rusak. Tempat penyimpanan beri celah udara supaya Strawberry tidak lembab (bisa gunakan kotak buah bawaan).
  3. Dalam keadaan segar pada suhu ruang, strawberry bisa bertahan 1 hari setelah sampai. Lalu, 3-5 hari dalam chiller dalam keadaan tidak basah. Jika dibekukan bisa disimpan kurang lebih 3 bulan (sebelum dibekukan, Strawberry dicuci bersih dan daun tangkai dibuang terlebih dahulu).

7. Cara Mempromosikan Produk My Berry Farm

Dalam mempromosikan produk My Berry Farm ke para pelanggan, Zia memanfaatkan digital marketing dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial. Maka, bagi penggemar Strawberry bisa melakukan pemesanan produk My Berry Farm secara online. Produk My berry Farm dapat dipesan melalui Instagram @myberryfarm, WhatsApp ADMIN 082126123417, atau melalui platform PaxelMarket dengan nama merchant My Berry Farm.


8. Suka Duka Dalam Menjalankan Bisnis My Berry Farm

Suka dan duka dilewati Zia selama menjalankan bisnis My Berry Farm. Kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan bagi Zia dan My Berry Farm. Selain itu, melihat hasil produksi baik dan cashflow perusahaan yang berjalan lancar juga menjadi hal yang ia sukai selama menjalankan bisnis.

Adapun duka yang ia alami saat menjalankan bisnis buah Strawberry ini adalah hasil panen yang rusak atau gagal sehingga mempengaruhi kualitas produksi. “Dukanya apabila masuk musim penghujan dan membuat hasil panen rusak atau gagal. Apabila curah hujan tinggi, kualitas produksi menurun maka hasil panen tidak dipasarkan segar, setelah panen langsung dibekukan,” ungkapnya.


9. Pesan untuk Seller Jalankan Bisnis pada Masa atau bahkan Pasca Pandemi

Bisnis My Berry Farm hadir saat masa pandemi berlangsung. Evaluasi penjualan hingga meningkatkan strategi promosi yang dilakukan My Berry Farm bisa menjadi masukkan bagi Seller dalam mempertahankan bisnis pada masa hingga pasca pandemi. “My Berry Farm adalah bisnis yang dimulai saat pandemi. Masa Pandemi seperti sekarang ini, My Berry Farm melakukan evaluasi penjualan dan meningkatkan strategi pemasaran dan penjualan.” Tutupnya.


Berikut adalah kisah #PejuangOnlinePaxel Zia dengan bisnis Strawberry lokal premium-nya, My Berry Farm. Semoga perjalanan My Berry Farm bisa menginspirasimu yang ingin memulai atau sedang menjalankan bisnis kuliner.

Dalam menjaga produk seperti buah tetap segar sampai tujuan, Kamu bisa kirim pakai Jasa Pengiriman Paxel yang dilengkapi Jaminan Makanan Aman hingga Penanganan khusus pengiriman Frozen Food.

Kamu dapat membuat pengiriman Instant hingga Sameday Delivery pada aplikasi Paxel. Kamu pun juga bisa menawarkan produkmu melalui PaxelMarket, layanan Marketplace Paxel yang memberikan banyak keunggulan bagi UMKM, khususnya UMKM kuliner.

Itu dia kisah #PejuangOnline My Berry Farm yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial Pejuang Online Paxel yang dapat kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 2 Agt 2022

Nugget Misoa From Elena Banjir Orderan Sejak Sharing Tips MPASI

Tak disangka, kecintaan Alessandra Fessillia, atau akrab disapa Essil dalam menyiapkan MPASI (makanan pendamping ASI) untuk sang anak berujung pada bisnis produk MPASI, yang dikenal dengan nama Nugget Misoa From Elena, yang saat ini makin memiliki banyak pelanggan.

Caranya dalam menyiapkan MPASI untuk sang buah hati tak luput dari pantauan netizen Instagram. Karena perempuan berdomisili di Bali ini aktif membagikan tips MPASI dan BLW (Baby Led Weaning) di Instagram pribadinya.

Bisnis yang ia kembangkan secara personal ini memiliki keunikan tersendiri, yakni harus selalu mengutamakan kualitas. Pasalnya, makanan yang ia produksi adalah untuk memenuhi asupan gizi bayi sebagai pendamping ASI. Kebayang kan, gimana proses produksi yang harus dilalui oleh Essil sehingga menghasilkan produk yang higienis dan berkualitas?

Buat #SahabatPaxel yang penasaran dengan perjalanan bisnis Nugget Misoa From Elena yang berawal dari sharing tips MPASI, yuk intip kisah suksesnya di bawah ini!

1. Awal Mula Berdirinya Nugget Misoa From Elena

Nugget Misoa From Elena berdiri sejak pertengahan 2021, yakni saat Essil semangat menerapkan prinsip BLW untuk sang putrinya, Elena, yang mulai MPASI. Saat itu, Essil berpikir harus kreatif dalam membuat finger food supaya buah hatinya memiliki nafsu makan tinggi.

Kebetulan, nutrisi yang terkandung di dalam Nugget Misoa ini sudah lengkap, dan Elena sangat suka. Kemudian berlanjut sering post tips MPASI dan BLW di akun Instagram pribadinya (@essilessil). Hal inilah yang membuat teman-temannya nitip bikini juga. Lalu, para followers-nya terutama ibu-ibu yang berdomisili di luar Bali ikut order nugget ini.

Essil mengaku menjalankan bisnis bukan untuk profit semata. Akan tetapi, ia tersentuh dengan pengalaman para ibu yang sulit menghadapi anak-anaknya yang susah makan.

“Sebenarnya saya jalankan bisnis ini bukan for profit, saya merasa sangat tersentuh kalau ada ibu-ibu yang cerita anaknya susah makan, lalu lahap mencoba Nugget Misoa From Elena ini. Jadi, di sela-sela kesibukan pekerjaan utama saya, saya masih terus sempatkan membuat Nugget Misoa ini untuk menjawab kegalauan ibu-ibu sibuk lainnya yang minim waktu dan kebingungan karena anaknya susah makan,” jelasnya.

2. Kenapa Diberi Nama Nugget Misoa From Elena?


Ibu dua anak ini memberi nama produk MPASI-nya Nugget Misoa From Elena karena anak pertamanya bernama “Elena”. “Jadi From Elena maksudnya seperti memang dengan sepenuh hati, seperti saya memasak untuk Elena, seperti Elena yang memang memberikan nugget ini ke anak-anak lain yang ingin mencobanya,” tutur Essil.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Nugget Misoa From Elena

Essil menjelaskan, “awal mulanya, saya coba-coba menu untuk anak saya yang menerapkan Baby Led Weaning method dalam MPASI-nya. Jadi, harus berkreasi menu-menu finger food yang sudah mengandung nutrisi lengkap. Lalu, saya sering post di sosmed, dan bermula dari teman-teman dekat nitip minta dibuatin finger food yang sama. Lama-lama jadi keterusan dan berujung makin banyak yang berminat mencobanya.”

Menurutnya, Nugget Misoa From Elena berbeda dari nugget yang lainnya karena sudah mengandung nutrisi lengkap (karbohidrat, protein, serat, dan lemak).

“Kebanyakan finger food yang dijual secara pasaran itu hanya mengandung protein saja misalnya. Dan pada kenyataannya, ibu-ibu itu berjuang bisa memasukkan sesuap makanan ke mulut anak, boro-boro bisa memenuhi nutrisi lengkap. Jadinya, kalau makan nugget ini sekali gigitan paling tidak sudah lengkap nutrisi-nutrisi yang masuk,” imbuh istri dari Raynaldo.

“Orang-orang mencari nugget ini sepertinya karena melihat awalnya saya posting di sosmed kok anak saya suka banget. Dan praktis. Tinggal goreng 1-2 buah sudah cukup banyak porsinya untuk sekali makan. Lalu berlanjut karena semakin banyak yang order, anaknya cocok dan suka, jadi repeat order,” pungkasnya.

4. Rahasia Essil dalam Mempertahankan Kualitas Produk

Essil pun menjelaskan secara singkat rahasianya dalam mempertahankan kualitas produk Nugget Misoa From Elena. “Semuanya masih saya produksi sendiri dengan standar kualitas dan higienitas yang saya utamakan. Apalagi karena produk ini untuk anak-anak, saya selalu membuat seperti saya memasak untuk anak saya sendiri. Semua harus bersih, kualitas dan rasa terjaga,” ungkapnya.


Untuk varian produk yang tersedia saat ini adalah Nugget Misoa From Elena Ayam Wortel da Dori Brokoli. “Untuk best sellernya masih ayam wortel. Dori Brokoli juga cukup diminati karena pada umumnya, anak-anak susah makan ikan,” sebut Essil.

Saat ini, Essil mampu menjual Nugget Misoa From Elena sebanyak 120 pieces per hari.

5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang

Seiring keberjalanan bisnisnya, Essil merasa kewalahan memenuhi orderan setiap harinya. Pasalnya, ia menganggap produk MPASI yang dijual tersebut sangat personal untuknya. Sehingga bisnis ini masih dikelola secara personal di rumahnya sendiri, dan belum ada orang luar (karyawan) yang membantu.

Essil berkata, “untuk packing biasanya dibantu suami. Semenjak melahirkan, saya baru minta bantuan adik untuk take order dan rekap order.”

Tantangan lainnya adalah Essil masih kesulitan dalam memanage waktunya sendiri. “Terus terang tantangannya adalah mengatur waktu saya sendiri. Karena saya full time juga mengurus usaha-usaha yang lain, sedangkan permintaan nugget misoa ini cukup tinggi. Saya tidak berani mendelegasikan proses produksi dan pengemasan kepada orang lain karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kecil lainnya yang mengkonsumsi nugget ini. Jadi, menurut saya di bisnis makanan anak seperti ini, quality control adalah tantangan tersendiri,” paparnya.

“Berbeda dengan dengan bisnis lainnya, mungkin kita concern dengan pergerakan competitor dll, pintar-pintar promosi dan aktivitas marketing supaya mendatangkan customer. Tapi menurut saya, di bisnis makanan anak, menjaga kualitas dan higienitas adalah tantangan utamanya,” imbuhnya agar semakin jelas.

Untuk itu, Essil tak patah semangat untuk meningkatkan bisnisnya, seperti meningkatkan kapasitas produksi. Sehingga nantinya perlu team produksi yang bisa konsisten memproduksi Nugget Misoa ini, hingga bisa memiliki sosmed khusus dan admin khusus yang handle pengorderan.

6. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk

Demikian pula untuk pengemasan produk, Essil menggunakan bubble wrapice gel dan kantong khusus aluminium untuk menjaga suhunya. Essil mengaku sangat terbantu dengan adanya team Paxel yang pickup on time dan membawa produknya langsung masuk freezer di kantor Paxel, karena memastikan kualitas makanan selalu terjamin.


Agar produk bisa tahan lama, bahan bakunya harus menggunakan produk fresh yang harus dibekukan selama 2 hari ke depan lalu dikirim ke customer. Jadi, jarang sekali Essil bisa menyimpan stock produk, karena permintaan saat ini masih melebihi kapasitas produksinya.

Tak lupa, Essil membagikan tips bagaimana cara penyimpanan dan penyajian Nugget Misoa From Elena agar tetap segar dan tahan lama untuk para pelanggannya yang bisa dilihat pada gambar berikut ini.


7. Cara Mempromosikan Nugget Misoa From Elena Ala Essil

Setelah Nugget Misoa mendapat sambutan hangat dari para pelanggannya dan permintaan makin meningkat, membuat Essil mempromosikan produknya melalui Instagram pribadi.

Essil menjelaskan bahwa biasanya ia memberikan promo khusus dengan free sample pada momen-momen tertentu. Namun selain promo, ia lebih concern ke after sales service. Jadi, setiap customer yang order, Essil mengusahakan untuk meng-follow up: apakah produknya sampai dengan aman, apakah anaknya suka, dll.

“Untuk mempertahankan pelanggan agar bisa setia dan puas ketika order Nugget Misoa From Elena adalah dengan melakukan follow up customer yang beli, suka atau tidak, juga dibantu oleh Paxel yang bisa mengajukan claim. Terkadang saat ada masalah di pengiriman (terlambat antar dll), maka dengan mudahnya kita bisa mengajukan claim,” terangnya.

Karena produknya masih diolah secara personal dan demi menjaga kualitas, Essil belum memiliki distributor maupun reseller untuk memasarkan Nugget Misoa.


8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Nugget Misoa From Elena

Pastinya, tidak ada bisnis yang berjalan mulus. Suka duka dalam mengoperasikan bisnisnya pernah Essil alami dan bahkan sampai sekarang Ibu dari Elena ini masih belajar bagaimana cara mengatur waktunya dengan baik.

“Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, saya masih kesulitan mengatur waktu saya sendiri untuk memenuhi permintaan customer. Apalagi saya baru melahirkan anak kedua. Tapi demi permintaan customer saya usahakan tetap produksi. Bahkan ada customer yang sampai minta-minta tolong dibuatkan, karena anaknya tidak mau makan apa-apa kecuali nugget ini,” jelasnya.

“Ada juga resiko dalam berbisnis ini yaitu dalam hal penjagaan kualitas. Tidak jarang saya harus mengorbankan beberapa batch produksi karena gagal produksi – tidak sesuai dengan standar yang saya terapkan. Karena dalam produksi banyak sekali faktor-faktor yang menentukan. Jadi demi menjaga kualitas dan keamanan, saya harus memastikan nugget yang saya packing memenuhi standar,” imbuh Essil menjelaskan dukanya dalam berbisnis.

Sukanya adalah ketika Essil mendapat kabar kalau anak dari pelanggannya ini suka makan nugget misoa. Bagi Essil, itu memberikan kepuasan tersendiri.

“Karena sebagai sesama ibu, saya turut merasakan sulitnya memberikan makanan ke anak. Jadi, jika ada menu yang anak mau dan suka, saya ikut senang. Saya menjual nugget misoa ini sama sekali bukan karena uangnya, bahkan bisa dihitung harga jualnya sangat mepet dengan ongkos bahan-bahan dan produksinya, tapi menjual ini ke anak-anak memberikan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri untuk saya,” ujarnya.

9. Pesan untuk Seller yang Ingin Menjual Produk Makanan Bayi

Akhir kata, Essil membagikan pesan untuk para seller yang ingin menjual produk makanan yang aman dan sehat untuk bayi. Menurutnya, menjual makanan untuk bayi atau anak-anak harus memperhatikan kualitas dan higienitas.

“Bisnis makanan anak harus sangat memperhatikan kualitas dan higienitas. Karena tanggung jawabnya besar – ke kesehatan anak dan pertumbuhan si anak itu. Kalau bisnis lain kita bisa concern ke strategi marketing dll, tapi lain hal nya dengan bisnis makanan anak. Quality control, menjaga higienitas dan kualitas produksi itu yang harus diutamakan,” pungkasnya.

Itu dia kisah pejuang online Nugget Misoa From Elena yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Buat Kamu yang memiliki anak kecil yang lagi butuh MPASI, Kamu bisa order Nugget Misoa From Elena dengan mudah melalui PaxelMarket dengan jasa pengiriman Paxel yang dilengkapi Jaminan Makanan Aman, sehingga makanan #TetapDingin sampai di tanganmu. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 3 Agt 2022

Awicho, Terinspirasi dari Oleh-oleh Kripik Tempe Terkenal di Ngawi

Tahukah Kamu dengan Awicho, oleh-oleh khas Ngawi? #SahabatNgawi dari Jawa Timur pastinya tahu dong? Ngawi memang identik dengan kripik tempenya yang khas. Tapi apa jadinya kalau kripik tempe ini dikreasikan dengan coklat? Ternyata olahan tempe coklat oleh Masyrifah Hidayati Nur ini memiliki daya tarik tersendiri dari para pelanggannya, loh!

Seperti apa kisah sukses dari sang owner Awicho dari Ngawi yang awalnya memproduksi coklat karakter lucu sampai menemukan produk baru yang diminati banyak pelanggan? Yuk simak ulasannya berikut ini!

1. Awal Mula Berdirinya Awicho

Belum ada satu dekade Awicho ini berdiri, yakni pada tahun 2017, kesuksesan dari bisnis kuliner ini sudah bisa dinikmati oleh ownernya, Ida (sapaan akrabnya). Outletnya berada di Jalan Basuki Rahmat No. 5 Ngawi (sebelah Timur perempatan Kartonyono di Utara jalan). Sementara rumah produksinya berada di RT 6 RW 1 Desa Danguk, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.


Awalnya, Ida hanya memproduksi coklat karakter yang lucu-lucu. Namun, karena coklat karakter hanya diminati musiman yaitu pada waktu lebaran saja, maka Ida bertekad untuk mencari inovasi terbaru supaya olahan coklatnya bisa diminati sepanjang tahun, sehingga bisa melakukan produksi sepanjang tahun. Lalu, beliau coba-coba bikin variasi lain, mulai dari coklat isi kacang, mete, biskuit, dll.

Produknya ini terinspirasi dari kripik tempe Ngawi yang memang sudah terkenal dari Kota Bambu ini. Hal ini pun dimanfaatkan oleh Ida untuk membuat bisnisnya makin berkembang. “Karena di Ngawi ada sentra pengrajin tempe, maka saya coba-coba memadukan coklat dan tempe ini,” ungkapnya.

2. Kenapa Diberi Nama Awicho?


Tentunya #SahabatPaxel penasaran kan kenapa kulinernya bernama Awicho? Ida pun menjelaskan tentang asal usul nama Awicho ini. “Awicho berasal dari kata “Awi” yang merupakan cuplikan dari kata Ngawi yang berarti bambu, dan “Cho” dari kata Chocolate (coklat),” terangnya.

“Saya ingin begitu orang mendengar kata Awicho mereka langsung terbayang bahwa produk itu dari Ngawi,” harap Ida.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Awicho


Seperti yang disinggung sebelumnya, berawal dari memproduksi coklat karakter yang lucu-lucu, Ida mengaku melakukan trial error berkali-kali sampai tercipta olahan tempe yang diminati pelanggan.

Di samping kreatif membuat inovasi terbaru, Ida juga banyak menyebar sampel dan mencari masukan dari orang-orang tentang bagaimana rasa produknya supaya banyak diminati customer.

Akhirnya, beliau menemukan keunikan dan jenis produk yang diminati, yakni (1) dari segi produk, menyajikan olahan tempe dalam bentuk yang kekinian, dan (2) dari segi packaging, dibuat semenarik mungkin hingga meningkatkan nilai jual produk.

4. Rahasia Ida dalam Mempertahankan Kualitas Produk


Untuk mempertahankan kualitas produk Awicho, Ida menuturkan bahwa beliau langsung terjun untuk mengawasi proses produksi. “Ya jelas harus langsung mengawasi produksi, walaupun mungkin kalau sekarang saya tidak full time mengawasi produksi dari mulai awal sampai akhir. Tapi kami sudah punya SOP dan formula baku untuk setiap produk dan sudah ada karyawan yang bertanggung jawab untuk ini (mengawasi quality control),” paparnya.

5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang

Dalam menjalankan sebuah usaha, pasti ada tantangan yang dilalui oleh pemiliknya sebelum bisa sukses sampai sekarang. Ida mengungkapkan, “kunci utama bisnis adalah telaten dan istiqomah. Jadi, dalam keadaan apapun kami berusaha menjaga stok agar tetap ada dan tidak mengecewakan pembeli.”

Untuk produk yang tersedia di Awicho ada Coklat Tempe, Kripik Tempe Coklat dan Bronte (Bronis Kering Tempe). Dari ketiga produk tersebut, Coklat Tempe dan Bronte adalah produk yang paling diminati. Produknya sempat mengalami kenaikan penjualan selama Ramadan 2022. Agar penjualan tetap naik di momen pasca Lebaran, pihaknya menyediakan oleh-oleh untuk pemudik.


6. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk Awicho Ngawi

Produk-produk yang dijual tersebut tentunya melewati teknik pengemasan yang baik. “Dikemas serapi mungkin dengan menambah bubble wrap dan kardus yang kokoh,” kata Ida.

Karena produk keripik tempe coklat ini kering, jadi Awicho selalu ready stock, karena Ida bersama karyawannya melakukan produksi bukan hanya kalau ada pesanan.

Penyimpanan produk pun harus dilakukan dengan baik agar produk tidak rusak. “Yang jelas tempat penyimpanan harus bersih dan terhindar dari debu dan sinar matahari langsung. Penyimpanan di ruang ber-AC,” imbuhnya.


7. Cara Mempromosikan Awicho

Untuk saat ini, promosi produk Awicho dilakukan melalui FB Ads, endors, hingga mengikuti pameran. Reseller memiliki campur tangan dalam mempromosikan produk, meskipun tim Awicho juga masih mendistribusikan produk sendiri.


Ida masih merasa belum puas dengan cara mempromosikan produknya, jadi ia berkeinginan untuk mengembangkan jaringan pemasarannya lebih serius lagi. “Ingin mengembangkan jaringan pemasaran dengan lebih serius lagi dalam mengelola penjualan online, seperti maintenance IG dan FB yang lebih baik,” sambungnya.

8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Awicho

Hal yang membuat Ida puas dalam menjalankan bisnis kuliner Awicho Ngawi adalah, “apabila orang bertanya apa oleh-oleh khas Ngawi, dan mereka menjawab AWICHO coklat tempe itu adalah kepuasan tersendiri,” ucap Ida.

Supaya Awicho makin dikenal oleh masyarakat Ngawi hingga luar pulau, Ida memiliki strategi untuk selalu menjaga kualitas produk dan sering menjalin silaturahmi dengan menyapa di WA, FB atau IG pelanggan.

Pelanggan bisa memesan Awicho melalui toko resmi. “Produk kami tersedia di banyak toko oleh-oleh di Ngawi, Madiun, Batu, Surabaya dan Yogyakarta. Bisa juga lewat IG, FB dan Shopee,” jelas Ida.


Ditambah lagi, Ida mengungkapkan suka duka selama bisnis berlangsung ini yakni, “kalau kita masuk target penjualan tiap bulannya, bisa melihat karyawan setiap hari masuk untuk produksi. Ini menandakan penjualan kita lancar. Dukanya kalau nggak masuk target, barang kadang rusak di pengiriman.”

Itu dia kisah pejuang online Awicho dari Ngawi yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 3 Agt 2022

Wajik Salaman, Mulai Dijual di Garasi Rumah yang Saat Ini Jadi Toko

Taukah Kamu, wajik yang terkenal di Magelang? Wajik yang sering digunakan sebagai buah tangan dari Magelang ini sudah berdiri lebih dari setengah abad yang lalu, loh! Kalau Kamu melewati Jalan Raya Salaman 110, Magelang, Kamu akan menemui wajik legendaris. Ya, Wajik Salaman Ny. In yang diproduksi dari generasi ke generasi dengan resep yang tetap lestari.

Usaha kuliner wajik yang berbahan dasar beras ketan ini dahulu masih diolah menggunakan tangan pemiliknya, Ny. Indarti (dikenal dengan Ny. In). Ketika Ny. In meninggal, bisnis camilan khas Magelang ini dilanjutkan oleh putranya, Gunawan Pribadi sampai sekarang. Dengan kata lain, hanya dijalankan oleh keluarga inti Gunawan.


1. Awal Mula Berdirinya Wajik Salaman

Sebelum berkembang menjadi toko oleh-oleh yang saat ini ramai dikunjungi wisatawan, Wajik Salaman yang didirikan Ny. Indarti pertama kali dijual di garasi rumahnya. Lokasi garasi tersebut saat ini sudah berubah menjadi sebuah toko oleh-oleh yang diberi nama Wajik Salaman Ny. In.

Pada awalnya, Ibu Indarti membuat wajik, belum ada kemasan, hanya diletakkan di tampah, berbentuk wajik kecil-kecil, dan dijual di garasi rumah. Pembelinya pun hanya dari warga sekitar saja. Dengan strategi promosi dan meningkatkan kualitas produk, akhirnya Ny. In berhasil mengenalkan Wajik Salaman dan memiliki pelanggan yang lebih luas.

2. Kenapa Diberi Nama Wajik Salaman?

Terkait nama, Gunawan menjelaskan bawah Wajik Salaman merupakan makanan yang biasanya dibawa saat bersilaturahmi (bersalam-salaman) dengan kerabat atau saudara. Jadi, wajik bukan sekadar makanan manis penutup hidangan atau cemilan manis saja. Namun wajik mengandung filosofi Jawa tentang rekatnya tali silaturahmi. Di samping itu, wajik Salaman juga mengandung artian makanan khas dari Salaman.

3. Awal Mula Menemukan Resep Wajik Salaman

Awal mula Ny. In mendapatkan resep produk Wajik Salaman yang pada akhirnya bisa laris (diminati pelanggan) seperti sekarang ini berasal dari resep turun temurun, sudah digunakan dari generasi ke generasi. Kemudian dijaga kualitas bahan bakunya sehingga rasanya tetap sama.

4. Rahasia Ny. In dalam Mempertahankan Kualitas Produk Wajik Salaman

“Wajik yang diproduksi dijaga kualitasnya dengan hanya memakai bahan alami, tanpa pemanis tambahan sehingga manisnya pas, tidak bikin eneg. Sehingga untuk customer yang mencari produk dengan rasa yang alami, maka cocok dengan cita rasa wajik salaman,” tutur Gunawan.

Dalam mempertahankan kualitas produk Wajik Salaman, Gunawan mengaku terjun langsung mengamati proses produksinya, termasuk pemilihan bahan baku. Supplier yang digunakan pun tidak banyak berubah dari tahun ke tahun, sehingga sudah mengerti kualitas bahan baku yang dibutuhkan.


Dalam proses produksi yang rutin dilakukan setiap hari, Gunawan dibantu oleh karyawannya untuk mengawasi kualitas produksi setiap masakan. Setiap hasil masakan wajib dilakukan kontrol kualitas oleh karyawan yang sudah ditunjuk. Jika hasil produksi tidak memenuhi standar kualitas, maka Wajik Salaman tidak akan dipasarkan.

Kualitas produk yang selalu terjaga membuat Wajik Salaman digemari oleh pelanggannya, dan menghasilkan produk paling favorit yakni wajik gula merah / gula Jawa dan wajik pandan hijau. Kemudian menyusul produk favorit jenang dodol.


Hal utama yang membuat Wajik Salaman tetap enak karena tidak ada produk yang disimpan. Jadi, produk selalu bagus dan cita rasanya khas saat dibeli oleh konsumen.

5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang

“Saat ini banyak customer mencari cara yang praktis untuk berbelanja. Termasuk juga untuk membeli wajik. Dengan hadir di online market, memungkinkan customer untuk bisa mengakses produk kita,” terang Gunawan saat ditanya terkait tips menghadapi tantangan dalam berbisnis sebelum bisa sukses sampai saat ini.

Sementara itu, Gunawan pun menyebutkan tantangan yang utama terkait produksi, “tantangannya, produk kami harus disajikan fresh, hanya tahan 4 hari setelah tanggal produksi. Jadi harus mencari ekspedisi yang bisa menjamin produk diterima maksimal H+1 dari pengiriman.”

6. Cara Mempromosikan Wajik Salaman

“Promosi dilakukan dengan membuka channel pemasaran di online market dan melalui reseller. Tentu dengan memperbaiki kemasan dan varian, serta menyesuaikan dengan permintaan market,” ungkap Gunawan.

Selain itu, ada juga beberapa reseller, yang mana rata-rata merupakan online resell.

Untuk mempertahankan pelanggan, Gunawan membagikan tips yakni, “dengan menjaga kualitas produk kami dan juga menjaga komunikasi dengan customer. Customer bisa menghubungi WA kami untuk informasi produk ataupun pemesanan ke 081386245643.”

Dari cara promosi ini, untuk sekarang rata-rata jumlah orderan per hari yang bisa dipenuhi oleh Wajik Salaman sekitar 300 box.


Selain melalui WA, #SahabatPaxel juga bisa memesan Wajik Salaman melalui PaxelMarket dengan membuka aplikasi Paxel lalu pilih Menu PaxelMarket dan cari produknya Wajik Salaman, atau melalui website PaxelMarket di link ini.

7. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Wajik Salaman

Dalam menjalankan bisnis Wajik Salaman ini, Gunawan mengalami tantangan terkait lokasi bisnis. “Salah satu tantangan kami karena lokasi kami bukan di kota. Sehingga untuk pick up Paxel seringkali harus mengumpulkan order agar bisa dilakukan drop ke Paxel Home,” ungkapnya.

Namun hal ini tidak melunturkan semangat Gunawan untuk terus berkomitmen untuk ikut melestarikan kuliner Indonesia. Dalam hal ini, wajik yang merupakan kuliner khas Kota Sejuta Bunga.

“Di samping budaya dan bahasa, warisan kuliner merupakan salah satu identitas bangsa. Wajib kita lestarikan bukan hanya pada slogan saja, namun juga untuk menghidupinya sehari-hari. Kami bangga sudah membuktikan komitmen kami selama ini untuk ikut melestarikan warisan kuliner Indonesia,” paparnya.


Kebahagiaan lainnya, yakni pada momen lebaran, penjualan mengalami kenaikan drastis. Meskipun setelah lebaran, penjualan kembali ke titik normal, namun Gunakan selalu gencar melakukan promosi rutin dan komunikasi ke para customer-nya.

Itu dia kisah pejuang online Wajik Salaman yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 2 Agt 2022

Garang Asem RM Kondang, Makin Dikenal Sejak Lokasinya Jadi Jalur Utama

Kesuksesan hadir dari sebuah persiapan yang matang dan memaksimalkan peluang yang ada. Itulah yang menggambarkan kesuksesan dari Rumah Makan Kondang Ngawi, dengan produknya yang paling terkenal yakni garang asem. Garang asem Rumah Makan Kondang Ngawi semakin dikenal karena lokasinya yang dulu sangat sepi, sekarang menjadi jalur utama dari Jogja-Madiun-Surabaya sebelum ada tol, dan menjadi jalur ramai hingga sekarang.

Usaha kuliner ini berada di Jalan Raya Solo, Desa Watualang, Ngawi. Masih berlokasi di tempat yang sama sejak awal kali berdiri pada 1981, Nana Maria, pemilik RM Kondang belum berencana untuk pindah tempat atau pun buka cabang.

1. Awal Mula Berdirinya Garang Asem Rumah Makan Kondang

“Sebelum ada rumah makan kondang, usaha keluarga saya adalah jualan sate kambing di dekat pasar besar Ngawi dengan menggunakan gerobak. Tetapi karena ada proyek pelebaran jalan, akhirnya kami memutuskan untuk menetap di sini (Jalan Raya Solo, Desa Watualang, Ngawi),” tutur Mbak Nana.

Menurut Mbak Nana, saat itu jalan Watualang ini masih sepi banget. Ia beserta keluarganya merintis usaha juga ga langsung ramai. Kurang lebih ada 4 tahunan akhirnya ada pengunjung masuk. Sedikit demi sedikit, hingga saat ini RM Kondang masih bertahan.


Nama Rumah Makan Kondang merupakan pemberian dari almarhum ayah Nana. “RM kondang mengambil dari kata KONDANG yang artinya TERKENAL. Sehingga harapannya sampai besok besok Rumah Makan Kondang bisa terkenal terus,” jelasnya.

Awal mula ketika pembuatan nama, dulu sekeluarga dan anak-anak dari orang tua dikumpulkan semua. “Ayo ayo mau dibikin rumah makan apa? Lalu Bapak mengusulkan, gimana kalo dikasih nama KONDANG aja? Lalu anak-anak Bapak nanya, kok kondang kenapa? Kondang itu terkenal, sampe mana-mana terkenal, sampe kapanpun terkenal,” terang Mbak Nana.

Jadi, sebuah nama Rumah Makan Kondang itu ada doa di dalamnya.

2. Cara Mempertahankan Kualitas Produk Garang Asem Rumah Makan Kondang

Awal mulanya, yang dijual bukanlah garang asem yang sekarang ini terkenal. Melainkan hanya makanan pada umumnya seperti nasi rawon, soto, dan pecel. Hingga akhirnya Mbak Nana dan keluarga memutuskan ingin explore yang lebih beda, maka tercetus lah garang asem.

“Awalnya hanya coba-coba garang asem ayam. Lalu kami berinovasi dengan garang asem tawon, kutuk, belut dan lain-lain,” ungkap Mbak Nana.


Mbak Nana menuturkan, awal mulanya mendapatkan resep produk garang asem yang saat ini dijual di Rumah Makan Kondang dan pada akhirnya bisa laris seperti sekarang adalah belajar dari pengalaman, kemudian mengutak-atik sendiri. Ia mengaku selalu memperbaiki cita rasa makanan terus menerus dan gak berhenti berinovasi sehingga bisa laris sampai sekarang.

“Garang Asem kami beda dengan garang asem di tempat lain. Kalau saya bisa ambil contoh, garang asem di Kudus dan Ponorogo. Garang asem khas RM Kondang ada santannya, rasanya ada pedes, asin, manis, gurih. Pokoknya seimbang. Kalo di Kudus kan bening, dan rasanya cenderung manis. Ada juga garang asem di Ponorogo, tapi di sana pedesnya minta ampun. Di sana juga ga pakai santen, tapi pedes banget. Karena RM kondang berada di perbatasan, rasa yang dimiliki seimbang, di tengah-tengah lah pokoknya,” imbuh Mba Nana.

Untuk kualitas, tentunya tidak diragukan lagi. Karena garang asem ini sudah dikenal oleh banyak pelanggan yang melewati jalur utama Jogja-Madiun-Surabaya. Mengingat rata-rata jumlah orderan per hari bisa mencapai 30 porsi, dan kadang dikirim ke luar kota.

“Cara kami menjaga kualitas adalah dengan menentukan hasil akhir di owner (Nana). Chef yang bekerja masak, lalu saya cicipi. Kita selalu cicipin dulu sebelum akhirnya dijadikan stock untuk dijual ke pelanggan,” jelas Mbak Nana.


“Saat ini, produk yang tersedia di RM Kondang meliputi garang asem ayam, tawon, kutuk, wagal, belut, ati ampela, dan produk yang paling disukai rata-rata semuanya. Tapi kalau yang paling unik ya garang asem tawon,” imbuhnya.

3. Tips Menghadapi Tantangan Berbisnis sebelum Bisa Sukses sampai Sekarang

Mbak Nana pun membagikan tips dalam menghadapi tantangan berbisnis sebelum bisa sukses sampai sekarang. Kuncinya adalah cukup sabar, telaten, bersyukur dan ga berhenti mencari inovasi-inovasi terbaru.

“Menambah inovasi menu yang sesuai tren masa kini. Dan mengotak-atik menu yang cocok, yang masa kini. Sesuai dengan perkembangan jaman sekarang, seperti ikut layanan antar, lalu join PaxelMarket juga,” papar Mbak Nana.

Di samping itu, Mbak Nana mengaku bahwa dirinya selalu terbuka dan menerima kritik dari pelanggan, kurang apa dan harus apa. Hal ini bertujuan demi kemajuan rumah makan, agar bisa menjadi masukan positif dan tidak membuatnya berhenti berinovasi. Untuk itu, agar pelanggan tetap setia dan puas order Garang Asem Rumah Makan Kondang, Mbak Nana selalu mempertahankan rasa, kualitas, dan pastinya keramahan.


4. Cara Mengemas dan Mempromosikan Garang Asem Rumah Makan Kondang

Usaha kuliner yang tidak memiliki cabang dan reseller ini semuanya terpusat di satu tempat. Hal ini agar kualitas dan cita rasa masakan benar-benar terjaga. Namun Mbak Nana tetap melakukan promosi melalui IG, status WA, Facebook, dan sekarang melalui PaxelMarket.

“Kirim ke luar kota pakai Paxel. Jadi, kadang pelanggan mau order tapi belum sempat kemari, WA saya: “gimana ya pengen garang asem tapi gabisa ke Ngawi?” Lalu saya bilang bisa kirim pake Paxel sehari sampai. Kebanyakan kaget, makanan tradisional dikirim pake Paxel sehari sampai hahaha. Hingga akhirnya jadi banyak yang order trus dikirim dalam keadaan beku (frozen) ke luar kota pakai Paxel,” tuturnya.

Agar makanan dalam kondisi baik sampai ke tangan pelanggan yang di luar kota, Mbak Nana membagikan tips dalam memproduksi garang asem dan mengemas produk. “Ngukus harus benar-benar tanek, terus dibekukannya harus benar-benar beku. Dan kemasan plastik harus benar-benar rapat. Produk yang dijual juga merupakan produk fresh yang baru saja dibuat (matang). Selain itu, ada produk frozen sebagai stock juga, karena butuh proses untuk dibekukan. Karena kalau tiba-tiba ada yang order garang asem dan dibawa ke luar kota, kita sudah sedia yang beku.”

Sementara untuk diskon sendiri hampir gak ada. Tapi banyak promo, seperti di hari-hari tertentu dikasih free es teh atau takjil untuk berbuka puasa.

5. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Kuliner Garang Asem Rumah Makan Kondang

Bagi wanita asal Ngawi yang menjalankan bisnis bersama mamanya ini, hal yang disukainya adalah ketika warung rame. Lalu saat pelanggan makannya habis, dan pelanggan puas. Sementara dukanya adalah saat PPKM, namun hal ini tidak menghentikan semangat Mbak Nana untuk terus berinovasi.

“Cara mengatasi duka dalam berbisnis ini saya lakukan dengan terus berinovasi hal-hal baru, menahan tangis di dalam tawa, dan tetap optimis, tekun, telaten, dan tidak menutup diri akan masukan dari orang lain,” pungkasnya.

Itu dia kisah pejuang online Garang Asem Rumah Makan Kondang yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 2 Agt 2022

Moojang Bandung, Memulai Dari yang Lagi Viral hingga Jadi Buah Tangan

Mendapatkan ide usaha berbisnis bisa datang dari mana saja, termasuk dengan mencoba jualan produk yang lagi booming ataupun viral. Bukan tidak mungkin, kesempatan tersebut bisa membawa bisnismu meraih kesuksesan. Seperti halnya Rina Nuriyah, pemilik Moojang Bandung, yang memulai bisnisnya dari yang lagi viral hingga bisa bertahan lama dan menjadi buah tangan yang enak dan unik dari Bandung.

Lalu, bagaimana kisah Moojang Bandung bisa sukses seperti sekarang? Yuk, ikuti kisah perjalanan seller inspiratif Pejuang Online Paxel, Rina, dalam membangun bisnis Moojang Bandung hingga bisa sukses seperti sekarang.

1. Awal Mula Berdirinya Moojang Bandung

Berdiri pada awal tahun 2018, Moojang Bandung hadir ketika Oleh-oleh dari Bandung seperti kue artis, kue balok, dan bolu susu booming dan viral di tahun 2017. Rina membangun Moojang Bandung mulai dari menjual produk orang lain hingga kini melengkapi dengan produk yang diproduksi sendiri. “Diawali dengan menjual produk orang lain, dan seiring dengan berjalannya waktu dengan bertambahnya pelanggan serta reseller, kita lengkapi dengan produksi sendiri dengan konsep yang berbeda, sehingga lahirlah BRAND MOOJANG BANDUNG, Buah tangan dari kahyangan,” ucapnya.


2. Tercetusnya Nama Moojang Bandung

Rina bercerita bahwa nama Moojang Bandung diambil dari nilai-nilai Sunan Ambu sebagai sosok perempuan atau ibu yang dihormati (dalam kepercayaan Sunda). Sunan Ambu memiliki wilayahnya sendiri, yaitu Padang Tengah atau Kahyangan yang memberikan ajaran welas asih atau kasih sayang ibu. Adapun sebutan untuk wanita sunda yang melekat di benak masyarakat dari zaman dulu sampai sekarang adalah Mojang Bandung.

Moojang Bandung memiliki produk utama camilan cake atau pastry dengan kuliner buhun resep leluhur yang dipadukan dengan sentuhan kekinian. “Lewat produk kuliner Moojang Bandung mencoba melestarikan ajaran welas asih dan melestarikan resep-resep warisan leluhur. Produknya tidak hanya enak tapi memberikan rasa bangga kepada penikmatnya karena ikut melestarikan warisan leluhur,” ungkapnya. “Maka lahirnya brand MOOJANG BANDUNG, dengan slogan Buah Tangan dari Kahyangan. Dan merk ini statusnya sudah terdaftar,” lanjutnya.


3. Awal mula menemukan resep produk

Rina mengatakan bahwa produk-produk Moojang Bandung dibuat dari resep yang turun temurun. “Seperti kita ketahui kue balok dan mochi adalah makanan khas dari tataran pasundan yang sudah ada sejak dahulu kala,” ucapnya.

Selain cita rasanya yang khas, produk-produk di Moojang Bandung tidak menggunakan bahan pengawet dan terbuat dari bahan yang berkualitas. “Produk-produk di Moojang Bandung tidak menggunakan pengawet dan menggunakan daging durian asli utk varian rasa durian. Oleh karenanya untuk produk balur hanya bertahan 4-5 hari, mochi bakar susu 3-4 hari, mochi bakar durian 24-36 jam (suhu ruang) 2 minggu didalam freezer,” jelasnya.



4. Kemunculan Produk Moojang Bandung Hingga Diminati Banyak Pelanggan

Moojang Bandung menarik banyak pelanggan melalui produknya yang enak dan unik, seperti Mochi bakar Moojang Bandung yang menjadi mochi pertama dan satu-satunya dengan pengolahan dibakar. “Mochi bakar Moojang memiliki tekstur renyah tetapi tetap kenyal, kemudian kita padukan dengan isian fla susu yang lumer. Saat digigit ciri khas mochi kenyal tetap terasa, tapi sekaligus renyah dan isiannya langsung lumer dimulut. Sensasi ini yang tidak ada di produk pesaing,” jelas Rina.


Selain Mochi Bakar Moojang Bandung, ada juga kue Balur (Balok Lumer) yang terbuat dari coklat berkualitas dengan pengolahan khusus sehingga menghasilkan produk yang enak dan unik. “Begitu juga dengan kue Balur (balok lumer) brownies, kita gunakan coklat yang berkualitas dan tanpa perisa sehingga menghasilkan rasa coklat yang kaya dan mewah. Untuk menjaga keasliannya kue balur ini dibakar diatas tungku batu khusus. Sehingga memiliki aroma khas, tekstur lembut, dan dalamnya lumer maksimal,” lanjutnya.

Saat ini Moojang Bandung bisa memproduksi lebih dari 300 produk perharinya. Moojang Bandung memiliki 6 produk dengan 4 di antaranya menjadi best seller. Ada Mochi Bakar edisi chewy Durian (Daging durian asli), Mochi Bakar Susu, Kue Balur (balok lumer), Dessertbox jumbo dan cup dengan berbagai varian rasa, Mochi Bakar Ubi, hingga Bolu Susu Red Velvet (keju dan oreo).

5. Rahasia Moojang Bandung Mempertahankan Produk

Moojang Bandung selalu menggunakan bahan pilihan dengan kualitas terbaik hingga meninjau proses produksi secara langsung dalam menjaga cita rasa dan kualitas produknya. “Kami selalu menggunakan bahan pilihan dengan kualitas terbaik, daripada menggunakan bahan kualitas rendah untuk menekan ongkos produksi, kita lebih memilih menaikan harga jual agar kualitas tetap terjaga. Dan setiap produksi dikontrol secara langsung agar cita rasa dan kualitas tetap sama,” jelasnya.


6. Tips menghadapi tantangan dalam berbisnis

Setiap usaha tentunya menemukan tantangan dalam berbisnis. Dalam menghadapi sebuah tantangan membutuhkan langkah yang tepat agar bisnis bisa terus berjalan hingga meraih kesuksesan. Seperti Rina yang konsisten dan berkesinambungan melakukan inovasi dan investasi sehingga bisa menghadapi dan melewati setiap tantangan yang ditemui.

Ia mengungkapkan bahwa inovasi adalah syarat utama agar produknya memiliki cita rasa yang diminati pelanggan, berbeda dengan kompetitor, dan mempunyai nilai lebih. “Lakukan tes pasar dan lakukan perbaikan. Ciptakan brand bukan hanya produk. Lakukan branding bukan hanya marketing,” jelasnya.

Selanjutnya adalah investasi diri untuk mendukung menjalankan bisnis. “investasi disini adalah investasi leher ke atas, bekali dengan ilmu-ilmu yang mendukung untuk menjalankan bisnis. Beli buku, ikuti seminar, ikuti pelatihan, kemudian terapkan dalam bisnis kita. lalu evaluasi dan lakukan perbaikan secara berkala. Proses ini harus terus dilakukan secara konsisten,” terangnya.


7. Cara Pengemasan Produk Moojang Bandung

Produk Moojang Bandung dikemas dengan kemasan food-grade. Saat pengiriman ke luar kota, produk dipacking dengan aman menggunakan bubble-wrap. Serta, terutama adalah menggunakan ekspedisi yang terpercaya dalam pengiriman produk terutama makanan beku. “Moojang Bandung bekerja sama dengan Paxel untuk pengiriman produk-produk ke seluruh kota di pulau Jawa dan Bali. Seperti Mochi Bakar Durian (dengan isian daging durian asli) bisa sampai ke tangan konsumen masih dalam keadaan dingin atau beku. Begitu juga dengan balok lumer yang rentan, bisa sampai dalam keadaan baik dan utuh. Bukan hanya pembeli puas tapi akan menjadi pelanggan yang order kembali (repeat order),” ucap Rina.

Rina juga membagikan tips cara menyimpan produk agar tetap fresh atau tahan lama. “Untuk produk-produk yang harus disimpan beku pastikan freezer dalam keadaan baik dan mempunyai genset sebagai cadangan listrik. Pastikan selalu mencantumkan tanggal produksi atau tanggal kadaluarsa. Untuk produk yang disimpan di suhu ruang, pastikan produk di kemas dengan baik dan tertutup rapat berkualitas food grade, disimpan tidak terkena matahari langsung disuhu ruang dengan suhu stabil < 26 derajat celcius,” terangnya.


8. Cara Mempromosikan Produk Moojang Bandung

Dalam menjalankan bisnis Moojang Bandung hingga bisa sukses seperti sekarang, Rina menerapkan 3 pilar yang mana harus dijalankan oleh para pebisnis baik skala kecil maupun besar. 3 Pilar tersebut adalah Branding, Marketing, dan Operation. “Branding, tujuannya agar menjadi “Top of Mind” di benak pelanggan, ingat Bandung ya ingat produk Moojang Bandung dengan cara menceritakan filosofi brand Moojang Bandung. baik melalui sosmed, banner, maupun iklan berbayar, secara konsisten,” terangnya.

Adapun Marketing bertujuan untuk mendatangkan traffic agar terjadi penjualan, seperti memberikan promo atau penawaran khusus. “Memberikan penawaran-penawaran khusus baik kepada pelanggan maupun reseller, seperti diskon produk bundling, promo buy1get1, voucher, free ongkir, point reward. Seperti promo yang sedang berjalan di PaxelMarket adalah BUY1GET1FREE untuk produk DessertBox Jumbo (varian rasa tiramisu, coklat, durian),” jelasnya. Kemudian, operation bertujuan menjaga kualitas dan pelayanan sehingga pembeli dapat menjadi pelanggan setia.


Dalam menjangkau pelanggan yang lebih banyak, Moojang Bandung juga menawarkan produknya melalui mitra dan reseller. “Ya betul, produk-produk Moojang Bandung selain dijual secara eceran, produk dijual juga melalui mitra dan reseller. Untuk menjadi mitra/reseller bisa hubungi admin kemitraan/reseller di 085614483141,” ucap Rina.

Saat ini Moojang Bandung menawarkan produknya secara offline maupun online. Moojang Bandung memiliki 4 outlet offline yang terdapat di wilayah kabupaten Bandung hingga toko online di Marketplace, seperti PaxelMarket.

9. Suka Duka Dalam Menjalankan Bisnis Moojang Bandung

Suka dan duka tentunya dialami oleh setiap pelaku bisnis selama menjalankan bisnis, termasuk Rina dalam menjalankan bisnis Moojang Bandung. Bagi Rina saat produk diterima baik oleh pelanggan sampai direkomendasikan ke orang terdekat pelanggan menjadi hal yang ia sukai saat menjalankan bisnis Moojang Bandung. Serta, saat produknya dijadikan sajian istimewa, baik untuk acara sakral, acara non-formal, sampai menjadi buah tangan khas Bandung.

Duka yang ia alami dalam menjalankan bisnisnya adalah adanya produk yang kadaluarsa. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan mencari solusinya. “Solusinya untuk menekan jumlah produk kadaluarsa kita menggunakan data penjualan dari tahun-tahun sebelumnya sehingga kita bisa membuat prediksi rata-rata penjualan di hari biasa, di akhir pekan, high season atau libur panjang menjadi lebih akurat,” ucapnya.


10. Pesan untuk Seller Jalankan Bisnis pada Masa atau bahkan Pasca Pandemi

Rina membagikan tips cara dia menghadapi rintangan pada masa pandemi. “Ya bisnis kadang naik dan turun, dimana saat masa pendemi seperti sekarang ini penjualan melalui offline turun dratis, oleh karenanya saat pandemi kita lebih fokus dengan menjualan melalui online sehingga penjualan tetap stabil,” ucapnya.

“Dengan adanya paxel yang bisa mengiriman makanan dingin/frozen Moojang Bandung sangat terbantu. Bahkan kita sampai harus menggunakan PaxelBig karena orderan reseller bisa mencapai puluhan/ratusan produk. Tips berbisnis kuliner jaga rasa dan kualitas, lakukan branding dan marketing secara konsisten. Cari pembeda agar produk anda menarik pembeli.” tutupnya.

Itulah kisah pejuang online Moojang Bandung yang semoga dapat menginspirasi dan memotivasimu dalam menjalankan bisnis! Ikuti juga kisah para #PejuangOnlinePaxel lainnya dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya hingga bisa meraih kesuksesan. 

#PejuangOnline | 3 Agt 2022

Owner Nublee’s Pantry Menghighlight Slogan Experience You Ever Taste

Pernahkah Kamu membayangkan sebuah usaha yang mengalami pergantian nama sampai 3 kali? Hal ini dialami oleh kuliner Nublee’s Pantry dari Bondowoso, yang oleh ownernya sempat mengganti nama bisnisnya sebanyak 3 kali.

Meski gonta-ganti nama, tak lantas menyurutkan semangat Nadhil Anazhim Izhhar Nubli dalam mengembangkan bisnis Nublee’s Pantry. Seperti apa success story dari Nublee’s Pantry yang saat ini sudah punya pelanggan hingga luar kota? Buat Kamu yang penasaran, yuk simak sekarang juga!

1. Awal Mula Berdirinya Nublee’s Pantry dari Bondowoso


Nublee’s Pantry didirikan pada tahun 2005, yang berlokasi di Kota Bondowoso. Hingga saat ini, lokasinya masih sama seperti saat Nublee’s Pantry ini didirikan pada 6 tahun silam.

Awal mula Nublee’s Pantry ini didirikan yaitu, berawal dari sang owner yang dulunya terbiasa membantu Ibunya yang juga menggeluti bisnis di bidang makanan dan kue. Kemudian tergerak dan berbekal ilmu yang diturunkan dari Ibunya, lantas membuat sang owner memiliki kepercayaan diri untuk membuka brand-nya sendiri.

Tidak langsung memiliki brand Nublee’s Pantry. Nublee’s Pantry justru telah mengubah namanya beberapa kali, dimulai dari Le’Brownice Pelopor Brownies 8 rasa yang berdiri pada November 2016, yang dikarenakan pada saat itu berfokus pada produk Brownies.

Kemudian pada tahun 2018, berubah nama kembali menjadi MacaCookie yang memiliki arti Masak, Catering, and Cookies. Saat itu, MacaCookie memiliki menu lebih banyak. Mulai dari masakan, kue-kue, cake, dan cookies lebaran.

Kemudian pada tahun 2021, rebranding kembali menjadi Nublee’s Pantry. Nama ini diambil dari kata Nublee yang merupakan nama owner, dan pantry adalah dapur atau gudang memasak. Jadilah nama Nublee’s Pantry yang digunakan sampai saat ini, agar memudahkan pelanggan juga dalam penyebutan nama dan mengingat bahwa bisnis ini dimiliki oleh Nubli.

2. Kenapa Diberi Nama Nublee’s Pantry?


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, nama Nublee’s Pantry berasal proses rebranding dari nama-nama terdahulu. Pembuatan nama ini supaya orang mudah mengingat bahwa Nublee’s Pantry dimiliki oleh Nubli.

“Untuk sejarah khusus sejauh ini tidak ada, hanya saja nama Nublee diambil dari nama belakang saya agar memudahkan orang mengingat brand Nublee’s Pantry,” ucap Nubli.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Nublee’s Pantry

Nubli menjelaskan, “awalnya, saya mendapatkan resep-resep yang digunakan saat ini tidak jauh-jauh dari proses pengembangan atau improvisasi dari resep-resep milik Ibu atau Nenek Buyut, yang mana Ibu dan Nenek Buyut saya pandai dalam membuat kue dan masakan.”

Dari situlah, Nubli mulai memikirkan bagaimana agar produknya berbeda dari yang lain dan mudah dikenal pelanggan lebih luas.


Menurut Nubli, yang membuat produk dari Nublee’s Pantry lain daripada yang lain, pertama Nublee’s Pantry meng-highlight slogan Experience You Ever Taste, di mana produk Nublee’s Pantry memiliki kualitas rasa dan menu yang jarang bahkan tidak ditemukan di tempat lain. Seperti Cake Tape Keju, di mana orang-orang masih familiar dengan Prol Tape. Kemudian porsi yang disajikan cukup besar dengan harga yang masih bisa dijangkau oleh siapapun.

“Beberapa orang mencari Nublee’s Pantry karena sebagian dari mereka tahu bahwa Nublee’s Pantry tidak hanya menjual sebuah harga tetapi juga kualitas dan rasa,” ungkap Nubli.

4. Rahasia Nubli dalam Mempertahankan Kualitas Produk


Mempertahankan kualitas produk menjadi prioritas nomor satu di Nublee’s Pantry. Owner secara langsung menyortir bahan baku apa saja yang baik dan menjadi pilihan dengan kualitas terbaik. Nubli juga terjun dan melaksanakan produksi secara langsung untuk memastikan bahwa dari proses preparingreciping, and baking benar-benar sesuai dengan apa yang ditulis pada buku resep.

5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang Ala Nubli

Nubli pun berbagi tips dalam menghadapi tantangan berbisnis sebelum bisa sukses sampai sekarang yakni, “tips menghadapi tantangan dari awal hingga saat ini adalah jangan pernah berhenti mencoba sesuatu yang baru, inovasi, dan improvisasi. Contohnya, pada tahun 2015-2016 ketika tidak ada brand yang mengeluarkan produk Brownies dengan berbagai rasa di satu Loyang, kami masuk dan mengambil peluang dan kesempatan itu, hingga akhirnya banyak yang tahu bahwa kami memiliki produk baru dengan Brownies 4 dan 8 rasa, atau kami sebut pizza brownies.”


Menurut Nubli, tips menghadapi tantangan ini sejalan dengan hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki kembali ke depannya. “Kami perlu memperbaiki dan meningkatkan promosi yang lebih luas, investasi peralatan baking dan memasak, dan memperkenalkan produk Nublee’s Pantry di sebuah pameran atau bazaar. Karena promosi dan marketing akan sangat penting ke depannya bagi Nublee’s Pantry agar lebih banyak engage pelanggan lebih luas, dan mungkin juga akan mulai menerapkan penjualan melalui e-commerce,” paparnya.

6. Cara Nubli dalam Mengemas dan Menyimpan Stok Produk

Saat ini Nublee’s Pantry dari Bondowoso ini memiliki lebih kurang 20 menu. Untuk produk yang paling disukai atau best seller ada Risol Mayo, Cake Tape Keju, Chicken Katsu Sambal Matah, Chicken Teriyaki Rice Bowl, Frozen Chicken Katsu, Donat Kentang Kampung, Bomboloni, dan aneka Kue Kering.


“Kami memiliki 2 macam produk, yaitu produk yang fresh dan frozen food. Untuk menu-menu fresh biasanya kami akan melakukan PO terlebih dahulu, sedangkan untuk produk frozen seperti Chicken Katsu dan Risol Mayo sudah tersedia stoknya,” ungkap Nubli.

“Tips menyimpan produk agar tetap baik adalah, seperti produk kue atau cake biasanya kami berikan himbauan jika akan bertahan selama 4 hari di suhu ruang, dan 7 hari di dalam chiller atau kulkas, dan bisa hingga 1 bulan di dalam freezer. Untuk Risol Mayo, kami berikan himbauan tidak lebih dari 10 hari berada di freezer, dan untuk Chicken Katsu kami berikan maksimal simpan selama 14 hari di dalam freezer,” imbuh Nubli menjelaskan batas waktu penyimpanan produk sebelum disantap.

Dari produk yang dijual tersebut, rata-rata jumlah orderan per hari untuk donat dan bomboloni sekitar 100 pieces, roti 60 pieces, risol mayo 250 pieces untuk stok frozen food, cake tape keju 100 pieces, aneka rice bowl minimal 100 pieces, dan nasi kotak catering minimal 50 pieces.

7. Cara Mempromosikan Nublee’s Pantry

Selama ini, Nublee’s Pantry yang merupakan kuliner dari Bondowoso tersebut mengandalkan sosial media sebagai platform untuk promosi dan pemasaran produk-produk dari Nublee’s Pantry. Nubli mengungkapkan bahwa dirinya juga menyisihkan budget promotion untuk endorsement, serta promosi mulut ke mulut.

“Dengan memanfaatkan media promosi yang paling cepat pergerakannya, kami aktif sesekali mengadakan diskon. Seperti pembelian dengan minimum tertentu akan mendapatkan diskon, atau membeli 10 pieces donat kentang gratis 2 pieces. Atau juga diskon bundling product yang mana produk dijual lebih murah, serta ada pula promo-promo, seperti momen Kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.

Nubli sengaja belum memiliki distributor atau reseller sehingga sepenuhnya masih dihandle sendiri. Jadi, bagi pelanggan yang ingin memesan produk Nublee’s Pantry yang dikirim dari Bondowoso bisa langsung menghubungi akun sosial media di Instagram @Nubleespantry, bisa melalui DM atau nomor WA yang tertera di akun IG tersebut.


“Karena untuk saat ini kami masih belum memiliki toko fisik, dan seluruh produksi masih home base. Cara promosinya masih mengandalkan online selling. Namun, saat ini kami sedang meninjau beberapa lokasi dan sedang membangun beberapa plans ke depannya agar toko fisik kami segera dibangun. Mohon doanya saja hehee,” harap Nubli.

8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Nublee’s Pantry

Dalam menjalankan sebuah bisnis, tak hanya tantangan saja, tentu ada suka duka yang Nubli hadapi. Bagi Nubli, hal yang membuatnya sangat puas dalam menjalankan bisnis ini ketika bertemu langsung dengan konsumen.

“Saat bertemu langsung dengan konsumen, biasanya kami akan menanyakan bagaimana produk kami? Apakah ada saran atau kritik yang ke depannya yang bisa kami kembangkan dan perbaiki lagi? Ketika konsumen menyampaikan rasa puas terhadap produk kami, di situlah momen yang sangat menyenangkan dan memuaskan bagi kami. Karena dapat memberikan suatu produk yang memiliki kualitas yang baik,” tuturnya.


Untuk mempertahankan pelanggan agar bisa setia dan puas ketika order Nublee’s Pantry dari Bondowoso, timnya selalu meningkatkan engagement kepada para pelanggan. Caranya adalah dengan rutin memberikan free tester atau gratis produk pembelian, atau diskon harga pembelian. Timnya juga selalu meminta izin kepada pelanggan jika puas dengan produknya maka bisa dibantu promosi melalui sosial media.

Hal lainnya yang membuat Nubli sangat menikmati dalam menjalankan bisnis kulinernya yaitu menjadi tahu dan belajar banyak hal bahwa kualitas bahan baku dan rasa yang diterima oleh konsumen menjadi tolak ukur bagaimana sebuah bisnis akan tetap berjalan.

“Di sisi lain, menjalankan suatu hal yang kami senangi adalah cita-cita yang luar biasa. Bertemu pelanggan, membuat resep baru, baking and cooking, semua menjadi suka cita sendiri yang mungkin tidak akan didapatkan di tempat kerja lain,” ujar Nubli.

“Sementara untuk dukanya, adalah ketika kami merasa adanya kurang support dari beberapa pihak, kurangnya inventaris alat, dan berjuang menjual produk-produk dengan harga di atas rata-rata di suatu kota kecil. Ini menjadi tantangan sendiri, karena kami harus benar-benar meyakinkan bahwa bahan baku, kualitas, dan rasa yang kami berikan memang sesuai dengan harga yang kami standarkan,” ungkap Nubli tentang dukanya dalam berbisnis.

“Ditambah dengan adanya pandemic ini membuat Nublee’s Pantry benar-benar berjuang agar tetap berjalan, banyak sedikitnya orderan yang masuk akan tetap kami penuhi. Hal ini sebagai bentuk dari profesionalitas sebuah brand untuk memenuhi kepuasan pelanggan,” imbuhnya.

Hal ini tak lantas membuat Nubli terlalu larut dalam duka. “Untuk mengatasi duka tersebut, kita harus selalu siap dengan proses perkembangan jaman, di mana kita harus benar-benar inovasi agar brand dan produk kita tidak layu, dan tetap digemari oleh konsumen,” pungkasnya.

9. Pesan untuk Seller yang Ingin Membuka Sebuah Bisnis Kuliner Ala Nublee’s Pantry


Akhir kata, Nubli memberikan tips untuk seller yang ingin membuka sebuah bisnis kuliner, yakni:

1. Kenali diri Kamu terlebih dahulu, jangan terburu-buru ingin jualan karena sebuah keuntungan, jadikan kegiatan proses bisnis Kamu menjadi sebuah kebiasaan yang Kamu suka terlebih dahulu, keuntungan adalah bonus dari Tuhan.

2. Kenali produk yang ingin Kamu jual, tidak perlu menjual berbagai menu untuk kalian yang ingin membuka pertama kali, fokuskan pada 1 menu dan tekuni, kemudian kembangkan.

3. Jangan suka baper ketika produk Kamu di cap mahal, kurang enak, dan sebagainya, jadikan itu semua bagian dari proses kalian berdiri, jadikan inovasi dan improvisasi ke depannya, belajar lebih banyak, dan dengarkan apa yang konsumen kalian inginkan dan butuhkan.

4. Jangan cepat puas, bisnis kuliner akan cepat terbang tapi cepat juga jatuhnya, jika cepat puas dengan hasil keuntungan kalian akan stuck, pelajari setiap celah dan ambil setiap kesempatan.

Itu dia kisah pejuang online Nublee’s Pantry yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 3 Agt 2022