Home / News & Promo / How to Start a Laundry Business and Examples of Calculations
Cara Memulai Bisnis Laundry dan Contoh Perhitungannya

How to Start a Laundry Business and Examples of Calculations

Planning to start a laundry business and curious about the calculations? Check out the details in the article below!

Bisnis laundry menjadi pilihan usaha yang populer dan menjanjikan, terutama di kota-kota besar yang padat penduduk. Namun, seperti halnya bisnis lainnya, menjalankan usaha laundry juga memiliki tantangan dan kelemahannya tersendiri.

Melalui artikel ini, Paxel akan menggali lebih dalam mengenai berbagai aspek bisnis laundry. Simak terus!

Pengertian Bisnis Laundry


Sumber gambar: unsplash.com

Bisnis laundry adalah sebuah usaha jasa yang menawarkan pembersihan pakaian dan barang-barang tekstil lainnya kepada pelanggan.

Jasa ini sangat diminati, terutama di kota-kota besar atau daerah dengan tingkat aktivitas tinggi. Terlebih lagi, di kota besar, ada banyak orang yang tidak memiliki waktu atau alat yang memadai untuk mencuci pakaian mereka sendiri.

Dalam menjalankan usaha ini, pemilik bisnis harus memperhatikan berbagai aspek seperti kualitas pembersihan, kecepatan pelayanan, dan kepuasan pelanggan.

Ini beberapa jenis bisnis laundry:

  1. Bisnis Laundry Kiloan: Ini adalah model bisnis laundry yang paling umum, di mana pelanggan membayar berdasarkan berat pakaian yang dicuci. Biasanya, tarifnya dihitung per kilogram.
  2. Laundry Satuan: Pada model ini, pelanggan membayar per potong pakaian, bukan berdasarkan berat. Jenis laundry ini cocok untuk pakaian yang memerlukan perawatan khusus, seperti gaun pesta atau jas.
  3. Laundry Sepatu: Fokus bisnis ini adalah membersihkan dan merawat sepatu.
  4. Dry Cleaning: Ini adalah metode pembersihan khusus yang menggunakan solvent kimia untuk membersihkan pakaian tanpa air.
  5. Laundry Karpet: Bisnis ini fokus pada pembersihan karpet dan perabotan tekstil lainnya sehingga membutuhkan peralatan khusus dan ruang yang cukup besar.

Keuntungan Usaha Laundry

Ada beberapa keuntungan yang akan kamu dapatkan ketika memulai usaha laundry.

  1. Pertama-tama, ada potensi pendapatan tinggi dari harga per kilogram dan layanan tambahan.
  2. Selanjutnya, mesin laundry otomatis memungkinkan multitasking sehingga ada banyak peluang untuk menghemat waktu operasional.
  3. Tidak memerlukan skill khusus untuk mengoperasikannya.
  4. Bisnis laundry punya peluang pasar yang tinggi dan dapat menyasar individu maupun bisnis, dengan potensi ekspansi.
  5. Kamu bisa terlebih dahulu merencanakan dana awal untuk mesin dan perlengkapan.

Kelemahan Usaha Laundry

Namun, usaha ini bukannya tanpa kekurangan. Berikut daftar tantangan bisnis laundry yang harus kamu hadapi.

  1. Investasi awal besar. Dengan kata lain, kamu perlu biaya cukup banyak untuk membeli mesin laundry, pengering, dan perlengkapan lainnya.
  2. Pengeluaran untuk listrik, air, deterjen, dan pemeliharaan mesin yang tidak murah.
  3. Banyaknya pesaing di industri laundry, terutama di area perkotaan.
  4. Cuaca buruk bisa menghambat proses pengeringan dan mengakibatkan penumpukan pekerjaan.
  5. Kamu mungkin membutuhkan ruang yang besar untuk operasional dan penyimpanan pakaian yang memadai.

Perhitungan Bisnis Laundry


Sumber gambar: unsplash.com

Pertama-tama, kamu perlu mengetahui beberapa komponen utama dalam perhitungan bisnis laundry, yaitu:

  1. Biaya Tetap (Fixed Costs): Biaya yang tidak berubah dan harus dibayar setiap bulan, seperti sewa tempat, gaji karyawan, dan biaya listrik.
  2. Biaya Variabel (Variable Costs): Biaya yang berubah-ubah tergantung jumlah cucian, seperti biaya deterjen, air, dan listrik untuk mesin cuci.
  3. Pendapatan (Revenue): Uang yang diterima dari pelanggan.
  4. Laba Bersih (Net Profit): Pendapatan dikurangi dengan total biaya (biaya tetap + biaya variabel).

Berikut ini contoh perhitungan bisnis laundry:

Keterangan

Jumlah (Rp)

Biaya Tetap (per bulan)


Sewa Tempat

1.500.000

Gaji Karyawan

2.000.000

Biaya Listrik

500.000

Total Biaya Tetap

4.000.000



Biaya Variabel (per kg)


Deterjen

1.000

Air

800

Listrik Mesin Cuci

700

Total Biaya Variabel per kg

2.500



Pendapatan


Harga per kg

12.000

Jumlah kg per bulan

800 kg

Total Pendapatan

9.600.000



Total Biaya Variabel

(800 kg x 2.500)

2.000.000



Laba Kotor

(Pendapatan - Total Biaya Variabel)

7.600.000



Laba Bersih

(Laba Kotor - Total Biaya Tetap)

4.600.000

Pada tabel di atas, bisnis laundry ini berhasil menghasilkan laba bersih sebesar Rp 4.600.000 per bulan.

Bisnis laundry memang menawarkan peluang yang menjanjikan dengan berbagai keuntungan yang bisa diraih. Namun, seperti bisnis lainnya, kamu memerlukan kerja keras, strategi yang jitu, serta pengelolaan yang baik untuk memastikan bisnis berjalan lancar dan sukses.

Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kualitas layanan, menjaga kepercayaan pelanggan, serta terus berinovasi untuk menghadapi persaingan pasar.

Dengan semangat dan komitmen yang kuat, bisnis laundry dapat tumbuh dan berkembang sekaligus mewujudkan keuntungan yang maksimal bagi pemilik usaha. Terlebih lagi, jika kamu menggunakan Paxel yang bisa diandalkan untuk mengirim hasil laundry ke berbagai lokasi. Tunggu apalagi? Ambil peluang usaha ini! Pasti aman, pasti cepat, pasti Paxel!

Related Article:
Cara Membuat Nama Toko Pembawa Rezeki
How to Create a Lucky Store Name
Nama bisa membawa keberuntungan. Dalam dunia bisnis, banyak yang percaya hal serupa berlaku untuk nama toko. Memilih nama toko pembawa rezeki merupakan perwujudan keyakinan dan strategi agar usaha makin dikenal dan dipercaya pelanggan. Nama yang tepat bisa menumbuhkan energi positif dan membangun citra usaha sejak awal.Baca Juga: Omset Adalah Istilah yang Membingungkan, Apa Artinya? Bisakah Nama Toko Membawa Rezeki? Secara logika, nama toko yang mudah diingat dan punya makna baik memang bisa membantu meningkatkan penjualan. Misalnya, nama yang menggambarkan kebaikan, keberkahan, atau rezeki bisa membuat calon pelanggan merasa nyaman dan yakin berbelanja di sana. Di sisi lain, dalam pandangan spiritual, nama dianggap membawa doa. Jadi kalau kamu memberi nama dengan niat baik, itu bisa menjadi simbol harapan agar usaha lancar dan membawa keuntungan.Baca Juga: 30 Ide Nama Brand Untuk Skincare, Kuliner, dan Fashion Selain itu, nama toko yang positif juga punya efek psikologis untuk kamu sendiri sebagai pemilik usaha. Setiap kali melihat atau menyebut nama tersebut, kamu jadi lebih termotivasi untuk menjaga kualitas produk dan pelayanan. Dari sini, bisa dibilang nama toko memang berperan penting dalam membangun semangat usaha dan kepercayaan pelanggan. Seperti Apa Contoh Nama Toko yang Baik Menurut Hukum Islam? Dalam Islam, memberi nama yang baik dianjurkan karena nama adalah doa. Prinsip ini juga berlaku dalam dunia usaha. Nama toko Islami pembawa rezeki adalah yang memiliki makna positif dan tidak mengandung unsur syirik atau hal negatif. Kamu bisa menggunakan kata-kata seperti “Berkah”, “Amanah”, “Rahmat”, atau “Sakinah”. Semua itu menggambarkan nilai-nilai yang sesuai dengan ajaran Islam. Contohnya: Toko Barokah Jaya – maknanya usaha yang penuh keberkahan dan kesuksesan.Amanah Mart – menggambarkan toko yang jujur dan bisa dipercaya.Rezeki Halal Store – menunjukkan usaha yang menjaga kehalalan produk dan sumber pendapatan.Nur Cahaya Fashion – melambangkan keindahan dan terang dalam setiap langkah bisnis. Nama toko pembawa rezeki seperti ini memang terdengar sederhana, tapi kuat maknanya. Kamu juga bisa memadukan bahasa Arab dengan bahasa Indonesia agar lebih mudah diingat pembeli.Baca Juga: 40 Inspirasi Nama Toko Kue Aesthetic, Cocok Untuk Bisnis Baru! Bagaimana Cara Membuat Nama Toko yang Membawa Rezeki? Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menciptakan nama toko yang membawa keberuntungan: Pilih kata dengan makna positif.Gunakan kata yang memberi kesan baik seperti “berkah”, “rezeki”, “sukses”, “amanah”, atau “rahmat”. Nama dengan makna positif akan menciptakan citra usaha yang menenangkan dan bisa menarik pelanggan baru.Sesuaikan dengan jenis usaha.Nama toko harus mencerminkan produk yang dijual. Kalau kamu jual pakaian, nama seperti “Amanah Fashion” atau “Sakinah Hijab” bisa jadi pilihan. Kalau jual makanan, “Warung Rezeki Enak” atau “Dapur Berkah” bisa lebih pas.Gunakan kata yang mudah diingat dan diucapkan.Hindari nama yang terlalu panjang atau sulit diucapkan. Pelanggan lebih mudah merekomendasikan toko dengan nama yang ringan dan familiar.Tambahkan elemen personal.Kamu bisa menambahkan nama sendiri atau nama keluarga agar toko terasa lebih dekat, seperti “Rizky Barokah Mart” atau “Sari Berkah Snack”. Ini bisa memperkuat identitas brand.Doakan setiap kali menyebut nama toko.Dalam Islam, doa adalah bagian dari usaha. Jadi biasakan berdoa agar usaha kamu membawa manfaat dan rezeki yang halal. Nama memang tidak menjamin kesuksesan, tapi bisa menjadi langkah awal yang baik dalam membangun brand dan semangat. Kalau kamu sudah punya nama toko yang tepat, pastikan pelayanan dan pengiriman produk juga cepat dan aman.Baca Juga: 30 Ide Nama Brand Untuk Skincare, Kuliner, dan Fashion Kamu bisa kirim barang pakai Paxel yang dikenal cepat, aman, dan mudah dilacak. Dengan layanan seperti ini, usahamu bisa makin dipercaya pelanggan dan nama toko pembawa rezeki kamu benar-benar jadi nyata.
28 Oct 2025
Cara Promosi Makanan yang Efektif dan Pasti Laku
Effective Ways to Promote Food and Boost Sales
Banyak penjual makanan yang sebenarnya punya rasa enak, tapi usahanya sepi karena promosi yang dilakukan asal-asalan. Kadang cuma mengandalkan foto seadanya, upload di media sosial, lalu berharap pembeli datang sendiri. Padahal, promosi adalah jantungnya bisnis makanan. Tanpa promosi yang benar, rasa enak pun tidak akan sampai ke lidah pelanggan. Jadi, Bagaimana cara promosi makanan biar cepat dikenal orang? Baca Juga: 70 Kata-Kata Promosi Makanan Paling Lengkap Apa Strategi Promosi Makanan yang Tepat? Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengenali siapa target pembelimu. Makanan yang kamu jual buat siapa? Anak muda, pekerja kantoran, atau keluarga? Setiap kelompok punya cara komunikasi berbeda. Setelah tahu targetnya, baru tentukan pendekatan promosi yang cocok. Contoh promosi produk yang efektif adalah yang mempertimbangkan platformnya. Misalnya, kalau kamu jual dessert kekinian, promosi visual dengan foto dan video yang estetik di Instagram atau TikTok akan lebih efektif dibandingkan brosur atau spanduk.Baca Juga: 7 Strategi Promosi Online dan Offline untuk Optimalkan Penjualan Kamu juga bisa memanfaatkan testimoni pelanggan. Mintalah pelanggan yang puas untuk memberikan ulasan jujur, lalu posting ulang di media sosialmu. Testimoni nyata bisa meningkatkan kepercayaan dan membuat calon pembeli penasaran untuk mencoba. Di Mana Saja Bisa Promosi Produk Makanan? Kamu bisa mulai dari platform yang paling dekat dengan audiens bisnismu. Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook tetap jadi tempat utama. Gunakan fitur story, reels, atau live untuk menunjukkan proses pembuatan makananmu. Orang suka melihat “behind the scene”, apalagi kalau tampilannya menggugah selera. Selain media sosial, kamu juga bisa masuk ke platform delivery atau marketplace makanan. Dengan begitu, promosi dan penjualan bisa jalan bersamaan. Jangan lupa, daftar bisnis kulinermu di Google Business Profile agar mudah ditemukan orang yang sedang mencari makanan di area terdekat. Kalau kamu ingin menjangkau lebih luas, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan food blogger atau micro influencer. Pilih yang punya audiens sesuai dengan segmen bisnismu. Kerja sama seperti ini bisa menaikkan awareness sekaligus menambah kepercayaan publik terhadap produkmu.Baca Juga: 7 Strategi Pemasaran Agar Bisnis Online Kamu Makin Laris dan Berkelanjutan Bagaimana Cara Promosi Makanan yang Efektif? Promosi efektif itu bukan yang paling ramai, tapi yang paling tepat sasaran. Salah satu cara promosi produk adalah membuat konten yang relevan dengan momen. Misalnya promo spesial pada momen tertentu, diskon saat ulang tahun toko, atau bundling menu di akhir pekan. Jenis promo seperti ini bisa memancing pembeli baru dan menjaga pelanggan lama tetap tertarik. Visual juga memiliki peran penting dan berperan besar. Pastikan foto makananmu punya pencahayaan bagus dan tampak menggugah. Kalau perlu, gunakan bantuan fotografer makanan agar hasilnya maksimal. Tapi kalau masih awal, kamu bisa pakai pencahayaan alami dari jendela dan atur komposisi makanan dengan menarik.Baca Juga: Cara Mempromosikan Produk dengan Efektif di Era Digital Konsistensi juga penting. Buat jadwal upload konten dan pertahankan ritme posting. Dengan begitu, bisnismu akan terus muncul di ingatan orang. Kamu bisa menggunakan gaya storytelling untuk membuat promosi terasa lebih personal. Ceritakan bagaimana resep itu dibuat, bahan-bahan yang kamu pilih, atau makna di balik nama makananmu. Bagaimana Cara Menuliskan Kata-Kata Promosi yang Efektif? Tulisan promosi makanan harus bisa bikin orang lapar hanya dengan membaca. Gunakan kata yang menggugah rasa, seperti “lembut”, “gurih”, “manis legit”, atau “pedas nagih”. Jangan terlalu banyak kalimat formal. Buat seperti kamu bercerita ke teman. Contoh promosi makanan: “Siang-siang paling enak makan ayam geprek dengan sambal yang nendang dan nasi hangat. Sekarang kamu bisa pesan tanpa antre, tinggal klik aja dan rasakan pedasnya bikin nagih!” Kata-kata seperti itu lebih hidup dan terasa alami. Selain itu, kamu bisa menambahkan call to action yang jelas seperti “pesan sekarang”, “coba hari ini”, atau “klik link di bio”.Baca Juga: 15 Contoh Kata-kata Promosi Barang yang Menarik dan Cara Membuatnya Kalau kamu menjual lewat media sosial, pastikan caption dan foto bekerja sama menarik perhatian. Caption menggoda selera, foto memperkuat keinginan beli. Kombinasi ini ampuh untuk meningkatkan konversi. Jadi, promosi makanan yang sukses berawal dari memahami siapa pembelimu, memilih platform yang tepat, menjaga konsistensi, dan menulis kata-kata yang menggugah. Jangan lupa kalau kamu ingin kirim makanan ke pelanggan dengan aman dan cepat, gunakan Paxel. Dengan pengiriman same day dan layanan yang bisa menjangkau banyak kota, Paxel bikin cara promosi makanan kamu jadi makin efektif karena pelanggan puas dengan pengiriman yang cepat dan terjamin.
28 Oct 2025
Cold Chain adalah Sistem Logistik untuk Produk Sensitif Suhu
Cold Chain Is a Logistics System for Temperature-Sensitive Products
A cold chain is a temperature-controlled system that keeps products at a stable temperature from the start of production until they reach the consumer. This concept isn’t only used in the pharmaceutical industry but also in fresh food and logistics sectors. For businesses that rely on temperature-sensitive products, the cold chain is an essential part of the supply chain to ensure products remain safe and undamaged.What Does Cold Chain Mean?The cold chain is a logistics system that ensures products are stored and transported at specific temperatures to maintain their quality. For example, vaccines must always be kept at low temperatures to stay effective. The same applies to meat, fish, or fresh fruits, which can spoil easily if exposed to high temperatures. Without a well-maintained cold chain, these products can lose their value and cause major losses.Read More: Frozen Food Delivery with Paxel: Fast and Secure for F&B BusinessesThis system consists of several connected stages—from storage in refrigerated facilities and transportation using temperature-controlled vehicles to the distribution process to stores or customers’ homes. Each stage requires accurate temperature monitoring to prevent extreme temperature changes that could damage the products.What’s the Difference Between Cold Chain and Cold Chain Products?Cold chain products are items that specifically require special handling within the cold chain system—for example, vaccines, medicines, and fresh food ingredients. So, if the cold chain is the system, cold chain products are the goods maintained by that system.Companies handling these kinds of products usually follow strict operational standards, from storing them in cold storage (freezers or refrigerators) to transporting them using vehicles equipped with automatic cooling units. All these tools ensure temperature stability from start to finish.Read More: Special Handling of Frozen Food PackagesWhat Are the Main Components of a Cold Chain?There are four key components that make this system work effectively:Product – Temperature-sensitive goods such as vaccines, medicines, meat, fish, and fruits.Equipment – Devices like cold storage units (freezers/chillers) and integrated refrigerated vehicles.Process – The workflow that includes receiving goods, storage, and delivery, all under controlled temperature monitoring.Management – Supervision of temperature at every stage to ensure all conditions meet product standards.Without proper coordination among these four components, the cold chain logistics system can fail, causing a decline in product quality and usability.Why Is the Cold Chain Important?The cold chain ensures products remain high-quality and safe for consumption. For instance, if vaccines are exposed to high temperatures, they can lose their effectiveness completely. Likewise, fresh food products can spoil quickly if stored above the required temperature. A good cold chain system extends product shelf life and helps reduce waste.Moreover, the cold chain protects consumer health. Products delivered without proper temperature control may develop harmful bacteria, especially during long-distance shipments. So, this system isn’t just about maintaining business efficiency—it’s also about protecting customer trust.Read More: Customer Satisfaction Is the Key to Business Success, Here’s the ExplanationIf you run a business dealing with temperature-sensitive products, make sure your shipments are handled by a trusted service. Paxel can be your solution, offering a reliable cold-chain logistics service with fast and safe delivery.You can send cold chain products such as fresh food, medicines, or other temperature-sensitive goods safely while maintaining their quality. For bulk shipments, you can contact the Paxel Sales Team at [email protected] for further assistance. Read More: Send Cheap Big Packages with PaxelBig Delivery Service
24 Oct 2025
Paxel Open