Sebagian dari #SahabatPaxel mungkin sudah tak asing dengan kue keranjang yang merupakan makanan khas perayaan Imlek. Salah satu kue keranjang yang bisa Kamu coba adalah kue keranjang Sin Phing milik Nana Sugiarto yang legendaris dengan sudah berdiri lebih dari dua dekade.
Lantas, bagaimana, ya, cara Nana membangun dan mempertahankan bisnis Sin Phing tetap eksis sampai saat ini? Yuk, ikuti perjalanan bisnis Seller #PejuangOnline kali ini dalam mengembangkan bisnisnya.
Sin Phing didirikan sejak 21 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2002. Nana memulai usaha Sin Phing secara door-to-door dengan memproduksi kue keranjang secara manual hingga kini telah memiliki banyak pelanggan yang dapat membeli produknya secara langsung ke pabrik (tempat produksi) yang berlokasi di Margahayu Selatan, Kabupaten Bandung.
Dalam mengikuti perkembangan zaman, usaha dengan produk kue keranjang, kue kering hingga dodol kurma ini pun juga dipasarkan secara online melalui berbagai Marketplace. “Supaya orang tetap tau dan customer yang pindah luar pulau atau luar kota yang kangen sama kue keranjangnya bisa dimudahkan untuk melakukan pembelanjaannya,” ucap Nana.
Dalam mempertahankan kualitas produk, Nana mengawasi dan terjun langsung saat proses produksi. “Kami selalu menggunakan bahan yang fresh dan kami selalu mempertahankan kualitas dan rasa kue keranjang kami,” lanjutnya. Beda dari produk lainnya, Nana mengatakan bahwa yang membuat produknya disukai banyak orang adalah kemasannya yang cantik dan dibuat menggunakan resep tradisional dengan kualitas premium.
Ia selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dalam mempertahankan pelanggan tetap setia. “Selalu memenuhi permintaan pelanggan dengan baik dan harga yang stabil, serta pengiriman tepat waktu,” terangnya.
Menjaga kualitas adalah hal yang dilakukan Nana dalam menghadapi tantangan dalam berbisnis hingga bisa eksis seperti sekarang. Disamping itu, ia juga ingin meningkatkan proses produksinya lebih efisien dalam upaya mengembangkan usahanya agar lebih maju kedepannya. “Ingin mulai menggunakan mesin untuk produksi,” ucapnya.
Sin Phing menawarkan produk yang fresh dengan diproduksi setiap hari. Nana sebagai owner membagikan cara yang tepat dalam menyimpan produknya agar tetap terjaga kualitasnya. “Disimpan di suhu ruangan, jangan di tempat lembap dan dimasukkan di refrigerator agar lebih lama untuk disimpan,” jelasnya.
Berawal dipasarkan secara door to door, Sin Phing mulai memasarkan produknya secara online. “Awalnya kami memasarkan produk secara door to door, dibantu oleh kerabat kami. Sejak pandemi kami mulai memasarkan produk kami secara online melalui berbagai Marketplace, termasuk PaxelMarket,” ucapnya.
Sin Phing juga memiliki distributor dan reseller dalam membantu memasarkan produknya. “Saat ini kami memiliki distributor dan reseller yang membantu memasarkan produk kami baik secara online dan offline,” ucapnya. Dalam sehari, Sin Phing sendiri bisa memenuhi orderan 1000 dus.
Nana juga mengalami suka dan duka selama menjalan bisnis. “Produksi tercapai dan barang laku semua,” ujar sesuatu yang membuat Nana senang. Duka yang harus dialami adalah ketika produksi gagal dan pengiriman terlambat.
Produk Sin Phing, yakni kue keranjang merupakan makanan khas Imlek yang tentunya akan banyak dicari menjelang dan saat perayaan tersebut. Nana pun mempersiapkan beberapa hal untuk perayaan Imlek. “Mempersiapkan bahan baku dari jauh-jauh hari dan menambah pengawai,” ucapnya.
Kamu bisa order Kue Keranjang Sin Phing untuk perayaan Imlek di PaxelMarket yang ongkirnya FLAT 10rb sampai dengan 5 kg. Ikuti perjalanan Seller #PejuangOnline lainnya dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya pada menu #PejuangOnline di sini, ya.