Pernahkah Kamu membayangkan sebuah usaha yang mengalami pergantian nama sampai 3 kali? Hal ini dialami oleh kuliner Nublee’s Pantry dari Bondowoso, yang oleh ownernya sempat mengganti nama bisnisnya sebanyak 3 kali.
Meski gonta-ganti nama, tak lantas menyurutkan semangat Nadhil Anazhim Izhhar Nubli dalam mengembangkan bisnis Nublee’s Pantry. Seperti apa success story dari Nublee’s Pantry yang saat ini sudah punya pelanggan hingga luar kota? Buat Kamu yang penasaran, yuk simak sekarang juga!
1. Awal Mula Berdirinya Nublee’s Pantry dari Bondowoso
Nublee’s Pantry didirikan pada tahun 2005, yang berlokasi di Kota Bondowoso. Hingga saat ini, lokasinya masih sama seperti saat Nublee’s Pantry ini didirikan pada 6 tahun silam.
Awal mula Nublee’s Pantry ini didirikan yaitu, berawal dari sang owner yang dulunya terbiasa membantu Ibunya yang juga menggeluti bisnis di bidang makanan dan kue. Kemudian tergerak dan berbekal ilmu yang diturunkan dari Ibunya, lantas membuat sang owner memiliki kepercayaan diri untuk membuka brand-nya sendiri.
Tidak langsung memiliki brand Nublee’s Pantry. Nublee’s Pantry justru telah mengubah namanya beberapa kali, dimulai dari Le’Brownice Pelopor Brownies 8 rasa yang berdiri pada November 2016, yang dikarenakan pada saat itu berfokus pada produk Brownies.
Kemudian pada tahun 2018, berubah nama kembali menjadi MacaCookie yang memiliki arti Masak, Catering, and Cookies. Saat itu, MacaCookie memiliki menu lebih banyak. Mulai dari masakan, kue-kue, cake, dan cookies lebaran.
Kemudian pada tahun 2021, rebranding kembali menjadi Nublee’s Pantry. Nama ini diambil dari kata Nublee yang merupakan nama owner, dan pantry adalah dapur atau gudang memasak. Jadilah nama Nublee’s Pantry yang digunakan sampai saat ini, agar memudahkan pelanggan juga dalam penyebutan nama dan mengingat bahwa bisnis ini dimiliki oleh Nubli.
2. Kenapa Diberi Nama Nublee’s Pantry?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, nama Nublee’s Pantry berasal proses rebranding dari nama-nama terdahulu. Pembuatan nama ini supaya orang mudah mengingat bahwa Nublee’s Pantry dimiliki oleh Nubli.
“Untuk sejarah khusus sejauh ini tidak ada, hanya saja nama Nublee diambil dari nama belakang saya agar memudahkan orang mengingat brand Nublee’s Pantry,” ucap Nubli.
3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Nublee’s Pantry
Nubli menjelaskan, “awalnya, saya mendapatkan resep-resep yang digunakan saat ini tidak jauh-jauh dari proses pengembangan atau improvisasi dari resep-resep milik Ibu atau Nenek Buyut, yang mana Ibu dan Nenek Buyut saya pandai dalam membuat kue dan masakan.”
Dari situlah, Nubli mulai memikirkan bagaimana agar produknya berbeda dari yang lain dan mudah dikenal pelanggan lebih luas.
Menurut Nubli, yang membuat produk dari Nublee’s Pantry lain daripada yang lain, pertama Nublee’s Pantry meng-highlight slogan Experience You Ever Taste, di mana produk Nublee’s Pantry memiliki kualitas rasa dan menu yang jarang bahkan tidak ditemukan di tempat lain. Seperti Cake Tape Keju, di mana orang-orang masih familiar dengan Prol Tape. Kemudian porsi yang disajikan cukup besar dengan harga yang masih bisa dijangkau oleh siapapun.
“Beberapa orang mencari Nublee’s Pantry karena sebagian dari mereka tahu bahwa Nublee’s Pantry tidak hanya menjual sebuah harga tetapi juga kualitas dan rasa,” ungkap Nubli.
4. Rahasia Nubli dalam Mempertahankan Kualitas Produk
Mempertahankan kualitas produk menjadi prioritas nomor satu di Nublee’s Pantry. Owner secara langsung menyortir bahan baku apa saja yang baik dan menjadi pilihan dengan kualitas terbaik. Nubli juga terjun dan melaksanakan produksi secara langsung untuk memastikan bahwa dari proses preparing, reciping, and baking benar-benar sesuai dengan apa yang ditulis pada buku resep.
5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang Ala Nubli
Nubli pun berbagi tips dalam menghadapi tantangan berbisnis sebelum bisa sukses sampai sekarang yakni, “tips menghadapi tantangan dari awal hingga saat ini adalah jangan pernah berhenti mencoba sesuatu yang baru, inovasi, dan improvisasi. Contohnya, pada tahun 2015-2016 ketika tidak ada brand yang mengeluarkan produk Brownies dengan berbagai rasa di satu Loyang, kami masuk dan mengambil peluang dan kesempatan itu, hingga akhirnya banyak yang tahu bahwa kami memiliki produk baru dengan Brownies 4 dan 8 rasa, atau kami sebut pizza brownies.”
Menurut Nubli, tips menghadapi tantangan ini sejalan dengan hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki kembali ke depannya. “Kami perlu memperbaiki dan meningkatkan promosi yang lebih luas, investasi peralatan baking dan memasak, dan memperkenalkan produk Nublee’s Pantry di sebuah pameran atau bazaar. Karena promosi dan marketing akan sangat penting ke depannya bagi Nublee’s Pantry agar lebih banyak engage pelanggan lebih luas, dan mungkin juga akan mulai menerapkan penjualan melalui e-commerce,” paparnya.
6. Cara Nubli dalam Mengemas dan Menyimpan Stok Produk
Saat ini Nublee’s Pantry dari Bondowoso ini memiliki lebih kurang 20 menu. Untuk produk yang paling disukai atau best seller ada Risol Mayo, Cake Tape Keju, Chicken Katsu Sambal Matah, Chicken Teriyaki Rice Bowl, Frozen Chicken Katsu, Donat Kentang Kampung, Bomboloni, dan aneka Kue Kering.
“Kami memiliki 2 macam produk, yaitu produk yang fresh dan frozen food. Untuk menu-menu fresh biasanya kami akan melakukan PO terlebih dahulu, sedangkan untuk produk frozen seperti Chicken Katsu dan Risol Mayo sudah tersedia stoknya,” ungkap Nubli.
“Tips menyimpan produk agar tetap baik adalah, seperti produk kue atau cake biasanya kami berikan himbauan jika akan bertahan selama 4 hari di suhu ruang, dan 7 hari di dalam chiller atau kulkas, dan bisa hingga 1 bulan di dalam freezer. Untuk Risol Mayo, kami berikan himbauan tidak lebih dari 10 hari berada di freezer, dan untuk Chicken Katsu kami berikan maksimal simpan selama 14 hari di dalam freezer,” imbuh Nubli menjelaskan batas waktu penyimpanan produk sebelum disantap.
Dari produk yang dijual tersebut, rata-rata jumlah orderan per hari untuk donat dan bomboloni sekitar 100 pieces, roti 60 pieces, risol mayo 250 pieces untuk stok frozen food, cake tape keju 100 pieces, aneka rice bowl minimal 100 pieces, dan nasi kotak catering minimal 50 pieces.
7. Cara Mempromosikan Nublee’s Pantry
Selama ini, Nublee’s Pantry yang merupakan kuliner dari Bondowoso tersebut mengandalkan sosial media sebagai platform untuk promosi dan pemasaran produk-produk dari Nublee’s Pantry. Nubli mengungkapkan bahwa dirinya juga menyisihkan budget promotion untuk endorsement, serta promosi mulut ke mulut.
“Dengan memanfaatkan media promosi yang paling cepat pergerakannya, kami aktif sesekali mengadakan diskon. Seperti pembelian dengan minimum tertentu akan mendapatkan diskon, atau membeli 10 pieces donat kentang gratis 2 pieces. Atau juga diskon bundling product yang mana produk dijual lebih murah, serta ada pula promo-promo, seperti momen Kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.
Nubli sengaja belum memiliki distributor atau reseller sehingga sepenuhnya masih dihandle sendiri. Jadi, bagi pelanggan yang ingin memesan produk Nublee’s Pantry yang dikirim dari Bondowoso bisa langsung menghubungi akun sosial media di Instagram @Nubleespantry, bisa melalui DM atau nomor WA yang tertera di akun IG tersebut.
“Karena untuk saat ini kami masih belum memiliki toko fisik, dan seluruh produksi masih home base. Cara promosinya masih mengandalkan online selling. Namun, saat ini kami sedang meninjau beberapa lokasi dan sedang membangun beberapa plans ke depannya agar toko fisik kami segera dibangun. Mohon doanya saja hehee,” harap Nubli.
8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Nublee’s Pantry
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tak hanya tantangan saja, tentu ada suka duka yang Nubli hadapi. Bagi Nubli, hal yang membuatnya sangat puas dalam menjalankan bisnis ini ketika bertemu langsung dengan konsumen.
“Saat bertemu langsung dengan konsumen, biasanya kami akan menanyakan bagaimana produk kami? Apakah ada saran atau kritik yang ke depannya yang bisa kami kembangkan dan perbaiki lagi? Ketika konsumen menyampaikan rasa puas terhadap produk kami, di situlah momen yang sangat menyenangkan dan memuaskan bagi kami. Karena dapat memberikan suatu produk yang memiliki kualitas yang baik,” tuturnya.
Untuk mempertahankan pelanggan agar bisa setia dan puas ketika order Nublee’s Pantry dari Bondowoso, timnya selalu meningkatkan engagement kepada para pelanggan. Caranya adalah dengan rutin memberikan free tester atau gratis produk pembelian, atau diskon harga pembelian. Timnya juga selalu meminta izin kepada pelanggan jika puas dengan produknya maka bisa dibantu promosi melalui sosial media.
Hal lainnya yang membuat Nubli sangat menikmati dalam menjalankan bisnis kulinernya yaitu menjadi tahu dan belajar banyak hal bahwa kualitas bahan baku dan rasa yang diterima oleh konsumen menjadi tolak ukur bagaimana sebuah bisnis akan tetap berjalan.
“Di sisi lain, menjalankan suatu hal yang kami senangi adalah cita-cita yang luar biasa. Bertemu pelanggan, membuat resep baru, baking and cooking, semua menjadi suka cita sendiri yang mungkin tidak akan didapatkan di tempat kerja lain,” ujar Nubli.
“Sementara untuk dukanya, adalah ketika kami merasa adanya kurang support dari beberapa pihak, kurangnya inventaris alat, dan berjuang menjual produk-produk dengan harga di atas rata-rata di suatu kota kecil. Ini menjadi tantangan sendiri, karena kami harus benar-benar meyakinkan bahwa bahan baku, kualitas, dan rasa yang kami berikan memang sesuai dengan harga yang kami standarkan,” ungkap Nubli tentang dukanya dalam berbisnis.
“Ditambah dengan adanya pandemic ini membuat Nublee’s Pantry benar-benar berjuang agar tetap berjalan, banyak sedikitnya orderan yang masuk akan tetap kami penuhi. Hal ini sebagai bentuk dari profesionalitas sebuah brand untuk memenuhi kepuasan pelanggan,” imbuhnya.
Hal ini tak lantas membuat Nubli terlalu larut dalam duka. “Untuk mengatasi duka tersebut, kita harus selalu siap dengan proses perkembangan jaman, di mana kita harus benar-benar inovasi agar brand dan produk kita tidak layu, dan tetap digemari oleh konsumen,” pungkasnya.
9. Pesan untuk Seller yang Ingin Membuka Sebuah Bisnis Kuliner Ala Nublee’s Pantry
Akhir kata, Nubli memberikan tips untuk seller yang ingin membuka sebuah bisnis kuliner, yakni:
1. Kenali diri Kamu terlebih dahulu, jangan terburu-buru ingin jualan karena sebuah keuntungan, jadikan kegiatan proses bisnis Kamu menjadi sebuah kebiasaan yang Kamu suka terlebih dahulu, keuntungan adalah bonus dari Tuhan.
2. Kenali produk yang ingin Kamu jual, tidak perlu menjual berbagai menu untuk kalian yang ingin membuka pertama kali, fokuskan pada 1 menu dan tekuni, kemudian kembangkan.
3. Jangan suka baper ketika produk Kamu di cap mahal, kurang enak, dan sebagainya, jadikan itu semua bagian dari proses kalian berdiri, jadikan inovasi dan improvisasi ke depannya, belajar lebih banyak, dan dengarkan apa yang konsumen kalian inginkan dan butuhkan.
4. Jangan cepat puas, bisnis kuliner akan cepat terbang tapi cepat juga jatuhnya, jika cepat puas dengan hasil keuntungan kalian akan stuck, pelajari setiap celah dan ambil setiap kesempatan.
Itu dia kisah pejuang online Nublee’s Pantry yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!