Temukan cerita menginspirasi mereka

Kisah Perjalanan Ayam Pio Mencapai Ratusan Porsi Per hari

Baru tiga tahun berdiri, Ayam Pio diminati banyak pelanggan yang memiliki berbagai varian produk yang beragam. Saat ini usaha Ayam Pio milik Tri Hartati atau akrab disapa Bu Tatty ini bisa memenuhi hingga 800 porsi dalam sehari. “Kemasan vacum bisa produksi 100-500 pack per hari. Makan ditempat & resto kurang lebih 500-800 porsi,” ucap Bu Tatty, saat ditanya jumlah orderan perharinya.

Capai orderan ratusan perharinya, bagaimana ya kisah perjalanan Bu Tatty dalam membangun bisnis Ayam Pio? Bisa menjadi inspirasi bisnismu, yuk langsung saja ikuti kisah perjalanan Seller Pejuang Online satu ini hingga bisa laris manis seperti sekarang.

1. Awal Mula Berdirinya Ayam Pio Solo

Ayam Pio berdiri sejak Agustus 2019 yang berlokasi di Colomadu, Karanganyar. Ibu Tatty mengatakan bahwa Ayam Pio didirikan untuk menyajikan makanan kepada segmen pasar menengah ke bawah dengan makan di tempat. “Karena waktu itu simpel pikirnya hanya melayani makan untuk anak-anak kos, kuliahan & perumahan dengan harga makanan yang bisa terjangkau siapapun. Punya uang berapapun bisa makan, bahkan dengan Rp2000 saja sudah dapat nasi + tahu + minum gratis,” ucapnya.

2. Pertama Kali Menemukan Resep Ayam Pio

Diminati banyak pelanggan, awal mula Ibu Tatty menemukan resep Ayam Pio adalah dengan mencoba membuatnya langsung dan melakukan konsultasi dengan orang yang berkompeten. “Mencoba praktek langsung dan konsultasi dengan beberapa orang yang kompeten,” ucapnya.

Saat ini Ayam Pio memiliki beragam pilihan menu di antaranya Ayam Kampung Ungkep/Bacem yang menjadi produk best seller, Bebek Ungkep/Bacem, Ikan Nila Goreng/Bacem, Gurame Goreng/Bacem hingga Lele Goreng/Bacem. Serta, Ayam Broiler Ungkep/Bacem yang menjadi favorit pelanggan saat makan di tempat.


3. Rahasia dalam mempertahankan kualitas produk Ayam Pio

Dalam menjaga kualitas produk Ayam Pio, Ibu Tatty melakukan beberapa hal mulai dari memilih bahan baku produk dengan kualitas baik dan segar, menjaga konsistensi rasa dengan tidak mengurangi takaran resep meskipun harga bahan baku tinggi, menetapkan standarisasi resep dan takaran hingga terlibat langsung dalam pengawasan kualitas produk.

4. Tips Ayam Pio Menghadapi Tantangan Dalam Berbisnis

Bu Tatty sebagai owner Ayam Pio berbagi tips dalam menghadapi tantangan selama berbisnis hingga bisa sukses seperti sekarang. Baginya kunci dalam menghadapi tantangan selama berbisnis adalah dengan tidak menyerah, konsisten dalam berusaha dan inovatif.

Ia juga konsisten menerapkan beberapa hal dalam menjaga pelanggannya tetap setia. “Membina hubungan yang baik, komunikasi dan lain-lain. Menjaga kualitas, respon yang cepat dan tepat dalam menangani keperluan konsumen dan reseller,” jelasnya.

Dalam mengembangkan usaha Ayam Pio agar lebih maju kedepannya, Bu Tatty mengatakan bahwa perlu meningkatkan beberapa hal seperti pengembangan tempat usaha, meningkatkan pelayanan, melengkapi berbagai perizinan, dan merambah ke media sosial.

5. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk

Selain menyediakan produk fresh yang matang, Ayam Pio juga menyediakan produk dalam bentuk frozen di mana menyesuaikan permintaan pelanggan. Dalam menjaga kesegaran produk frozen, Bu Tatty menyimpan produk Ayam Pio dalam kondisi rapat plastik dan divacuum dengan baik, serta disimpan dalam freezer. “Menyimpan harus dalam kondisi rapat plastik dan tervacum dengan baik. Frezer dalam kondisi beku yang tepat,” terangnya.


6. Cara Mempromosikan Produk Ayam Pio

Ayam Pio mempromosikan produknya dengan berbagai strategi, seperti komunikasi word of mouth, membina para resellernya, mengadakan promo pada penjualan online maupun offline dan melakukan promosi di media sosial. Para pelanggan bisa memesan produk Ayam Pio dengan mudah melalui online di PaxelMarket maupun reseller via WhatsApp atau bisa langsung datang ke outlet Ayam Pio.


7. Suka Duka dalam Menjalankan Usaha Ayam Pio

Dalam setiap perjalanan termasuk membangun bisnis tentu terdapat suka dan duka yang dirasakan. Saat penjualan ramai, pelanggan merasa puas, karyawan solid menjadi kesenangan bagi Bu Tatty selama menjalankan bisnis Ayam Pio. Serta, mendapatkan penghargaan seperti Paxel eKuliner Awards merupakan suatu hal yang membuat ia senang saat menjalankan bisnis. Adapun, duka yang pernah ia alami selama menjalankan bisnis adalah saat penjualan menurun dan terdapat komplain dari pelanggan.

8. Pesan Untuk Seller yang Menjalankan Bisnis Kuliner

Bu Tatty membagikan tips untuk Seller yang menjalankan bisnis kuliner yang serupa dengannya. Ada beberapa hal bagi Bu Tatty yang harus diterapkan selama menjalankan bisnis. “Konsisten, kreatif, inovatif, pantang menyerah, selalu menjaga kualitas, dan komunikatif,” jelasnya.

Itulah kisah perjalanan Pejuang Online Paxel, Ayam Pio dalam menjalankan bisnisnya hingga bisa sukses seperti sekarang. Yuk, ikuti kisah perjalanan Seller #PejuangOnlinePaxel lainnya yang juga memiliki tips hingga rahasia dalam mengembangkan bisnis!

#PejuangOnline | 24 Sep 2022

Catering Sibabah, Adaptasi dengan Situasi yang Membawa pada Kesuksesan

Beradaptasi terhadap situasi dan kondisi tak hanya mendukung kelangsungan bisnis, tetapi juga perkembangan bisnis. Seperti Halnya, Riza Suwandira pemilik Catering Sibabah, yang meluncurkan produk Empal Gepuk dalam kemasan pada masa pandemi yang membawanya pada kesuksesan. Dengan kemasan divacuum, Empal Gepuk kemasan menjadi produk paling best seller yang digemari oleh pelanggan dari dalam kota maupun luar kota Sukabumi.

Penasaran dengan cerita perjalanan Catering Sibabah dalam mengembangkan bisnisnya? Yuk, simak cerita Pejuang Online Paxel dari Catering Sibabah berikut di bawah ini.

1. Awal Mula Berdirinya Catering Sibabah

Hampir genap 10 tahun, Catering Sibabah berdiri sejak Oktober 2013. Riza bercerita bahwa awalnya Catering Sibabah merupakan warung nasi biasa yang melayani catering Nasi Box untuk acara rapat perkantoran, sekolah, acara keagamaan, dan lain-lain. Namun, supaya bisa bertahan di tengah pandemi, Catering Sibabah mencoba dan berinovasi mengeluarkan produk Empal Gepuk dalam kemasan pada akhir Desember 2020.

Berlokasi di Sukabumi, saat ini Catering Sibabah telah memiliki dapur pusat dan Rumah Makan yang terletak di Kabupaten Sukabumi. “Lokasi dapur pusat berada di Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, Kab. Sukabumi. Alhamdulillah saat ini sudah buka Rumah Makan di Jl. Siliwangi no. 79 Cibadak, Kab. Sukabumi,” ucapnya.

2. Asal Usul Nama Catering Sibabah

Nama Catering Sibabah hingga logo yang saat ini dikenal diambil dari keluarga, tepatnya orang tua. “Si Babah ini diambil dari panggilan orang tua (Bapak Ade Suwangsa). Dan logo untuk Catering Si Babah juga merupakan karakter dari orangtua (Bapak Ade dan Ibu Rosana),” jelasnya.

3.Awal mula menemukan Produk Catering Sibabah

Empal Gepuk merupakan salah satu menu yang ditawarkan oleh Catering Sibabah dan menghadirkan dalam bentuk kemasan sejak pandemi. Kemunculan Empal Gepuk Kemasan pun mendapatkan respon positif dari pelanggan dari dalam kota maupun luar kota. “Alhamdulillah produk Empal Gepuk Si Babah direspon positif oleh konsumen, baik di Sukabumi maupun Luar Sukabumi,” ucapnya.

4. Rahasia Catering Sibabah Dalam Mempertahankan Kualitas Produk

Dalam menjaga kualitas produk Catering Sibabah, Riza menggunakan bahan baku yang fresh, resep yang sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) dan proses pemasakan yang higienis. “Bahan baku yang fresh mulai dari daging sapi, bumbu rempah, serta resep sesuai SOP ditambah proses masak yang higienis menjadi kunci produk Catering Sibabah bisa bertahan lama,” terangnya. Ia pun setiap harinya turut mengawasi proses produksi agar kualitas produk dapat tetap terjaga.

Selain Empal Gepuk (400gr dan 250gr), Catering Sibabah menawarkan beragam produk mulai dari Empal Suwir, Gepuk Ayam, Oseng Iga, Tongkol Suwir, Paru Ungkep, Aneka Pepes, dan Bakakak Ayam Kampung. Empal Gepuk kemasan 400gr menjadi produk yang paling best seller. “Per harinya Sibabah bisa memenuhi sampai 250-an box Empal Gepuk dalam bentuk kemasan,” ucapnya. Peminat tertinggi Empal Gepuk Si Babah sendiri banyak berasal dari kota Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

5.Tips Catering Sibabah Hadapi Tantangan hingga Sukses Seperti Sekarang

Beradaptasi dengan perubahan menjadi kunci Catering Sibabah dalam menghadapi tantangan selama berbisnis hingga bisa sukses seperti sekarang. “Terus melakukan riset, berinovasi serta menambah wawasan di bisnis kuliner, sehingga bisa terus beradaptasi dengan perubahan,” terangnya.

Dalam terus mengembangkan usaha Catering Sibabah agar semakin maju kedepannya, saat ini Riza memerlukan peningkatan operasional yang lebih efisien. “Operasional lebih ditingkatkan lagi, agar bisa lebih efisien dalam produksi serta bisa menghasilkan produk berkualitas yang lebih tahan lama lagi,” jelasnya.

6. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk

Riza menjelaskan bahwa Empal Gepuk Kemasan meggunakan kemasan divacuum yang bisa bertahan selama 4 hari dalam suhu ruang, 7 hari di kulkas dan 30 hari di freezer. “Tinggal hangatkan 3 menit saja, Empal Gepuk Si Babah siap disantap dengan nasi hangat,” ucapnya. Dalam menjaga produk tetap segar, Empal Gepuk yang sudah jadi akan langsung divacuum dan dimasukkan ke dalam freezer.

7. Cara mempromosikan produk Catering Sibabah

Catering Sibabah mempromosikan produknya melalui online marketing mulai dari media sosial hingga e-commerce. “Empal Gepuk Si Babah sendiri dipromosikan melalui online marketing, baik di social media, website serta e-commerce. Baik dengan traffic berbayar maupun organic,” jelas Riza. Ia juga mengatakan bahwa terkadang menawarkan promo pada momen-momen tertentu, terutama memberikan (promo) kepada pelanggan setia yang sudah sering melakukan pemesanan di Catering Sibabah.

Dalam menjaga pelanggan bisa setia dan puas terhadap produk Catering Sibabah, Riza membangun interaksi dan komunikasi dengan pelanggan. “Selalu menanyakan dan berkomunikasi dengan pelanggan, seperti menanyakan respon, kritik, saran, masukan, sehingga membuat kami bisa terus berkembang dan memperbaiki produk Empal Gepuk Si Babah,” paparnya.

8. Suka Duka Dalam Menjalankan Bisnis

Pelaku usaha tentunya melewati suka dan duka selama menjalankan bisnis, tak terkecuali Riza selama mengembangkan usaha kuliner Catering Sibabah. Duka yang ia alami adalah ketika ada perubahan algoritma media sosial hingga operasional yang terkadang masih keteteran. “Karena Empal Gepuk Si Babah Sebagian besar dipasarkan melalui iklan berbayar, sehingga Ketika ada perubahan algoritma, harus siap untuk beradaptasi agar hasilnya tetap maksimal. Selain itu, untuk operasional kadang masih keteteran, ketika orderan yang datang membludak,” ungkapnya.

Sukanya dalam menjalankan usaha kuliner Catering Sibabah adalah perkembangan bisnis yang dirasakan dengan bertambahnya jumlah karyawan. “Alhamdulillah, Catering Si Babah dari awalnya hanya 2 karyawan, sekarang sudah lebih dari 30 karyawan tergabung, mulai dari bagian Operasional sampai Marketing,” ucapnya.

9. Pesan Untuk Seller yang Sedang Menjalankan Bisnis Kuliner

Diakhir wawancara, Mas Riza bagikan tips dalam menjalankan usaha kuliner yang serupa dengan Catering Sibabah. “Tips nya, terus berinovasi, perluas wawasan di bisnis kuliner, pelajari terus digital marketing, sehingga produk teman-teman bisa dikenal dan diorder lebih banyak pelanggan lagi,” ucapnya.

Ia juga berpesan kepada Seller untuk percaya diri dan berani dalam menjalankan bisnis kuliner secara online, karena ada pengiriman Paxel yang dapat mengirimkan produk makanan sehari sampai. “Jangan takut untuk berjualan kuliner secara online, karena sekarang sudah ada Paxel yang siap mengirim produk teman-teman Sehari Sampai, sehingga bisa menjangkau konsumen yang lebih banyak lagi,” sarannya.


Tahun ini Catering Sibabah berhasil menjadi juara pada kategori “Makanan Tahan Lama” di eKuliner Awards 2022. “Paxel sangat berkontribusi besar atas berkembangnya bisnis Catering Sibabah. Mulai dari Hero yang berdidikasi pick-up orderan setiap hari dari Bogor ke Sukabumi (karena lokasi Sibabah belum tercover Paxel), Personal Asisten yang selalu siap input orderan Sibabah, tim Paxel Bogor yang selalu support berbagai masukan dan mengatasi kendala selama pengiriman, serta fasilitas pengiriman sehari sampai yang membuat produk Empal Gepuk Sibabah sampai dengan cepat dan dalam keadaan fresh di pelanggan,” ucapnya.

Itu dia kisah perjalanan Pejuang Online Paxel, Catering Sibabah dalam menjalankan bisnisnya hingga bisa sukses seperti sekarang. Kamu bisa dapatkan Empal Gepuk Si Babah kemasan Vacuum dengan order secara mudah di PaxelMarketBaca juga cerita-cerita #PejuangOnlinePaxel dari Seller Inspiratif lainnya pada menu #PejuangOnline di situs web Paxel. 

#PejuangOnline | 10 Agt 2022

Si MENUL Tahu Bakso Asli Ngawi

Si MENUL didirikan pada akhir tahun 2017, berlokasi di Jl. Ronggowarsito Gg. Kenanga, Kelurahan Karangtengah, Kabupaten Ngawi dan masih berada di lokasi yang sama sejak Si MENUL pertama kali di produksi.

Awal mula berdirinya Si MENUL sebenarnya karena ketidaksengajaan, saat mendapat sebuah resep bakso cilok dari teman. Setelah dieksekusi dan mencoba dibuat ternyata resep tersebut lebih menyerupai bakso, dan terlalu enak jika disebut bakso cilok. Karena memang awalnya berencana ingin menjadikan resep tersebut sebagai bisnis, namun jika tetap menjadikan bisnis dengan berjualan bakso untuk saat ini terlalu banyak pedagang bakso yang sudah lebih dahulu menjalankan bisnis dengan pelanggan yang sudah lebih banyak tentunya.

“Terlalu banyak saingan kalo untuk berjualan bakso saja, sudah terlalu biasa,” ujar Puspa Tanjung Asrining Puri yang sehari-hari bertugas menghandle promo, marketing dan orderan dari pelanggan.

Dibantu oleh Ibu Suminah yang hobi mengolah masakan, berawal dari iseng akhirnya adonan resep bakso tadi dimasukkan ke kulit tahu pong yang dibeli di pasar.

“Setelah kami rasakan kok ternyata enak dan rasanya masuk, pada saat itu pedagang dan bisnis tahu bakso masih jarang kami temui di kota Ngawi.” Akhirnya perempuan yang akrab disapa Mbak Puspa ini memberanikan diri untuk memposting di akun media sosial Facebook dan juga WhatsApp. Menawarkan ke beberapa teman kantor suaminya di Pemkab Ngawi.

Tidak disangka respon teman-teman Facebook dan WhatsApp Mbak Puspa sangat luar biasa. Atas izin Allah orderan datang bertubi-tubi. Berawal dari rasa penasaran ingin mencoba rasa tahu bakso- karena memang untuk di wilayah Jawa Timur sendiri produk tahu bakso masih sangat jarang ditemui. Kemudian bertahap minggu-minggu setelahnya repeat order mulai berdatangan dari pelanggan, yang awalnya pesan 10 potong tahu bakso kemudian naik menjadi 20 potong, naik lagi di orderan selanjutnya menjadi 50 potong, 100 potong tahu bakso dalam sekali order.

“Juga pernah ada beberapa instansi dan perkantoran yang memesan dalam jumlah banyak, sepertinya kolektif pesanan teman-teman kantor, dari teman yang bekerja di Kejaksaan Madiun misalnya, memesan sampai 400 tahu bakso, ada juga yang pernah jadi langganan dari Badan Pertanahan Nasional Jakarta Selatan yang sekali pesan bisa 100 sd 200 tahu bakso setiap 2 s.d. 3 minggu sekali, juga yang sampai saat ini masih sering order dalam jumlah banyak ada pelanggan setia dari Galeri Indosat Kediri,” cerita Mbak Puspa.

1. Awal Mula Muncul Nama Si MENUL

Awal mula muncul nama Si MENUL adalah ide dari seorang kenalan desain grafis di kota Semarang yang diminta tolong untuk membuat logo produk. Beliau menyarankan nama “Si MENUL” dipakai karena unik, mudah diingat, dan sangat mewakili produk itu sendiri.

Banyaknya testimoni pelanggan yang memberikan komentar bahwa menurut mereka produk Si MENUL ini memang beda dari produk-produk Tahu Bakso yang beredar di pasaran. Isi dagingnya yang full dan teksturnya menul-menul, juga kulit tahu nya yang garing dan krispi membuat perpaduan yang unik saat dikonsumsi hangat. Dipadukan dengan warna logo kuning dan merah yang secara psikologis sangat menggugah selera.


Promosi yang dilakukan memang banyak melalui akun media social Facebook @puspa.puri, Instagram @simenul.tahubakso dan juga status di WhatsApp, itulah yang kemudian membuat Si MENUL Tahu Bakso ini banyak sekali mendapat orderan dari luar kota.

Justru untuk wilayah kabupaten Ngawi sendiri, Si MENUL kurang banyak orang yang tahu. Di satu sisi permintaan dari luar kota hampir merata di beberapa kota di pulau Jawa, mulai dari Serang-Banten, Jabodetabek, Karawang, Cikampek, Purwakarta, Cirebon, Kuningan, untuk wilayah Jawa Tengah mulai dari Grobogan, Magelang, Banjarnegara, Boyolali, Semarang, Jogja, Solo, dan hampir di berbagai kota di Jawa Timur mulai dari Magetan sampai dengan Banyuwangi.

Sebelum mengenal Paxel sempat beberapa kali melakukan permintaan pengiriman dari beberapa kota di luar pulau jawa, seperti Palembang, Bangka Belitung, Lampung, Bali, dan Banjarbaru Kalimantan Selatan. Alhamdulillah sampai dengan selamat walau sempat khawatir karena estimasi waktu pengiriman lebih dari 3 hari dengan ongkos kirim yang lumayan besar. Permintaan pelanggan yang belum berani kami kabulkan karena terkendala waktu perjalanan adalah ke beberapa kota seperti Medan, beberapa kota di Jawa Barat, Pulau Madura, Nusa Tenggara Barat dan Maluku.

Sampai saat ini penjualan memang lebih intens melalui online, untuk mendapatkan produk Si MENUL bisa dengan menghubungi kontak WA Mbak Puspa (081556403220), bisa juga lewat direct message akun Instagram Si MENUL atau inbox di Facebook messenger akun @puspa.puri.

2. Varian Rasa Produk Si MENUL Tahu Bakso

Terdapat 2 varian rasa produk Si MENUL Tahu Bakso, yaitu varian original dan pedas. Saat ini varian original masih yang paling banyak diorder akan tetapi penggemar pedas pun juga banyak. Karena rasa pedas yang ditawarkan adalah rasa pedas yang nyaman dan masih bisa dinikmati oleh khalayak.


“Jika dihitung persentase setiap bulannya kira-kira sekitar 30% permintaan varian pedas dari total produksi,” kata Ibu Suminah yang memproduksi hampir mendekati angka 2.000 potong tahu bakso setiap bulannya.

Ke depannya Si MENUL Tahu Bakso akan menambah beberapa varian rasa dalam waktu dekat ini, kita tunggu saja kira kira apa yang akan disajikan oleh Si MENUL. Juga berencana menambah produk pendamping yaitu saus petis udang pedas yang bisa diorder terpisah jika menginginkan. Sepertinya memang cocok sekali jika Tahu Bakso dipadukan dengan cocolan petis udang, sangat menggugah selera.

Ibu Suminah dan Mbak Puspa selaku pemilik bisnis Si MENUL, melakukan 2 sampai 3 kali proses produksi dalam satu minggu dengan kisaran 500 s.d. 600 potong tahu bakso dibuat setiap minggunya. Produk tersebut kemudian dibekukan selama 2x24 jam di dalam freezer lalu berlanjut untuk dikemas dalam wadah plastik kedap udara dengan menggunakan alat vacuum sealer dan kemudian produk siap dikirim kepada para pelanggan.

“Alhamdulillah sampai dengan hari ini produk yang kami produksi selalu habis dengan cepat, jadi bisa dikatakan produk yang kami kirimkan ke pelanggan adalah produk yang baru saja melewati proses produksi dan fresh, jarang ada stok lama yang tersisa,” ungkap Mbak Puspa.

3. Produk Tahu Bakso Si MENUL Dapat Bertahan Lama dengan Mempertahankan Kualitas Produk

Si MENUL Tahu Bakso ini bisa bertahan 4 hari di perjalanan, terkirim dalam keadaan beku dalam wadah plastik kedap udara. Jika pelanggan ingin menyimpan sebaiknya disimpan di kulkas bisa bertahan 2 minggu dan disimpan di freezer bisa bertahan hingga 1 bulan lebih. Untuk mengkonsumsi bisa dibiarkan terlebih dahulu di suhu ruang hingga bekunya hilang kemudian tinggal di kukus atau digoreng sesuai selera.

Pada proses pengiriman jarak jauh dan luar kota, Si MENUL dikemas dalam besek bambu yang dilapisi styrofoam di bagian dalam guna menahan suhu produk agar terjaga dingin. Apalagi sekarang dengan adanya ekspedisi Paxel yang memberikan pelayanan same day, pemilik usaha Si MENUL Tahu Bakso sangat terbantu sekali karena produk yang dikirim ke pelanggan bisa sampai di hari yang sama dalam keadaan masih dingin, sehingga meminimalisir produk rusak atau basi, pelanggan pun merasa puas.


Mempertahankan kualitas produk menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga, karena itu adalah kunci kepuasan pelanggan. Jika pelanggan merasa puas maka mereka akan melakukan repeat order dan secara otomatis akan mempromosikan kepada sanak saudara dan juga teman-temannya.

“Yang terus kami jaga adalah kualitas rasa dan teksturnya, dan yang masih menjadi kendala dan terus berjuang untuk kami pertahankan adalah tentang ukurannya. Karena saat ini kulit tahu pong belum bisa memproduksi sendiri, masih mengambil dari pabrik yang kadang ukurannya tidak sama. Jadi memang kami menyiasati ketidakseragaman bentuk tersebut dengan berat timbangan isian dagingnya yang kami tambah,” tutur Mbak Puspa.

Untuk saat ini Si MENUL Tahu Bakso belum memiliki mitra distributor ataupun reseller dikarenakan banyak pelanggan yang langsung order ke pemilik via online, juga karena pengiriman yang semakin dimudahkan oleh layanan pengiriman Sameday Paxel. Namun tidak menutup kemungkinan untuk yang berminat bergabung menjadi reseller dengan benefit harga khusus tentunya.

4. Cara Pemilik Usaha Si MENUL Mempertahankan Pelanggan

Banyak cara dilakukan untuk mempertahankan pelanggan, termasuk mempertahankan para TUMANERS- sebutan bagi para pelanggan setia Si MENUL yang lebih dari 5x dalam waktu 6 bulan melakukan order. TUMANERS berasal dari kata tuman dalam bahasa jawa yang artinya terbiasa, atau senang mengulangi karena pernah merasakan enaknya.

“Bentuk pemeliharaan atau merawat pelanggan setia biasa kami lakukan dengan memberikan diskon produk dengan minimal pembelian, bisa juga dengan potongan biaya kirim, atau pada momen momen tertentu seperti hari ulang tahun pelanggan, hari besar nasional dan keagamaan, juga dengan surprise yang kami lakukan secara dadakan,” imbuh Mbak Puspa yang dulu pernah 5 tahun bekerja di divisi khusus Customers Loyalty di sebuah perusahaan telekomunikasi.

5. Menghadapi Tantangan dengan Selalu Menyertakan Allah dalam Setiap Ikhtiar

Selama menjalankan bisnis ini banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, mulai dari modal usaha, menjaga kualitas produk, ketersediaan bahan baku, teknik dan strategi marketing, sampai dengan bagaimana cara memperlakukan dan mengapresiasi pelanggan. Setiap tantangan pastinya membutuhkan cara tersendiri dalam memecahkannya, suka duka harus diterima dengan penerimaan mendalam dan disadari bahwa ini adalah bagian dari perjuangan membesarkan bisnis. Tekun, sabar, dan terus berinovasi serta selalu menyertakan Allah dalam setiap ikhtiar menjadi cara terkuat agar tetap bertahan dan bersemangat.

“Target usaha ini di tahun 2022 adalah semakin meluaskan pasar ke kota-kota di Indonesia, memperkenalkan produk Si MENUL ke lebih banyak lagi konsumen, juga beberapa inovasi produk agar tetap diminati dan mengikuti permintaan dan tren pasar. Dan kami juga berharap Paxel bisa meluaskan lagi coverage areanya agar pelanggan kami yang saat ini berada di luar area jangkauan Paxel bisa merasakan kelezatan Si MENUL Tahu Bakso dalam hitungan 1x24 jam sejak produk kami kirimkan sehingga JAJAN SI MENUL BEDA KOTA bisa terwujud,” jelas Mbak Puspa.


Untuk para pelaku usaha yang sedang merintis usahanya seperti Si MENUL, tetap semangat, tekun menjalani, serta terus bergerak berinovasi agar bisa selalu mengikuti permintaan pasar di dalam persaingan bisnis yang serba online ini.

Berdagang adalah hal yang menyenangkan. Bahwa 9 dari 10 pintu rezeki terbuka melalui berdagang. Berdagang dengan cara yang benar dapat menguatkan keimanan kita kepada Allah. Berdagang melatih otot kepasrahan kita kepada Allah bahwa sebaik dan sebagus apapun strategi dagang kita, tetap Allah-lah yang menggerakkan pelanggan untuk membeli dagangan kita.

Itu dia kisah pejuang online Si MENUL yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 1 Agt 2022

Pempek Natasya: Konsistensi dan Adaptasi Melahirkan Usaha yang Sukses

Setiap bisnis memiliki cara yang berbeda untuk mencapai kesuksesan. Seperti Hendry Teyanto pemilik Pempek Natasya dengan kunci “konsisten dan adaptasi” yang membawa bisnisnya pada kesuksesan seperti sekarang. Usaha yang menawarkan produknya secara online ini telah memiliki banyak pelanggan dari berbagai kota lho hingga memenangkan ajang penghargaan Paxel eKuliner Awards 2022 pada kategori “Makanan Beku”.

Yuk, ikuti cerita Hendry dalam membangun dan mengembangkan bisnis Pempek Natasya yang bisa menjadi inspirasimu dalam berbisnis!

1. Awal Mula Berdirinya Pempek Natasya

Pempek Natasya dari Palembang berdiri pada bulan April 2017 dengan tempat produksi yang sama dari awal berdiri hingga sekarang. Pempek Natasya hadir untuk menawarkan pempek secara online dengan harga yang ekonomis agar dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas. “Pada saat itu, kebanyakan penjualan online didominasi oleh bahan ikan tenggiri yang umumnya lebih mahal, sehingga kami sengaja meracik pempek dengan bahan ekonomis. Namun, tetap terasa lembut dan gurih di lidah,” ucap Hendry, pemilik Pempek Natasya.

2. Asal Usul Nama Pempek Natasya

Penamaan usaha kuliner Pempek Natasya berasal dari nama istri Hendry yang bernama Natasha. “Istri saya bernama Natasha. Diadaptasikan dengan budaya Indonesia, maka jadilah pempek Natasya,” terangnya.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Pempek Natasya

Hendry mengatakan bahwa awal mula menemukan resep produk Pempek Natasya dengan melakukan percobaan hingga 3 kali selama 3 bulan. “Resep yang diminati sekarang ini merupakan percobaan campuran ke 3 kali, dan kami termasuk cukup beruntung karena ini terwujud dalam 3 bulan. Response review dan angka penjualan naik lumayan stabil setelah percobaan ke 3 kami,” jelasnya.

“Ekonomis, banyak, dan enak” menjadi strategi Pempek Natasya yang konsisten dijalankan untuk menarik banyak pelanggan. “Rasa empuknya pas setelah digoreng. Ukurannya dibuat mini, sehingga setelah comot 1x, tidak puas dan ingin terus-terusan. Kuah cukanya juga dibuat tidak terlalu pedas, sehingga semua kalangan bisa konsumsi,” ucapnya.

4. Rahasia Dalam Mempertahankan Kualitas Produk Pempek Natasya

Proses produksi produk Pempek Natasya dilakukan oleh relasi dagang yang memang memproduksi makanan. “Karena relasi keluarga kami dengan mereka sudah puluhan tahun, maka kami pun 100% mempercayai kepiawaian dan konsistensi dari usaha produksi mereka,” ucap Hendry.

Supaya pelanggan bisa setia dan terus merasa puas ketika order Pempek Natasya, Hendry selalu menjaga konsistensi mutu dan bahan yang digunakan dan mempertahankan service pengiriman yang cepat. Serta, melakukan branding dan packaging menjadi hal yang perlu ia tingkatkan dalam mengembangkan usaha Pempek Natasya.


Produk Pempek Natasya saat Dikirim Menggunakan Paxel.

5. Tips Pempek Natasya Menghadapi Tantangan Dalam Berbisnis

Konsistensi dan adapatsi menjadi cara jitu bagi Hendry dalam menghadapi tantangan selama berbisnis hingga bisa sukses seperti sekarang. “Konsistensi tidak sama dengan keras kepala. Adaptasi tidak sama dengan plin-plan. Gabungan dari konsistensi dan adaptasi akan melahirkan usaha yang sukses,” ucapnya. Ia juga mengatakan jangan mudah terpancing dengan hasil yang instant saat berbisnis. “karena hanya akan timbul frustasi. Belajar untuk tidak mengerjakan yang tidak perlu,” lanjutnya.

6. Cara Kemas dan Simpan Stok produk Pempek Natasya

Pempek Natasya dikemas dengan packaging vakum dan dibekukan dibawah suhu minus 15 derajat Celsius. “Produk kami disimpan dulu sebagai stok untuk kemudian dijual ke pelanggan,” ucapnya. Saat ini Pempek Natasya sendiri bisa memenuhi orderan sebanyak 400 kg per harinya.

7. Cara Mempromosikan Produk Pempek Natasya

Menawarkan produknya secara online, Hendry mempromosikan produk Pempek Natasya menggunakan Instagram dan Facebook Ads. Serta, memberikan promo kepada pelanggan pada momen-momen tertentu. “Promo gratis ongkir terkadang diberikan pas awal bulan, ataupun hari-hari besar,” ucapnya. Ia juga memiliki beberapa Reseller aktif untuk memasarkan produk Pempek Natasya ke pelanggan yang lebih luas.

8. Suka duka dalam menjalankan bisnis Pempek Natasya

Suka dan duka dilalui oleh Hendry selama menjalankan bisnis hingga bisa membawanya ke titik kesuksesan seperti sekarang. Ia mengatakan hal-hal yang ia suka dalam menjalankan bisnis Pempek Natasya mulai dari senang membaca review yang positif dari pelanggan hingga saat mengalami kenaikan omset. “Kami senang membaca review dari pelanggan yg merasa nikmat dalam menyantap pempek kami,” ungkapnya. Adapun, duka yang ia harus alami saat menjalankan bisnis ketika harus mengalami penurun omset, kenaikan ongkos kirim hingga harga bahan baku yang digunakan.

9. Pesan untuk Seller yang Menjalankan Usaha Serupa
 

Baginya dalam menjalankan usaha, penting untuk selalu berkomunikasi kepada pelanggan usaha yang sedang dijalankan dan juga konsisten. “Selalu berkomunikasi dengan pelanggan sendiri tanpa batas, dan konsisten untuk berusaha.” tutupnya.

Itu dia cerita perjalanan Hendry dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya hingga sukses seperti sekarang. Kamu bisa order Pempek Natasya asli Palembang dengan mudah dari rumah di PaxelMarket loh! Yuk, Ikuti juga cerita perjalanan Seller Pejuang Online lainnya yang tak kalah inspiratif!

#PejuangOnline | 10 Sep 2022

Kuliner Asinan Sedap Gedung Dalam Bogor yang Legendaris dan Ikonik

Jika bicara tentang oleh-oleh khas Bogor, siapa yang tak kenal dengan Asinan Sedap Gedung Dalam yang fresh dan bikin nagih ini? Kuliner legendaris yang sudah berdiri selama 44 tahun dan tetap eksis sampai saat ini. Bahkan, Asinan Sedap Gedung Dalam berhasil menjadi pemenang di Paxel eKuliner Awards 2022 lho berdasarkan jumlah transaksi pengiriman tertinggi dengan Paxel selama satu tahun terakhir.

Bagaimana ya kisah perjalanan Asinan Sedap Gedung Dalam hingga mencapai kesuksesannya? Yuk, ikuti cerita perjalanannya di bawah ini bersama Ravi Dharma Kumala selaku owner!

1. Asal Usul Berdirinya Asinan Sedap Gedung Dalam

Sudah tak asing lagi namanya, Asinan Sedap Gedung Dalam adalah salah satu oleh-oleh yang populer dan ikonik dari kota Bogor. Menjadi kuliner yang legendaris dari Bogor, Asinan Sedap Gedung Dalam sudah ada sejak tahun 1978. Ravi bercerita bahwa bisnis kuliner Asinan Sedap Gedung Dalam berawal dari Sang Kakek yang berjualan papaya keliling hingga pada akhirnya keluarga Mamanya menemukan ide berjualan asinan.

Saat ini Asinan Sedap Gedung Dalam terletak di Jalan Siliwangi no 27c, Sukasari, Bogor (Pusat) dan Ruko V-Point Padjajaran (Cabang). “Sudah berbeda (Lokasi pada saat pertama kali didirikan), dulu di Gedung Dalamnya asli, sejak tahun 90-an pindah ke Siliwangi dan buka cabang di tahun 2009,” jelas Ravi.

2. Awal Mula Menemukan Resep Asinan Sedap Gedung Dalam

Rasa Asinan Sedap Gedung Dalam yang menarik hati banyak pelanggan hingga saat ini berasal dari cita rasa khas agar selalu diingat dan dinikmati. “Menentukan cita rasa yang khas agar bisa selalu diingat & dinikmati oleh pelanggan setia Asinan Sedap Gedung Dalam Bogor,” terangnya.

3. Rahasia Mempertahankan Kualitas Produk Asinan Sedap Gedung Dalam

Dalam menjaga dan mempertahankan kualitas produk Asinan Sedap Gedung Dalam, Owner turut mengawasi dalam pemilihan bahan yang digunakan, proses produksi sampai pengemasan produk. “Pemilihan bahan yang dipakai (buah maupun sayur) owner masih turun tangan, dan pasti diawasi pada proses produksi sampai packing,” ucapnya.

4. Tips Asinan Sedap Gedung Dalam Menghadapi Tantangan Selama Berbisnis

Bagi Ravi dalam menghadapi tantangan selama berbisnis hingga bisa sukses seperti sekarang adalah dengan tetap mempertahankan kualitas dan kuantitas setiap barang yang dijual. Ia juga selalu menerapakan dua cara untuk mempertahankan pelanggan agar bisa setia dan puas saat membeli Asinan Sedap Gedung Dalam. “Pertama, kualitas barang dan kedua, service kami kepada customer,” ucapnya.

Dalam mengembangkan usaha kuliner Asinan Sedap Gedung Dalam, Ravi mengatakan ada beberapa hal yang perlu terus ditingkatkan seperti pelayanan dan pengembangan pengiriman online yang lebih luas lagi dengan bisa sampai ke Luar Negeri.

5. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk Asinan Sedap Gedung Dalam

Ravi bagikan tips menyimpan stok produk Asinan Sedap Gedung Dalam agar tetap terjaga kualitas rasanya. “Masuk dalam kulkas dan tidak terkena matahari secara langsung, saat menyimpan dalam kulkas juga ditutup dengan rapat agar tidak merubah rasa,” jelasnya.

Asinan yang fresh dan bikin nagih ini memiliki berbagai macam asinan, di antaranya ada asinan buah, asinan sayur, asinan campur (kombinasi buah dan sayur) dan asinan jagung. “Kalau mau makan on the spot bisa menikmati toge goreng, laksa, satomie dan masih banyak lagi dan tentunya resep sudah turun menurun,” ucapnya.

6. Cara Mempromosikan Produk Asinan Sedap Gedung Dalam

Asinan Sedap Gedung Dalam telah mempromosikan produknya secara online selama 2.5 tahun ini dengan sebelumnya dari mulut ke mulut saja. “Untuk promosi kami biasa adakan setahun sekali untuk pengiriman online (pada tanggal 10 November) memperingati hari jadi Asinan Sedap Gedung Dalam Bogor,” terangnya.


Bagi pembeli yang sedang berkunjung ke Bogor bisa datang langsung ke toko karena Asinan selalu ready. Sedangkan, pembeli yang di luar kota bisa order secara online di Instagram maupun WhatsApp yang dikirim sehari sampai pakai Paxel. Asinan Sedap Gedung Dalam juga bisa diorder dengan mudah di PaxelMarket, lho!

7. Pesan Untuk Seller yang Sedang Menjalankan Bisnis Kuliner

Ravi pun membagikan tips untuk para Seller yang sedang menjalankan bisnis yang serupa atau bisnis kuliner. “Mencari inovasi-inovasi baru lagi untuk produk yang dijual, tetap jaga kualitas bahan, tingkatkan service, respon yang cepat kepada customer agar bisa menjadi pelanggan setia.” tutupnya.

Itu dia cerita perjalanan bisnis Asinan Sedap Gedung Dalam yang legendaris dan populer hingga saat ini. Kamu bisa ikuti cerita perjalanan bisnis dari Seller Inspiratif Pejuang Online lainnya pada artikel-artikel di menu #PejuangOnline ya!

#PejuangOnline | 30 Agt 2022

Getuk Marem, Turun-temurun hingga Jadi Makanan Iconic Magelang

Siapa yang tidak kenal dengan kuliner iconic Magelang, Getuk Marem? Makanan tradisional yang dikemas dengan modern ini merupakan oleh-oleh khas Magelang yang berdiri sejak tahun 1986. Sejak berdirinya Getuk Marem Magelang sampai sekarang, rupanya dijalankan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi dengan resep masih sama seperti awal berdiri. Di momen Hari Kartini ini, Ibu Hartini selaku owner Getuk Marem Magelang sudah berjuang dengan baik dalam memajukan ekonomi Indonesia melalui bisnis kulinernya.

Kesetiaan owner Getuk Marem dalam mempertahankan resep dianggap sebagai cara menghadapi tantangan dan persaingan bisnis. Di samping itu, owner juga setia dengan prosesnya. Entah produknya laku, atau tidak, Bu Har (sapaan akrabnya) tetap setia mempertahankan kualitas produk.

Namun tak menutup kemungkinan bahwa dirinya tetap mencoba untuk terus melakukan produksi dan mengenalkan produk Getuk Marem. Proses pengenalan produk Marem sejak awal berdiri ini memakan waktu 1,5 tahun, dan setiap harinya Bu Har selalu memproduksi getuk marem meski sedikit.

1. Sejarah Berdirinya Getuk Marem Magelang

Getuk marem lahir dari generasi pertama (orang tua Ibu Hartini) yang berjualan di pasar. Orang tuanya merupakan pembuatan getuk yang masih menggunakan proses tradisional, yakni dengan cara ditumbuk. Bahkan bentuknya masih menyerupai getuk lindri dengan menggunakan pengemasan besek. Meski berupa kuliner tradisional, getuk marem buatan orang tua Bu Har ini sangat terkenal, sampai Kakak dari Bu Har sering dipanggil “Mbak Getuk” oleh para pelanggannya.

Seiring berjalannya waktu, usaha getuk ini diteruskan oleh generasi kedua yaitu Ibu Hartini dan suami di tahun 1986 berdirinya. Dari sinilah awal mula Getuk Marem berdiri. Saat ini, kuliner Getuk Marem Magelang dikelola oleh anak dari Bu Har, yakni Doroteus Angga.

“Awal produksi dari generasi pertama masih di Jambon, Magelang, sampai ke generasi kedua. Lalu pindah di alamat sekarang, di Tidar, Magelang, dan di lokasi ini menjadi satu tempat produksi dan outlet,” ungkap Angga.


2. Asal Usul Nama Getuk Marem dari Magelang

Angga menjelaskan, “nama Marem berasal dari Bahasa jawa memiliki arti Mantep, dengan harapan produk Getuk Marem ini ketika dimakan oleh konsumen, konsumen merasa mantep dari rasa, kualitas dan harganya.”

“Sementara, yang membedakan getuk dari generasi pertama dengan Getuk Marem Bu Hartini ini adalah prosesnya sudah modernisasi dan sudah mengikuti permintaan pasar dengan menambahkan rasa di setiap variannya. Total ada 4 lapisan getuk, yang pertama vanilla, raspberry, coklat, dan original,” ucap Angga.

3. Ciri Khas dari Getuk Marem Bu Hartini

Apa sih yang membuat Getuk Marem memiliki nilai di pasaran? Satu hal yang membuat Getuk Marem memiliki nilai di pasaran karena berasa dari ciri khasnya. Di antaranya adalah rasa manis yang tidak terlalu berlebihan, tekstur getuk bisa bertahan selama 3 hari karena bahan yang digunakan bagus sehingga menghasilkan produk yang bagus.

Untuk mempertahankan ciri khas Getuk Marem agar bisa dirasakan oleh pelanggannya baik dari dalam maupun luar kota adalah dengan memperhatikan pengemasannya.

“Tips cara packing dari Getuk Marem yang pertama sesuaikan ukuran paket dengan kardus untuk menghindari sisa ruang supaya paket tidak terguncang isinya. Paket getuk di vakum untuk menjaga kualitas dan tekstur getuknya. Yang terakhir dari getuk marem adalah memberikan gift card ucapan terima kasih ke konsumen. Dengan hal ini, kami menginginkan pengalaman konsumen terhadap Getuk Marem semakin dekat, bukan hanya sekedar penjual dan pembeli,” jelas Angga.


4. Lokasi Hanya di Satu Tempat Memudahkan Owner Mempertahankan Kualitas

Lokasi pusat produksi Getuk Marem saat ini tidak membuka cabang. Tetapi untuk produknya sudah tersebar di semua toko oleh-oleh di Magelang dan sudah tersebar di luar kota. Dengan lokasi produksi yang terpusat hanya di satu tempat mempermudah owner untuk mengawasi kualitas pembuatan getuk khas Magelang yang satu ini.

Pertama, dengan mempertahankan kualitas bahan baku. “Bahannya memang kita menggunakan ketela yang khusus, karena jenis ketela untuk bahan getuk harus bertekstur empuk,” kata Angga.

Kedua, quality control merupakan cara untuk mempertahankan ciri khas dan rasa. Di sini owner ikut andil dalam quality control produk getuk mulai dari penggilingan sampai dengan pengepakan.

Angga mengaku, produk Getuk Marem Magelang masih mempertahankan rasa orisinal karena untuk mempertahankan ciri khas. Bahkan saat ini produk dari Marem melakukan inovasi baru dengan mengeluarkan produk bakpia Marem.


5. Tetap Berproduksi Meski Pandemi

Pandemi tak lantas membuat Getuk Marem berhenti berproduksi. Saat pandemi, dalam sehari hanya melakukan 9 gilingan (1x gilingan sebanyak 30 kg ketela menghasilkan 30 box getuk marem), sementara di hari normal 20 – 30 gilingan.

“Setiap hari kami melakukan gilingan karena produk kami fresh setiap hari. Kami juga melakukan kebijakan ke distributor dan sales kami. Misal ada produk yang sudah lama mending dikembalikan karena menghindari pemilik toko oleh-oleh mengganti tanggal produksi, yang nantinya berdampak pada penurunan kualitas karena tekstur getuknya sudah tidak fresh dan rasa sudah berubah. Kalau ini terjadi, malah yang kena nama brandnya bukan tempat jualnya. Jadi kami memberlakukan aturan mending dikembalikan produknya jika sudah lama,” ungkap Angga.


6. Tips Memasarkan Produk Paling Efektif

Saat ditanya, gimana cara mempromosikan produk getuk marem, Angga menjawab, “kami menggunakan media social dan media lain. Tetapi strategi yang paling efektif adalah yang dari dulu digunakan generasi pertama, yakni rekomendasi dari orang lain atau WOM. Dengan strategi tersebut cost pemasaran memang murah tetapi orang akan lebih tahu bagaimana kualitas yang sebenarnya akan produk tersebut.”

“Adanya Paxel sangat membantu kami (pengusaha daerah) untuk mengembangkan usaha. Karena pengiriman cepat jadi kualitas produk terjamin. Selain itu juga ada layanan pickup dan pengantaran. Jadi konsumen ga ribet nganter, soalnya kan kita juga produksi jadi ga bisa meninggalkan lokasi produksi, jadi terbantu banget,” imbuh Angga.

“Mungkin ke depannya bisa membuka coverage area di Kalimantan karena kami memiliki harapan semua orang Indonesia merasakan warisan makanan asli dari Magelang,” harapnya.


7. Dikunjungi oleh Pak Sandiaga Uno menjadi Pengalaman Berkesan

Getuk Marem masuk ke dalam daftar kuliner Magelang yang dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut Angga, hal ini menjadi pengalaman yang berkesan selama keberjalanan usaha kuliner Getuk Marem Magelang.

“Pengalaman paling berkesan dalam menjalankan usaha ini salah satunya beberapa bulan lalu Pak Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke outlet getuk marem dan melakukan liputan langsung,” tutur Angga.

Itu dia kisah pejuang online Getuk Marem Magelang yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 1 Agt 2022

Crackers Lele Beleys, Kripik dari Ngawi yang Jadi Idaman Arumi Bachsin

#SahabatPaxel Ngawi kenal gak nih sama kripik kekinian yang satu ini? Kripik Crackers Lele Beleys yang berdiri sejak tahun 2012 ini ternyata menjadi produk idaman Arumi Bachsin, loh! Panasaran kan, gimana cita rasa kripik dari lele ini sehingga bisa menjadi camilan favorit Arumi? Mau tahu gimana perjuangan owner-nya dalam memasarkan produk Crackers Lele Beleys sehingga dikenal oleh customer-nya di Ngawi maupun luar kota? Yuk simak sejarah dan perjalanan bisnis Crackers Lele Beleys berikut ini.

1. Awal Mula Berdirinya Crackers Lele Beleys

Sebelum membuka usaha, owner Crackers Lele Beleys, Rizki Satya Iriani merupakan seorang pengajar di salah satu Stikes Swasta di Pulau Batam. Tya (sapaan akrabnya) mengaku, “ketika saya hamil dan memutuskan untuk pulang ke tanah kelahiran saya, akhirnya saya resign dari pekerjaan saya. Selama menunggu masa melahirkan saya bosan karena banyak waktu luang, akhirnya saya iseng mencoba-coba resep di buku kliping Ibu saya, tentu saja hasil trial saya bagikan ke tetangga dan kerabat dekat, ternyata respon mereka di luar dugaan.”

“Mereka malah minta untuk dibikinkan lagi dan mau membeli. Setelah memantapkan diri, saya menambah skill dengan mengambil kursus khusus baking di BCC Surakarta selama 3 minggu. Berbekal dari pengalaman selama kursus tersebut sedikit demi sedikit saya membeli alat produksi dan secara bertahap menerima pesanan kue dan roti. Selang beberapa waktu berlalu Ibu saya mengeluhkan ikan lele karena peliharaannya menghabiskan biaya pakan. Karena memang hobi orang tua saya adalah berternak lele tetapi pada saat itu belum mengenal sistem sortir jadi yang laku hanyanya yang ukuran konsumsi sedangkan ukuran yang terlalu besar pedagang tengkulak tidak mau membeli. Setelah saya trial dengan daging ikan lele yang berukuran super jumbo, akhirnya tercipta produk stik ikan lele,” imbuhnya.


Tak disangka, selang 5 tahun berlalu, bisnis kripik Crackers Lele Beleys ini sudah mempunyai 5 varian olahan ikan lele. Di antaranya ada stik ikan lele, kerupuk ikan lele, crackers ikan lele, sus ikan lele, dan kaldu ikan lele.

Hingga saat ini, lokasi usaha kuliner kripik Crackers Lele Beleys masih sama dengan pada saat dulu didirikan, begitu pula dengan tempat produksinya. Lokasinya berada di Krajan Selatan, RT: 02 RW: 14, Desa Watualang, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.

2. Kenapa Diberi Nama Crackers Lele Beleys?

Untuk nama usaha “BELEYS” ini adalah singkatan dari BE (diambil dari nama “Be Bakery” adalah nama usaha rumah tangga), dan LEYS yang diambil dari lele.

Untuk crackers sendiri, Tya hanya ingin membedakan varian setiap jenis produk. Crackers yang berarti roti / biskuit kering tipis yang renyah, dan dilihat dari proses pembuatannya yang dipanggang.


Penamaan usaha Snack Crackers Lele Beleys ini juga memiliki sejarah yang tidak bisa Tya lupakan. “Memang sebelumnya saya belum mempunyai merek untuk nama produk. Ketika teman SMA saya datang beliau menawari saya untuk ikut pameran produk olahan ikan di UNAIR Surabaya. Untuk pertama kalinya saya ikut kegiatan bergengsi untuk UKM. Saya diminta untuk membuat branding produk saya tersebut. Dengan dibantu teman dan adik saya akhirnya terpilih nama “BELEYS” tersebut dikarenakan produk saya konsen di inovasi olahan ikan lele saja,” terangnya.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Crackers Lele Beleys

Crackers Lele Beleys hingga Akhirnya Bisa Laris Tya pun menceritakan pengalamannya dalam menemukan resep produk Crackers Lele Beleys. Ia menjelaskan, “tidak dipungkiri media search engine adalah buku resep terlengkap untuk para pencipta menu. Saya sendiri awalnya juga mencari resep dan formula yang pas dari internet. Setelah mengumpulkan beberapa resep yang dirasa cocok, baru saya trial. Dalam trial resep pun tidak cukup hanya satu dua kali mencoba akan tetapi berkali-kali hingga menemukan hasil jadi yang dirasa pas dengan selera saya.”

4. Rahasia Tya dalam Mempertahankan Kualitas Produk Crackers Lele Beleys

Dalam menjalankan bisnis kuliner ini, sebagai owner, Tya harus selalu mempertahankan kualitas produknya agar bisa diminati pelanggan dan tidak membuat pelanggannya kecewa. Tya selalu berusaha untuk menyempatkan waktunya untuk mengawasi langsung proses produksi dengan tujuan kegagalan hasil produksi bisa dihindari seminimal mungkin.

“Sebisa mungkin saya memang wajib mengawasi setiap proses dari produksi. Kalaupun tidak sempat, ada karyawan yang sudah saya latih untuk menjalankan semua proses produksi sesuai SOP. Sehingga kegagalan hasil produksi bisa dihindari seminimal mungkin,” paparnya.

Adapun cara Tya dalam mempertahankan kualitas produk yakni dengan melalui tahapan pemilihan bahan baku, memastikan proses produksi berjalan baik, packing, hingga kontrol kualitas produk sesuai SOP yang berlaku.

“Tahapan memilih bahan baku adalah yang paling utama dalam menghasilkan kualitas produk yang baik. Setelah memilih bahan baku dengan kualitas yang terbaik yakni dengan standar yang saya buat untuk usaha saya, langkah selanjutnya adalah formula dari komposisi atau resep. Kandungan resep dan perhitungan yang pas juga menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah proses produksi. Pengendalian proses produksi yang sesuai dengan SOP akan menentukan hasil dari produk jadi. Paling akhir adalah penanganan hasil produksi harus higienis dan sebisa mungkin steril saat packing, serta melakukan quality control setiap produk sebelum dan setelah dikemas sebelum dikirim ke pelanggan,” jelas Tya.


5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang

Tya memiliki tips tersendiri untuk menghadapi tantangan dalam berbisnis sebelum bisa sukses sampai sekarang, yakni dengan terus mencoba berinovasi dan berkembang mengikuti selera pasar dengan tidak meninggalkan ciri khas produk itu sendiri.

Dari tips yang selalu ia pegang teguh tersebut, tentunya ada hal yang menurut Tya perlu diperbaiki / ditingkatkan lagi dalam mengembangkan usaha Crackers Lele Beleys agar lebih maju lagi ke depannya.

“Management SDM di usaha saya masih terbilang buruk dikarenakan sering bergonta-ganti karyawan sehingga belum bisa mengontrol sepenuhnya. Dan juga dibutuhkan ekspansi pasar yang lebih luas lagi, peningkatan kapasitas produksi dan mencari mitra seller yang fast moving,” tuturnya.

6. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk

Adapun tips dalam mengemas produk agar snack yang dimiliki Crackers Lele Beleys bisa sampai dengan aman di tangan konsumen yakni sesaat setelah keluar dari pemanggangan, produk harus didinginkan sampai suhu ruang dan sebisa mungkin produk tidak tersentuh oleh benda apapun supaya tetap terjaga kesterilannya.

Di samping itu, dalam memasukan produk memakai peralatan yang steril dan menggunakan sarung tangan yang bersih. Kemudian, mengatur mesin sealer dengan panas yang tepat sehingga sesuai dengan jenis kemasan. Hal ini akan membuat produk terlindungi dari kontaminasi udara luar. Jika sealer-nya rapat dan tidak ada kebocoran, maka produk akan aman sampai ke tangan pelanggan.


Tya mengaku bahwa selama ini tidak pernah menyimpan stok produk lebih dari satu minggu di tempat produksi. “Sebisa mungkin satu hari setelah packaging produk harus sudah sampai di rak display agen sehingga masih terjaga hingga ke konsumen,” katanya.

Tya pun menambahkan agar produk bisa tetap krispi dan tahan lama, maka harus dijauhkan dari cahaya matahari baik itu langsung ataupun tidak, dan simpan di tempat yang bersuhu ruang (tidak hangat atau panas), karena suhu yang panas akan memicu tumbuhnya jamur di dalam kemasan sehingga akan merusak produk.

7. Cara Mempromosikan Kripik Crackers Lele Beleys Ala Rizki Satya Iriani

Saat ini bisnis Crackers Lele Beleys telah memiliki beberapa agen, toko dan reseller. Untuk teknik promosinya yakni dengan memposting produk di media sosial Crackers Lele Beleys. Kemudian, Tya juga mengadakan promo diskon di momen Hari Raya, seperti promo bundling, buy 1 get 1 free, buy book get 1 free crackers, dan lain-lain.

“Untuk pemasaran bisa melalui marketplace kesayangan pelanggan, karena reseller kami hampir semua memakai marketplace. Toko offline justru menjual lebih banyak daripada online,” ungkap Tya.

Adapun produk yang dijual oleh Toko Crackers Lele Beleys tersedia dalam 5 varian olahan ikan lele yaitu stik ikan lele, kerupuk ikan lele, crackers ikan lele, sus ikan lele, dan kaldu ikan lele. Produk best seller-nya adalah crackers lele, stik lele dan kerupuk lele.


Dari 5 varian produk tersebut, kapasitas produksi crackers lele adalah yang paling kecil dibanding varian yang lain. Karena proses pencetakan dan pemanggangan memakan waktu. Sehingga produksi crackers lele terbatas hanya 30 pieces per hari.

Di bulan Ramadan ini, Tya merasakan berkah Ramadan terhadap kegiatan operasional bisnis kuliner Crackers Lele Beleys yang mana orderan mengalami kenaikan hampir 2x lipat karena permintaan parcel, dan toko oleh-oleh. Produk best seller selama bulan puasa pun tetap jatuh pada pilihan cracker lele, stik ikan lele, dan krupuk ikan lele.

Dari berkah Ramadan tersebut, sebelumnya Tya mengaku aktif menyapa para pelanggannya melalui media sosial, memberikan giveaway atau potongan harga. Sehingga membuat pelanggan royal terhadap produk Crackers Lele Beleys.

8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Crackers Lele Beleys

Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentu ada suka dukanya. Begitu pula yang dialami oleh Tya sebagai pemilik usaha kripik dari Ngawi.

“Sukanya adalah produk saya banyak dikenal, tersebar di hampir seluruh wilayah ngawi. Banyak yang ikut posting informasi tentang produk saya, entah itu hanya foto atau komen di medsos adalah kebahagiaan bagi saya. Dukanya adalah kebanyakan dari semua reseller saya adalah penganut sistem konsinyasi. Sehingga mereka menjual produk dahulu baru membayar produk yang saya kirim. Ini merupakan kelemahan dan kerugian bagi saya. Untuk mengatasinya, saya memilah mana reseller / toko yang penjualannya cepat dan banyak di situ yang saya fokuskan sehingga perputaran produk dan keuangan sama-sama berjalan cepat,” ungkap Tya.

Kendati demikian, Tya tetap merasa senang dan puas dalam menjalankan bisnis Crackers Lele Beleys, dengan alasan produk yang ia miliki disukai oleh pelanggan. Hal itu menjadi kepuasan tersendiri baginya, apalagi sampai mereka repeat order dan fanatic.


9. Kesan Ketika Kripik Crackers Lele Beleys menjadi Produk Idaman Arumi Bachsin

Dalam menjalankan bisnisnya, Tya dibantu oleh suami dan adiknya. “Mereka mempunyai peran sebagai pemegang keputusan seandainya saya mempunyai desain produk baru, dan pengendali mutu,” tutur Tya.

Hasil dari kerja keras Tya bersama keluarganya tersebut mendapat sambutan yang baik dari public figure yang saat ini menjadi istri wakil gubernur Jawa Timur (Emil Dardak), yakni Arumi Bachsin. Arumi mengaku bahwa kripik Crackers Lele Beleys menjadi produk kuliner idaman dari Ngawi.

“Pastinya senang sekali, bersyukur tidak sembarang produk bisa kepegang apalagi dikonsumsi oleh publik figure,” kata Tya.


10. Pesan untuk Seller dalam Menjalankan Bisnis di Bulan Ramadan untuk Kemudian Bisa menjadi Langkah Perbaikan di Tahun Depan

Sebagai owner makanan ringan yang sudah mengalami suka maupun duka dan menghadapi tantangan berbisnis, Tya menyampaikan pesan untuk para seller, “pesan untuk seller lain, selalu yakin akan produk yang kita berikan. Selalu tampilkan performa yang terbaik, baik dari segi kualitas produk, rasa, keunikan dan desain kemasannya. Yakin setiap produk pasti punya jodohnya masing-masing, jadi teruslah berusaha tidak bosan untuk berbenah.”

Di samping itu, ia juga menyampaikan pesan kepada seller dalam menjalankan bisnis di bulan Ramadan, “selalu ngikutin tren dan selera pasar, dengan terus berinovasi. Karena sekarang modelnya dibikin hampers, buket snack dan lain lain. Produk-produk ini bisa dipakai sampai tahun depan atau longlasting. Sehingga seller bisa mempersiapkan untuk di tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya.

"Biarkan hasil jerih payahmu sendiri yang berbicara!!! Saya ndak pernah minta produk saya dipegang oleh penggede-penggede, tetapi Allah yang menggerakkan tangan beliau untuk menyangking produk saya,"  imbuh Tya.

Itu dia kisah pejuang online kripik Crackers Lele Beleys yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 2 Agt 2022

My Berry Farm, Strawberry Lokal Premium Berkualitas Beragam Grade

Tahap paling awal dalam membangun sebuah bisnis adalah memiliki keinginan untuk diwujudkan. Banyak bisnis sukses dimulai dari sebuah mimpi sederhana. Seperti halnya Siti Fauzia atau akrab disapa Zia yang membangun bisnisnya dimulai dari keinginan Zia untuk mengenalkan strawberry lokal premium yang mampu bersaing dengan strawberry impor dalam memenuhi permintaan pasar.

Lalu, bagaimana proses Zia mewujudkan keinginannya tersebut melalui bisnis My Berry Farm? Bagi #SahabatPaxel yang penasaran dengan perjalanan Pejuang Online Paxel kali ini, My Berry Farm, yuk langsung ikuti kisahnya di bawah ini.

1. Awal Mula Berdirinya My Berry Farm

My Berry Farm berdiri sejak 14 November 2020 lalu, saat Zia melihat bahwa Indonesia memiliki jenis strawberry berkualitas dengan kelas premium yang bisa bersaing dengan strawberry impor. Dari hal tersebut Zia melihat bahwa ada prospek yang sangat bagus untuk peluang bisnis strawberry lokal premium.


Melalui My Berry Farm, Zia bertekad untuk memenuhi permintaan pasar strawberry yang cukup tinggi dengan strawberry lokal premium yang berkualitas unggul. “Dari BPS Statistik Pertanian Hortikultura diketahui bahwa permintaan pasar untuk strawberry bisa mencapai sekitar 5.000 ton per tahun. Indonesia mengimpor stroberi premium sekitar 150 ton per tahun dari beberapa Negara, seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Australia. Karena permintaan yang tinggi mengapa tidak Indonesia memproduksi dan memasarkan produksi strawberry lokal dengan kualitas unggul. Maka dari sini My Berry Farm memiliki visi sebagai penyuplai strawberry premium untuk memenuhi permintaan pasar,” terang Zia, pemilik My Berry Farm.

2. Tercetusnya Nama My Berry Farm


Usaha yang berlokasi dan diproduksi di Ciwidey ini mencetuskan nama My Berry Farm karena dinilai umum terhadap produk yang ditawarkan dan mudah diingat. “Pemilihan nama My Berry Farm ini tercetus karna nama ini umum dan mudah diingat, berharap konsumen ada rasa memiliki dan keterikatan terhadap My Berry Farm. Dengan nama My Berry Farm, semoga kedepannya kami bisa meyediakan buah berry premium lainnya,” ucap Zia.

3. Kemunculan Produk My Berry Farm Hingga Diminati Banyak Pelanggan

Zia membangun My Berry Farm di wilayah Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Hingga saat ini, lokasi kebun dan tempat produksi My Berry Farm masih berlokasi di tempat yang sama sejak awal berdiri. Dengan konsisten menawarkan produk yang berkualitas membuat My Berry Farm diminati banyak pelanggan seperti sekarang. “My Berry Farm menawarkan kualitas strawberry lokal terbaik dengan berbagai grade sesuai kebutuhan konsumen,” tuturnya.

Saat ini My Berry Farm bisa memenuhi orderan 50-100 kg per dua harinya tergantung musim panen. My Berry Farm memiliki beberapa Grade Strawberry, di antaranya Grade Premium, Grade A/B/C, dan Frozen. Grade Premium menjadi produk My Berry Farm yang paling banyak dicari dan diminati oleh pelanggan.


4. Rahasia My Berry Farm Mempertahankan Produk

Dalam mempertahankan kualitas produk, My Berry Farm memiliki standarisasi khusus mulai dari proses produksi hingga distribusi. “Untuk mempertahankan kualitas My Berry Farm memiliki standarisasi khusus. Kami memiliki SOP produksi, mulai dari pemilihan buah, packing, sampai dengan SOP distribusi,” jelas Zia.


5. Tips menghadapi tantangan dalam berbisnis

Bisnis lama atau baru, besar maupun kecil, online maupun offline, tak luput dari sejumlah tantangan selama menjalankan bisnis. Dalam menghadapi tantangan yang datang, bisnis harus memiliki strategi yang tepat agar dapat melewatinya.

My Berry Farm melakukan tips bisnis sederhana (yang merupakan hal-hal wajib dimiliki saat berbisnis) dalam menghadapi tantangan selama mengembangkan bisnisnya. “Tips bisnis cukup sederhana, lakukan bisnis dengan tekun, disiplin, konsisten, dan berkelanjutan. Selalu lakukan evaluasi, lahirkan inovasi, dan tidak boleh dilupakan bahwa customer’s feedback sangatlah penting,” jelasnya.


6. Cara Pengemasan Produk My Berry Farm

Dalam menjaga kualitas produk My Berry Farm tetap aman sampai ke tangan konsumen, Zia menggunakan kemasan khusus yang tidak mudah rusak dan memenuhi standar pengemasan buah. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen sesuai kebutuhan, Zia menawarkan produk Strawberry dalam bentuk frozen dan produk fresh.



My Berry Farm pun berbagi tips menyimpan Strawberry yang benar agar tetap segar dan tahan lama dengan detail sebagai berikut.

  1. Cek segera Strawberry setelah tiba, pisahkan jika ada yang rusak. Cuci dahulu strawberry dan rendam sebentar di air garam, lalu bilas dan tiriskan sebelum dikonsumsi atau diolah.
  2. Jika tidak langsung dikonsumsi, strawberry sebaiknya dimasukkan ke lemari pendingin tanpa dicuci terlebih dahulu. Usahakan Strawberry dalam keadaan kering. Dikarenakan jika basah dan lembab, lalu disimpan dalam waktu tertentu akan membuat Strawberry menjadi mudah rusak. Tempat penyimpanan beri celah udara supaya Strawberry tidak lembab (bisa gunakan kotak buah bawaan).
  3. Dalam keadaan segar pada suhu ruang, strawberry bisa bertahan 1 hari setelah sampai. Lalu, 3-5 hari dalam chiller dalam keadaan tidak basah. Jika dibekukan bisa disimpan kurang lebih 3 bulan (sebelum dibekukan, Strawberry dicuci bersih dan daun tangkai dibuang terlebih dahulu).

7. Cara Mempromosikan Produk My Berry Farm

Dalam mempromosikan produk My Berry Farm ke para pelanggan, Zia memanfaatkan digital marketing dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial. Maka, bagi penggemar Strawberry bisa melakukan pemesanan produk My Berry Farm secara online. Produk My berry Farm dapat dipesan melalui Instagram @myberryfarm, WhatsApp ADMIN 082126123417, atau melalui platform PaxelMarket dengan nama merchant My Berry Farm.


8. Suka Duka Dalam Menjalankan Bisnis My Berry Farm

Suka dan duka dilewati Zia selama menjalankan bisnis My Berry Farm. Kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan bagi Zia dan My Berry Farm. Selain itu, melihat hasil produksi baik dan cashflow perusahaan yang berjalan lancar juga menjadi hal yang ia sukai selama menjalankan bisnis.

Adapun duka yang ia alami saat menjalankan bisnis buah Strawberry ini adalah hasil panen yang rusak atau gagal sehingga mempengaruhi kualitas produksi. “Dukanya apabila masuk musim penghujan dan membuat hasil panen rusak atau gagal. Apabila curah hujan tinggi, kualitas produksi menurun maka hasil panen tidak dipasarkan segar, setelah panen langsung dibekukan,” ungkapnya.


9. Pesan untuk Seller Jalankan Bisnis pada Masa atau bahkan Pasca Pandemi

Bisnis My Berry Farm hadir saat masa pandemi berlangsung. Evaluasi penjualan hingga meningkatkan strategi promosi yang dilakukan My Berry Farm bisa menjadi masukkan bagi Seller dalam mempertahankan bisnis pada masa hingga pasca pandemi. “My Berry Farm adalah bisnis yang dimulai saat pandemi. Masa Pandemi seperti sekarang ini, My Berry Farm melakukan evaluasi penjualan dan meningkatkan strategi pemasaran dan penjualan.” Tutupnya.


Berikut adalah kisah #PejuangOnlinePaxel Zia dengan bisnis Strawberry lokal premium-nya, My Berry Farm. Semoga perjalanan My Berry Farm bisa menginspirasimu yang ingin memulai atau sedang menjalankan bisnis kuliner.

Dalam menjaga produk seperti buah tetap segar sampai tujuan, Kamu bisa kirim pakai Jasa Pengiriman Paxel yang dilengkapi Jaminan Makanan Aman hingga Penanganan khusus pengiriman Frozen Food.

Kamu dapat membuat pengiriman Instant hingga Sameday Delivery pada aplikasi Paxel. Kamu pun juga bisa menawarkan produkmu melalui PaxelMarket, layanan Marketplace Paxel yang memberikan banyak keunggulan bagi UMKM, khususnya UMKM kuliner.

Itu dia kisah #PejuangOnline My Berry Farm yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial Pejuang Online Paxel yang dapat kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 2 Agt 2022

Nugget Misoa From Elena Banjir Orderan Sejak Sharing Tips MPASI

Tak disangka, kecintaan Alessandra Fessillia, atau akrab disapa Essil dalam menyiapkan MPASI (makanan pendamping ASI) untuk sang anak berujung pada bisnis produk MPASI, yang dikenal dengan nama Nugget Misoa From Elena, yang saat ini makin memiliki banyak pelanggan.

Caranya dalam menyiapkan MPASI untuk sang buah hati tak luput dari pantauan netizen Instagram. Karena perempuan berdomisili di Bali ini aktif membagikan tips MPASI dan BLW (Baby Led Weaning) di Instagram pribadinya.

Bisnis yang ia kembangkan secara personal ini memiliki keunikan tersendiri, yakni harus selalu mengutamakan kualitas. Pasalnya, makanan yang ia produksi adalah untuk memenuhi asupan gizi bayi sebagai pendamping ASI. Kebayang kan, gimana proses produksi yang harus dilalui oleh Essil sehingga menghasilkan produk yang higienis dan berkualitas?

Buat #SahabatPaxel yang penasaran dengan perjalanan bisnis Nugget Misoa From Elena yang berawal dari sharing tips MPASI, yuk intip kisah suksesnya di bawah ini!

1. Awal Mula Berdirinya Nugget Misoa From Elena

Nugget Misoa From Elena berdiri sejak pertengahan 2021, yakni saat Essil semangat menerapkan prinsip BLW untuk sang putrinya, Elena, yang mulai MPASI. Saat itu, Essil berpikir harus kreatif dalam membuat finger food supaya buah hatinya memiliki nafsu makan tinggi.

Kebetulan, nutrisi yang terkandung di dalam Nugget Misoa ini sudah lengkap, dan Elena sangat suka. Kemudian berlanjut sering post tips MPASI dan BLW di akun Instagram pribadinya (@essilessil). Hal inilah yang membuat teman-temannya nitip bikini juga. Lalu, para followers-nya terutama ibu-ibu yang berdomisili di luar Bali ikut order nugget ini.

Essil mengaku menjalankan bisnis bukan untuk profit semata. Akan tetapi, ia tersentuh dengan pengalaman para ibu yang sulit menghadapi anak-anaknya yang susah makan.

“Sebenarnya saya jalankan bisnis ini bukan for profit, saya merasa sangat tersentuh kalau ada ibu-ibu yang cerita anaknya susah makan, lalu lahap mencoba Nugget Misoa From Elena ini. Jadi, di sela-sela kesibukan pekerjaan utama saya, saya masih terus sempatkan membuat Nugget Misoa ini untuk menjawab kegalauan ibu-ibu sibuk lainnya yang minim waktu dan kebingungan karena anaknya susah makan,” jelasnya.

2. Kenapa Diberi Nama Nugget Misoa From Elena?


Ibu dua anak ini memberi nama produk MPASI-nya Nugget Misoa From Elena karena anak pertamanya bernama “Elena”. “Jadi From Elena maksudnya seperti memang dengan sepenuh hati, seperti saya memasak untuk Elena, seperti Elena yang memang memberikan nugget ini ke anak-anak lain yang ingin mencobanya,” tutur Essil.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Nugget Misoa From Elena

Essil menjelaskan, “awal mulanya, saya coba-coba menu untuk anak saya yang menerapkan Baby Led Weaning method dalam MPASI-nya. Jadi, harus berkreasi menu-menu finger food yang sudah mengandung nutrisi lengkap. Lalu, saya sering post di sosmed, dan bermula dari teman-teman dekat nitip minta dibuatin finger food yang sama. Lama-lama jadi keterusan dan berujung makin banyak yang berminat mencobanya.”

Menurutnya, Nugget Misoa From Elena berbeda dari nugget yang lainnya karena sudah mengandung nutrisi lengkap (karbohidrat, protein, serat, dan lemak).

“Kebanyakan finger food yang dijual secara pasaran itu hanya mengandung protein saja misalnya. Dan pada kenyataannya, ibu-ibu itu berjuang bisa memasukkan sesuap makanan ke mulut anak, boro-boro bisa memenuhi nutrisi lengkap. Jadinya, kalau makan nugget ini sekali gigitan paling tidak sudah lengkap nutrisi-nutrisi yang masuk,” imbuh istri dari Raynaldo.

“Orang-orang mencari nugget ini sepertinya karena melihat awalnya saya posting di sosmed kok anak saya suka banget. Dan praktis. Tinggal goreng 1-2 buah sudah cukup banyak porsinya untuk sekali makan. Lalu berlanjut karena semakin banyak yang order, anaknya cocok dan suka, jadi repeat order,” pungkasnya.

4. Rahasia Essil dalam Mempertahankan Kualitas Produk

Essil pun menjelaskan secara singkat rahasianya dalam mempertahankan kualitas produk Nugget Misoa From Elena. “Semuanya masih saya produksi sendiri dengan standar kualitas dan higienitas yang saya utamakan. Apalagi karena produk ini untuk anak-anak, saya selalu membuat seperti saya memasak untuk anak saya sendiri. Semua harus bersih, kualitas dan rasa terjaga,” ungkapnya.


Untuk varian produk yang tersedia saat ini adalah Nugget Misoa From Elena Ayam Wortel da Dori Brokoli. “Untuk best sellernya masih ayam wortel. Dori Brokoli juga cukup diminati karena pada umumnya, anak-anak susah makan ikan,” sebut Essil.

Saat ini, Essil mampu menjual Nugget Misoa From Elena sebanyak 120 pieces per hari.

5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang

Seiring keberjalanan bisnisnya, Essil merasa kewalahan memenuhi orderan setiap harinya. Pasalnya, ia menganggap produk MPASI yang dijual tersebut sangat personal untuknya. Sehingga bisnis ini masih dikelola secara personal di rumahnya sendiri, dan belum ada orang luar (karyawan) yang membantu.

Essil berkata, “untuk packing biasanya dibantu suami. Semenjak melahirkan, saya baru minta bantuan adik untuk take order dan rekap order.”

Tantangan lainnya adalah Essil masih kesulitan dalam memanage waktunya sendiri. “Terus terang tantangannya adalah mengatur waktu saya sendiri. Karena saya full time juga mengurus usaha-usaha yang lain, sedangkan permintaan nugget misoa ini cukup tinggi. Saya tidak berani mendelegasikan proses produksi dan pengemasan kepada orang lain karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kecil lainnya yang mengkonsumsi nugget ini. Jadi, menurut saya di bisnis makanan anak seperti ini, quality control adalah tantangan tersendiri,” paparnya.

“Berbeda dengan dengan bisnis lainnya, mungkin kita concern dengan pergerakan competitor dll, pintar-pintar promosi dan aktivitas marketing supaya mendatangkan customer. Tapi menurut saya, di bisnis makanan anak, menjaga kualitas dan higienitas adalah tantangan utamanya,” imbuhnya agar semakin jelas.

Untuk itu, Essil tak patah semangat untuk meningkatkan bisnisnya, seperti meningkatkan kapasitas produksi. Sehingga nantinya perlu team produksi yang bisa konsisten memproduksi Nugget Misoa ini, hingga bisa memiliki sosmed khusus dan admin khusus yang handle pengorderan.

6. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk

Demikian pula untuk pengemasan produk, Essil menggunakan bubble wrapice gel dan kantong khusus aluminium untuk menjaga suhunya. Essil mengaku sangat terbantu dengan adanya team Paxel yang pickup on time dan membawa produknya langsung masuk freezer di kantor Paxel, karena memastikan kualitas makanan selalu terjamin.


Agar produk bisa tahan lama, bahan bakunya harus menggunakan produk fresh yang harus dibekukan selama 2 hari ke depan lalu dikirim ke customer. Jadi, jarang sekali Essil bisa menyimpan stock produk, karena permintaan saat ini masih melebihi kapasitas produksinya.

Tak lupa, Essil membagikan tips bagaimana cara penyimpanan dan penyajian Nugget Misoa From Elena agar tetap segar dan tahan lama untuk para pelanggannya yang bisa dilihat pada gambar berikut ini.


7. Cara Mempromosikan Nugget Misoa From Elena Ala Essil

Setelah Nugget Misoa mendapat sambutan hangat dari para pelanggannya dan permintaan makin meningkat, membuat Essil mempromosikan produknya melalui Instagram pribadi.

Essil menjelaskan bahwa biasanya ia memberikan promo khusus dengan free sample pada momen-momen tertentu. Namun selain promo, ia lebih concern ke after sales service. Jadi, setiap customer yang order, Essil mengusahakan untuk meng-follow up: apakah produknya sampai dengan aman, apakah anaknya suka, dll.

“Untuk mempertahankan pelanggan agar bisa setia dan puas ketika order Nugget Misoa From Elena adalah dengan melakukan follow up customer yang beli, suka atau tidak, juga dibantu oleh Paxel yang bisa mengajukan claim. Terkadang saat ada masalah di pengiriman (terlambat antar dll), maka dengan mudahnya kita bisa mengajukan claim,” terangnya.

Karena produknya masih diolah secara personal dan demi menjaga kualitas, Essil belum memiliki distributor maupun reseller untuk memasarkan Nugget Misoa.


8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Nugget Misoa From Elena

Pastinya, tidak ada bisnis yang berjalan mulus. Suka duka dalam mengoperasikan bisnisnya pernah Essil alami dan bahkan sampai sekarang Ibu dari Elena ini masih belajar bagaimana cara mengatur waktunya dengan baik.

“Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, saya masih kesulitan mengatur waktu saya sendiri untuk memenuhi permintaan customer. Apalagi saya baru melahirkan anak kedua. Tapi demi permintaan customer saya usahakan tetap produksi. Bahkan ada customer yang sampai minta-minta tolong dibuatkan, karena anaknya tidak mau makan apa-apa kecuali nugget ini,” jelasnya.

“Ada juga resiko dalam berbisnis ini yaitu dalam hal penjagaan kualitas. Tidak jarang saya harus mengorbankan beberapa batch produksi karena gagal produksi – tidak sesuai dengan standar yang saya terapkan. Karena dalam produksi banyak sekali faktor-faktor yang menentukan. Jadi demi menjaga kualitas dan keamanan, saya harus memastikan nugget yang saya packing memenuhi standar,” imbuh Essil menjelaskan dukanya dalam berbisnis.

Sukanya adalah ketika Essil mendapat kabar kalau anak dari pelanggannya ini suka makan nugget misoa. Bagi Essil, itu memberikan kepuasan tersendiri.

“Karena sebagai sesama ibu, saya turut merasakan sulitnya memberikan makanan ke anak. Jadi, jika ada menu yang anak mau dan suka, saya ikut senang. Saya menjual nugget misoa ini sama sekali bukan karena uangnya, bahkan bisa dihitung harga jualnya sangat mepet dengan ongkos bahan-bahan dan produksinya, tapi menjual ini ke anak-anak memberikan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri untuk saya,” ujarnya.

9. Pesan untuk Seller yang Ingin Menjual Produk Makanan Bayi

Akhir kata, Essil membagikan pesan untuk para seller yang ingin menjual produk makanan yang aman dan sehat untuk bayi. Menurutnya, menjual makanan untuk bayi atau anak-anak harus memperhatikan kualitas dan higienitas.

“Bisnis makanan anak harus sangat memperhatikan kualitas dan higienitas. Karena tanggung jawabnya besar – ke kesehatan anak dan pertumbuhan si anak itu. Kalau bisnis lain kita bisa concern ke strategi marketing dll, tapi lain hal nya dengan bisnis makanan anak. Quality control, menjaga higienitas dan kualitas produksi itu yang harus diutamakan,” pungkasnya.

Itu dia kisah pejuang online Nugget Misoa From Elena yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Buat Kamu yang memiliki anak kecil yang lagi butuh MPASI, Kamu bisa order Nugget Misoa From Elena dengan mudah melalui PaxelMarket dengan jasa pengiriman Paxel yang dilengkapi Jaminan Makanan Aman, sehingga makanan #TetapDingin sampai di tanganmu. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 3 Agt 2022

Awicho, Terinspirasi dari Oleh-oleh Kripik Tempe Terkenal di Ngawi

Tahukah Kamu dengan Awicho, oleh-oleh khas Ngawi? #SahabatNgawi dari Jawa Timur pastinya tahu dong? Ngawi memang identik dengan kripik tempenya yang khas. Tapi apa jadinya kalau kripik tempe ini dikreasikan dengan coklat? Ternyata olahan tempe coklat oleh Masyrifah Hidayati Nur ini memiliki daya tarik tersendiri dari para pelanggannya, loh!

Seperti apa kisah sukses dari sang owner Awicho dari Ngawi yang awalnya memproduksi coklat karakter lucu sampai menemukan produk baru yang diminati banyak pelanggan? Yuk simak ulasannya berikut ini!

1. Awal Mula Berdirinya Awicho

Belum ada satu dekade Awicho ini berdiri, yakni pada tahun 2017, kesuksesan dari bisnis kuliner ini sudah bisa dinikmati oleh ownernya, Ida (sapaan akrabnya). Outletnya berada di Jalan Basuki Rahmat No. 5 Ngawi (sebelah Timur perempatan Kartonyono di Utara jalan). Sementara rumah produksinya berada di RT 6 RW 1 Desa Danguk, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.


Awalnya, Ida hanya memproduksi coklat karakter yang lucu-lucu. Namun, karena coklat karakter hanya diminati musiman yaitu pada waktu lebaran saja, maka Ida bertekad untuk mencari inovasi terbaru supaya olahan coklatnya bisa diminati sepanjang tahun, sehingga bisa melakukan produksi sepanjang tahun. Lalu, beliau coba-coba bikin variasi lain, mulai dari coklat isi kacang, mete, biskuit, dll.

Produknya ini terinspirasi dari kripik tempe Ngawi yang memang sudah terkenal dari Kota Bambu ini. Hal ini pun dimanfaatkan oleh Ida untuk membuat bisnisnya makin berkembang. “Karena di Ngawi ada sentra pengrajin tempe, maka saya coba-coba memadukan coklat dan tempe ini,” ungkapnya.

2. Kenapa Diberi Nama Awicho?


Tentunya #SahabatPaxel penasaran kan kenapa kulinernya bernama Awicho? Ida pun menjelaskan tentang asal usul nama Awicho ini. “Awicho berasal dari kata “Awi” yang merupakan cuplikan dari kata Ngawi yang berarti bambu, dan “Cho” dari kata Chocolate (coklat),” terangnya.

“Saya ingin begitu orang mendengar kata Awicho mereka langsung terbayang bahwa produk itu dari Ngawi,” harap Ida.

3. Awal Mula Menemukan Resep Produk Awicho


Seperti yang disinggung sebelumnya, berawal dari memproduksi coklat karakter yang lucu-lucu, Ida mengaku melakukan trial error berkali-kali sampai tercipta olahan tempe yang diminati pelanggan.

Di samping kreatif membuat inovasi terbaru, Ida juga banyak menyebar sampel dan mencari masukan dari orang-orang tentang bagaimana rasa produknya supaya banyak diminati customer.

Akhirnya, beliau menemukan keunikan dan jenis produk yang diminati, yakni (1) dari segi produk, menyajikan olahan tempe dalam bentuk yang kekinian, dan (2) dari segi packaging, dibuat semenarik mungkin hingga meningkatkan nilai jual produk.

4. Rahasia Ida dalam Mempertahankan Kualitas Produk


Untuk mempertahankan kualitas produk Awicho, Ida menuturkan bahwa beliau langsung terjun untuk mengawasi proses produksi. “Ya jelas harus langsung mengawasi produksi, walaupun mungkin kalau sekarang saya tidak full time mengawasi produksi dari mulai awal sampai akhir. Tapi kami sudah punya SOP dan formula baku untuk setiap produk dan sudah ada karyawan yang bertanggung jawab untuk ini (mengawasi quality control),” paparnya.

5. Tips Menghadapi Tantangan dalam Berbisnis sebelum Bisa Sukses Sampai Sekarang

Dalam menjalankan sebuah usaha, pasti ada tantangan yang dilalui oleh pemiliknya sebelum bisa sukses sampai sekarang. Ida mengungkapkan, “kunci utama bisnis adalah telaten dan istiqomah. Jadi, dalam keadaan apapun kami berusaha menjaga stok agar tetap ada dan tidak mengecewakan pembeli.”

Untuk produk yang tersedia di Awicho ada Coklat Tempe, Kripik Tempe Coklat dan Bronte (Bronis Kering Tempe). Dari ketiga produk tersebut, Coklat Tempe dan Bronte adalah produk yang paling diminati. Produknya sempat mengalami kenaikan penjualan selama Ramadan 2022. Agar penjualan tetap naik di momen pasca Lebaran, pihaknya menyediakan oleh-oleh untuk pemudik.


6. Cara Mengemas dan Menyimpan Stok Produk Awicho Ngawi

Produk-produk yang dijual tersebut tentunya melewati teknik pengemasan yang baik. “Dikemas serapi mungkin dengan menambah bubble wrap dan kardus yang kokoh,” kata Ida.

Karena produk keripik tempe coklat ini kering, jadi Awicho selalu ready stock, karena Ida bersama karyawannya melakukan produksi bukan hanya kalau ada pesanan.

Penyimpanan produk pun harus dilakukan dengan baik agar produk tidak rusak. “Yang jelas tempat penyimpanan harus bersih dan terhindar dari debu dan sinar matahari langsung. Penyimpanan di ruang ber-AC,” imbuhnya.


7. Cara Mempromosikan Awicho

Untuk saat ini, promosi produk Awicho dilakukan melalui FB Ads, endors, hingga mengikuti pameran. Reseller memiliki campur tangan dalam mempromosikan produk, meskipun tim Awicho juga masih mendistribusikan produk sendiri.


Ida masih merasa belum puas dengan cara mempromosikan produknya, jadi ia berkeinginan untuk mengembangkan jaringan pemasarannya lebih serius lagi. “Ingin mengembangkan jaringan pemasaran dengan lebih serius lagi dalam mengelola penjualan online, seperti maintenance IG dan FB yang lebih baik,” sambungnya.

8. Suka Duka dalam Menjalankan Bisnis Awicho

Hal yang membuat Ida puas dalam menjalankan bisnis kuliner Awicho Ngawi adalah, “apabila orang bertanya apa oleh-oleh khas Ngawi, dan mereka menjawab AWICHO coklat tempe itu adalah kepuasan tersendiri,” ucap Ida.

Supaya Awicho makin dikenal oleh masyarakat Ngawi hingga luar pulau, Ida memiliki strategi untuk selalu menjaga kualitas produk dan sering menjalin silaturahmi dengan menyapa di WA, FB atau IG pelanggan.

Pelanggan bisa memesan Awicho melalui toko resmi. “Produk kami tersedia di banyak toko oleh-oleh di Ngawi, Madiun, Batu, Surabaya dan Yogyakarta. Bisa juga lewat IG, FB dan Shopee,” jelas Ida.


Ditambah lagi, Ida mengungkapkan suka duka selama bisnis berlangsung ini yakni, “kalau kita masuk target penjualan tiap bulannya, bisa melihat karyawan setiap hari masuk untuk produksi. Ini menandakan penjualan kita lancar. Dukanya kalau nggak masuk target, barang kadang rusak di pengiriman.”

Itu dia kisah pejuang online Awicho dari Ngawi yang dapat Kamu jadikan inspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Nantikan kisah-kisah hebat lainnya dari serial #PejuangOnlinePaxel yang dapat Kamu simak di website Paxel.co!

#PejuangOnline | 3 Agt 2022