Dropshipper adalah orang yang jualan produk milik supplier, tapi tanpa menyimpan barang di rumah atau gudang. Tugas kamu cuma promosikan produk, cari pembeli, dan semua urusan stok sampai pengiriman ditangani langsung sama supplier. Jadi kamu tetap bisa punya toko online sendiri, meskipun tanpa modal besar.
Meskipun kelihatannya ribet, sistem dropship itu sebenarnya simpel banget. Ini alurnya:
Kamu pilih produk dan supplier
Cari supplier yang mau kerja sama sistem dropship. Banyak kok, tinggal cari di marketplace kayak Shopee atau platform khusus seperti WinMarket, Dusdusan, dll.
Kamu promosikan produknya
Bisa lewat Instagram, TikTok Shop, marketplace, atau bahkan WA story. Kamu bisa pakai foto dan deskripsi dari supplier, atau ubah sedikit biar beda.
Kalau ada yang beli, kamu terusin pesanan ke supplier
Setelah pembeli transfer ke kamu, kamu terusin pesanan ke supplier dan bayar sesuai harga dari mereka.
Supplier kirim barang ke pembeli langsung atas nama tokomu
Jadi pembeli tetap merasa belanja dari kamu, meskipun kamu nggak pegang barangnya.
Kamu dapat untung dari selisih harga
Misal harga dari supplier Rp80.000, kamu jual Rp120.000. Untung kamu Rp40.000.
Keuntungan Jadi Dropshipper
Sebelum kamu mulai, ada baiknya tahu dulu apa saja keuntungan jadi dropshipper. Biar kamu bisa pertimbangkan apakah sistem ini cocok buatmu.
Kamu nggak butuh modal besar
Nggak ribet mikirin stok dan pengemasan
Bisa dikerjakan dari rumah atau mana aja
Cocok buat kamu yang baru nyoba-nyoba jualan online
Selain keuntungan, ada juga beberapa hal yang harus kamu siapin. Dropship memang praktis, tapi tetap punya risiko yang harus kamu perhatikan.
Margin keuntungan lebih kecil dibanding kamu punya stok sendiri
Kamu nggak bisa kontrol langsung kualitas barang
Kalau supplier telat kirim atau salah kirim, kamu yang harus minta maaf ke pembeli
Tapi tenang, semua tantangan ini bisa diminimalisir kalau kamu pintar memilih supplier dan punya komunikasi yang baik.
Tips Jadi Dropshipper yang Nggak Gampang Kalah Saing
Kalau kamu pengen serius di dunia dropship, kamu perlu strategi biar nggak kalah saing sama penjual lain. Cara menjadi dropshipper nggak cukup cuma upload produk dan nunggu pembeli datang. Ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk bikin tokomu beda dari yang lain:
Pertama, cari supplier yang terpercaya. Lihat ulasan dari pembeli sebelumnya, cek rating toko, dan perhatikan bagaimana mereka menangani komplain atau keterlambatan. Supplier yang responsif dan konsisten itu aset penting.
Selanjutnya, pilih produk yang cepat laku di pasaran. Kategori seperti fashion wanita, skincare, alat rumah tangga, atau perlengkapan bayi biasanya punya permintaan tinggi dan pembeli loyal.
Kamu juga harus tahu siapa target pasarmu. Produk yang sama bisa punya cara promosi yang beda tergantung siapa yang kamu tuju. Cara komunikasi ke ibu-ibu tentu beda dengan remaja.
Jangan cuma mengandalkan satu supplier aja. Punya cadangan supplier bisa menyelamatkan bisnismu kalau ada stok kosong atau masalah teknis. Jadi kamu tetap bisa lanjut jualan tanpa hambatan.
Terakhir, bangun branding yang konsisten. Walaupun kamu dropshipper, tampilan toko tetap harus rapi. Pakai logo, nama toko yang jelas, dan pastikan pelayanan ke pembeli bikin mereka mau repeat order. Branding yang kuat bikin tokomu lebih dipercaya.
Contoh Dropship Itu Kayak Gini
Kamu buka toko online di sebuah marketplace tapi kamu ambil produk dari supplier di marketplace lainnya. Kamu upload produknya di tokomu dengan markup harga. Ada yang order, kamu langsung pesan ke supplier dan minta dikirim ke alamat pembeli. Barang sampai, pembeli puas, kamu untung.
Jadi, apa itu dropshipper? Dropshipper itu solusi buat kamu yang mau mulai usaha online tapi belum punya banyak modal. Yang penting, kamu tetap harus tanggung jawab sama pembeli dan pilih supplier yang bisa dipercaya.
Supaya pengiriman makin lancar, kamu bisa pakai jasa kirim yang punya fitur dropshipper seperti Paxel. Dengan Paxel, kamu bisa kirim barang atas nama tokomu ke mana aja tanpa ribet. Yuk, mulai langkah pertamamu jadi dropshipper sekarang!