Kalau kamu suka mengeksplorasi rasa dari budaya lokal, kamu wajib coba deretan minuman khas Betawi ini. Kamu harus kenalan dulu sama ragam minuman tradisional khas Betawi, mumpung sebentar lagi ada HUT Kota Jakarta yang selalu identik dengan budaya dan kulinernya.
Sumber Gambar: cookpad.com/@easycookingmom
Minuman-minuman ini segar dan enak sekaligus menyimpan cerita panjang tentang tradisi, kebiasaan masyarakat, dan kekayaan bahan alami yang dimiliki Jakarta dan sekitarnya. Dari yang manis, gurih, sampai asam, semuanya punya karakter sendiri yang bikin penasaran.
Meski namanya "bir", minuman ini sama sekali nggak mengandung alkohol. Bir pletok dibuat dari campuran jahe, kayu secang, daun pandan, dan rempah lain seperti cengkeh dan serai. Warna merahnya berasal dari kayu secang, sedangkan sensasi hangat datang dari jahe.
Dulu, bir pletok dibuat sebagai alternatif minuman kaum pribumi saat penjajahan, supaya bisa ikut minum-minuman pesta ala Belanda tanpa melanggar nilai-nilai agama.
Rasanya pedas hangat, cocok diminum malam hari. Sampai sekarang, bir pletok masih banyak dijual di pasar-pasar tradisional dan jadi oleh-oleh khas Betawi.
Minuman yang satu ini tampak mencolok karena warnanya yang cantik, biasanya merah, hijau, dan putih. Es selendang mayang berasal dari adonan tepung beras yang dikukus seperti agar-agar, lalu dipotong dan dicampur dengan santan, brown sugar, dan es batu. Rasanya manis dan creamy dengan sedikit rasa gurih dari santan.
Dulu, selendang mayang populer sebagai minuman jajanan pinggir jalan di kawasan Jakarta lama. Minuman ini cocok banget buat kamu yang suka tekstur kenyal dan manis segar dalam satu tegukan.
Cincau hijau Betawi dibuat dari daun cincau yang ditumbuk dan disaring hingga mengental seperti agar-agar alami. Disajikan dengan santan dan sirup gula merah, kadang ditambah es serut. Cita rasanya lembut, adem, dan sedikit manis.
Minuman ini sudah ada sejak lama di lingkungan kampung-kampung Betawi, dan biasa dinikmati sore hari bareng keluarga. Sekarang, es cincau masih bisa kamu temukan di pasar tradisional atau acara budaya khas Betawi.
Disebut es goyang karena proses pembuatannya digoyang-goyang di dalam cetakan logam sampai beku. Es ini biasanya punya rasa cokelat, stroberi, atau kacang hijau, dan ditusuk dengan stik bambu seperti es loli. Rasanya manis dan legit, dengan tekstur agak kasar khas es jadul.
Es goyang sempat populer di era 80-90an dan sekarang makin langka, tapi bisa ditemukan saat acara budaya atau festival kuliner Betawi. Buat kamu yang suka nostalgia, es ini bisa jadi pengobat rindu masa kecil.
Meskipun teh poci juga dikenal di daerah lain seperti Tegal, versi Betawi punya ciri khas sendiri: biasanya disajikan di teko tanah liat dan dinikmati pelan-pelan sambil ngobrol. Tehnya kuat dan pekat, kadang dicampur daun melati atau pandan untuk aroma.
Disajikan panas dengan gula batu. Rasanya pahit-manis yang seimbang, dan cocok buat kamu yang suka suasana santai dan ngobrol berjam-jam. Teh poci masih banyak tersedia di warung tradisional Betawi atau rumah-rumah yang mempertahankan kebiasaan minum teh sore.
Minuman tradisional Betawi bukan cuma enak dan menyegarkan, tapi juga bagian dari budaya yang layak dilestarikan. Setiap minuman punya bahan, rasa, dan cerita yang unik.
Kalau kamu jualan minuman Betawi atau pengen kirim oleh-oleh khas Jakarta ke luar kota, kamu bisa pakai jasa pengiriman Paxel. Layanan Same day Delivery Paxel bantu produkmu sampai ke pelanggan dengan cepat dan aman. Jadi, yuk sebarkan kelezatan dan cerita di balik minuman khas Betawi ke seluruh penjuru Indonesia!