Kamu pasti sudah tak asing dengan istilah pre-order, bukan? Sistem dalam bisnis dengan pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu dan produk akan dikirim kemudian dalam rentang waktu yang sudah ditentukan. Sistem ini sangat cocok digunakan saat ingin memulai bisnis, karena tak memerlukan modal yang besar. Seperti halnya, Pak Kris yang memulai bisnis Cumi Hitam Madura Pak Kris dengan sistem pre-order hingga bisnisnya semakin berkembang dan telah memiliki 6 cabang.
Penasaran dengan perjalanan Pak Kris membangun bisnisnya? Yuk, langsung saja ikuti perjalanan Seller #PejuangOnline, Pak Kris dalam membangun dan mengembangkan bisnis Cumi Hitam Madura Pak Kris berikut di bawah ini.
Cumi Hitam Madura Pak Kris berdiri sejak tahun 2016 yang berlokasi di Jalan Galunggung 67J, Malang. Memiliki passion dalam memasak, Pak Kris memulai usaha Cumi Hitam Madura Pak Kris dengan berawal dari sistem pre-order hingga membuka outlet yang kini telah memiliki 5 cabang. “Sejak kecil memang memiliki passion di dapur sehingga saat 2016 jenuh kerja kantoran, maka diputuskan resign. Open PO awalnya, karena respon yang bagus, maka memberanikan diri open outlet,” jelas Christian Hadi atau akrab disapa Kris, pemilik Cumi Hitam Madura Pak Kris.
Memiliki rasa lezat khas Madura, Cumi Hitam Madura Pak Kris berasal dari resep keluarga sejak beberapa generasi dan ia lestarikan. “Cumi hitam madura adalah kuliner warisan temurun di Madura sehingga resep ini telah ada di keluarga kami sejak beberapa generasi ke atas sebelum saya ada dan saya lestarikan,” ucap Pak Kris.
Ia juga mengatakan bahwa yang membuat produknya berbeda dan disukai pelanggan adalah cuminya yang fresh sehingga tintanya hitam pekat, kental dan gurih, serta memiliki tekstur yang sangat lembut. “Selain itu, kita juga punya cumi telor yang sangat jarang ada dimana-dimana, yaitu cumi hamil yang kami sortir dan masak sehingga saat dimakan ada telor cumi di bagian tengahnya,” lanjutnya.
Dalam mempertahankan kualitas produk, Pak Kris menjaga kualitas rasa dengan menggunakan cumi yang fresh hingga menjaga konsistensi takaran bumbu yang pas. “Kita sejak dulu selalu menggunakan cumi yang fresh dari nelayan dan belum kena es batu sehingga tinta cumi melimpah, tidak amis, dan gurih sempurna. Kita juga sejak dulu menggunakan takaran bumbu yang tergramasi dengan baik sehingga rasa akan selalu stabil,” terangnya. Saat ini Cumi Hitam Madura Pak Kris memiliki beragam menu cumi mulai dari nasi cumi telor, cumi kerang hingga frozen cumi.
Konsisten menjadi kunci Pak Kris menghadapi tantangan selama berbisnis. “Konsisten, saya pake prinsip selama saya kerja pasti saya bisa makan dan menghidupi keluarga saya,” jawabnya saat ditanya cara menghadapi tantangan selama berbisnis. Dalam mengembangkan bisnisnya, ia mengatakan bahwa ingin membuat warung yang lebih estetik dan disukai oleh kaum milenial.
Pak Kris menawarkan produknya dalam bentuk matang dan frozen yang bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja. “Bisa dua-duanya (matang dan frozen), tapi cumi hitam makin lama tersimpan di frozen setelah matang, akan semakin enak,” ucapnya.
Dalam mempromosikan produknya, Pak kris memiliki alokasi budget promosi untuk influencer dan Ads seperti IG Ads dan Google Ads. “Tapi, yang paling efektif adalah menjaga cita rasa sehingga power mouth to mouth yang jalan,” lanjutnya.
Produk Cumi Hitam Madura Pak Kris dapat diorder melalui online di media sosial dan offline dengan datang langsung ke cabangnya. “Kita memiliki 2 cabang di Malang dan 4 cabang di Jakarta,” ucapnya. Saat ini satu cabang Cumi Hitam Madura Pak Kris sendiri bisa memenuhi orderan kurang lebih 200 porsi per hari.
Suka dan duka telah dialami Pak Kris selama menjalankan bisnis Cumi Hitam Madura Pak Kris selama lebih dari 5 tahun. “Customer repeat order dan suka makanan kita tanpa kita tanya,” ucapnya yang membuat ia senang selama menjalankan bisnis. Adapun duka yang ia rasakan adalah saat situasi kuliner saat ini yang mengalami penurunan baik offline maupun online. Dalam melewati rasa duka, ia pun selalu menerapkan prinsip konsisten dalam bekerja.
Itu dia kisah cerita Cumi Hitam Madura Pak Kris dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya. Kamu bisa cobain lezatnya Cumi hitam Madura Pak Kris dengan order secara mudah di PaxelMarket ada Jaminan Makanan Aman. Yuk, ikuti perjalanan Seller #PejuangOnline lainnya yang tak kalah keren untuk menambah motivasi dan inspirasi dalam memulai bisnis.
Peluang usaha bisa muncul dari mana saja, bahkan pada hal-hal didekatmu yang sering Kamu lakukan atau minati. Seperti Seller #PejuangOnline kali ini, Feri yang memulai usaha cuanki dari kegemarannya menikmati cuanki di pinggir jalan. Cuan’Q Hegar, usaha Feri menawarkan produk cuanki yang bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja dengan diorder secara online.
Penasaran dengan perjalanan Feri dari kesukaannya bisa menjadi cuan dengan membangun bisnis? Yuk, langsung ikuti saja kisah perjalanan usaha Cuan’Q Hegar berikut di bawah ini.
Usaha Cuan’Q Hegar berawal dari kegemaran Feri menikmati cuanki di pinggir jalan dan menemukan cuanki yang memiliki rasa khas berbeda dari cuanki lain. “Singkat cerita karena pandemi penjualan penjual tersebut menurun, kami pun menjalin kerja sama untuk memasarkan produk cuanki yang sudah dikemas via online,” jelas Feri Sulistyanto, pemilik usaha Cuan’Q Hegar.
Feri memulai usaha Cuan’Q Hegar pada pertengahan September 2020 saat dirinya masih berstatus mahasiswa tingkat akhir dengan memanfaatkan waktu luangnya. Menjalani bisnis online pertamanya, Feri banyak mempelajari ilmu tentang bisnis dari platform online hingga forum jualan. “Karena yang kami pahami disamping produk yang bagus harus dibekali dengan ilmu atau pengetahuan, tentunya dalam hal jualan atau bisnis untuk mendapatkan hasil yang ditargetkan. Alhamdulilah, perlahan omzet meningkat, awalnya puluhan per minggu hingga (menjadi) ratusan per hari,” terangnya.
Memiliki penulisan nama yang unik, nama usaha Cuan’Q Hegar terbentuk dari harapan pemilik bisnis dengan penamaan yang tetap sesuai pada produk yang ditawarkan. “Cuan sama dengan uang atau keuntungan, Q sama dengan aku, diharapkan menjadi sumber pencaharian atau penghasilan untuk kami. Jika disambung dan dibaca Cuan'Q bisa relate dengan produk yang menjadi best seller yaitu Cuanki,” ucapnya. Ia melanjutkan bahwa arti Hegar sendiri dalam pemaknaan Sunda memiliki arti senang, bersih, dan hal positif lainnya. Ia berharap konsumen akan merasa senang dan puas, setelah mengonsumsi produknya dalam keadaan bersih dan fresh.
Dalam mempertahankan kualitas produk Cuan’Q Hegar, Feri selalu menjaga ciri khas rasa dan kebersihan dalam produknya. "Menjaga ciri khas rasa dan kebersihan, karena itu yang utama dalam produk makanan,” ucapnya. Ia juga melakukan inovasi produk dalam terus mengembangkan bisnisnya. "Menyajikan produk-produk baru yang mudah diterima oleh banyak orang, karena akan ada fase dimana orang mulai bosan atau jenuh dengan menu yang itu-itu saja,” ujarnya.
Selain Baso Cuanki, saat ini Cuan’Q Hegar asal Bandung ini memiliki berbagai varian produk mulai dari Baso Tahu dan Siomay isi tenggiri (bumbu kacang), Cimol Mozarella, serta Cilok Lemak Sapi (bumbu kacang).
Hal terpenting bagi Feri dalam menghadapi tantangan selama berbisnis adalah selalu menjaga kualitas rasa dan terus menambah ilmu. “Sebetulnya kami masih jauh dari kata sukses, tapi yang terpenting selain menjaga kualitas produk, kita harus terus mengupgrade ilmu terhadap siapapun. Salah satunya dengan mencari lingkungan atau berbagai forum dibidang yang sedang kita jalankan dan sebagainya." jelasnya.
Feri mengatakan bahwa produk Cuan’Q Hegar selalu dikirim dalam kondisi fresh dengan memiliki ketahanan produk selama 3 hari dalam suhu ruang. Ia juga membagikan tips dalam penyimpanan produknya agar tetap segar dan tahan lama. “Disarankan simpan dalam freezer tahan ±-14 hari atau kulkas ±-7 hari,” ucapnya.
Feri mulai mempromosikan produk Cuan’Q Hegar melalui fitur Story di aplikasi pesan hingga masuk ke berbagai marketplace, salah satunya seperti PaxelMarket. "Awalnya via WhatsApp story, broadcast message, alhamdulillah beberapa teman yang ikut tertarik menjadi Reseller juga, mempromosikan di Instagram, DM satu persatu tentunya akun yang memiliki basic berjualan, dan masuk ke berbagai marketplace, salah satunya PaxelMarket,” ucapnya. Ia juga melakukan promo atau memberikan diskon pada event tertentu atau saat konsumen melakukan pembelian dalam jumlah banyak.
Feri mengatakan bahwa duka yang ia alami selama menjalankan bisnis Cuan’Q Hegar adalah tantangan munculnya banyak produk yang serupa."Banyak produk serupa muncul, mengatasinya kembali lagi terhadap menjaga kualitas rasa dan menambahkan varian produk lainnya,” ucapnya.
Feri memberikan pesan untuk Seller yang juga sedang berjuang mengembangkan bisnisnya. "Pertama, yakin dengan apa yang sedang dikerjakan, untuk menumbuhkan keyakinan dan semangat bisa dengan belajar apalagi banyak sekarang konten-konten yang inspirasi dan edukasi. Harus selalu bersyukur berapapun hasil yang didapat, InsyaAllah akan menambah lebih dari sebelumnya, jangan lupa sedekah dan zakat jika sudah termasuk golongan yang diwajibkan untuk mengeluarkan. Kesimpulannya kita hanya berencana, usaha hasil kembalikan kepada Sang Pemberi Rizki.” Pesannya.
Itulah perjalanan Feri dalam membangun bisnis Cuan’Q Hegar yang berawal dari kesukaannya akan makanan cuanki. Kamu bisa ikuti kisah perjalanan Seller #PejuangOnline lainnya yang juga penuh inspirasi dan motivasi pada menu #PejuangOnline. Nikmati juga segarnya Cuan’Q Hegar dari Bandung dengan order di PaxelMarket yang ongkirnya FLAT dan ada Jaminan Makanan Aman.
Setiap pemilik bisnis tentu ingin bisnisnya dapat terus eksis dan bertahan lama. Salah satunya ada Otak-otak selaras yang tetap eksis sejak tahun 1964 dan menjadi salah satu kuliner legendaris di Bandung. Tentu bukanlah hal yang mudah dalam mencapai hal tersebut. Lantas, bagaimana perjalanan Oma dan Opa Yusman dalam membangun usaha Otak-otak Selaras?
Yuk, langsung saja intip rahasia Seller #PejuangOnline kali ini dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya hingga bisa bertahan selama hampir 60 tahun.
Otak-otak Selaras merupakan salah satu kuliner legendaris di Bandung yang berdiri sejak tahun 1964. Usaha yang bermula di Jalan Pandu ini di rintis oleh Alamsyah Yusman dan Julianti K. Yusman atau akrab disapa Oma dan Opa Yusman.
Resep Otak-otak Selaras didapatkan dari resep turun temurun keluarga Oma Yusman. Dengan sedikit modifikasi, Oma Yusman berhasil memikat pelanggan dengan menawarkan cita rasa yang khas dan berbeda dari produk otak-otak lainnya.
Dikenal juga dengan nama Otak-otak Pandu, nama Otak-otak Selaras saat ini diberikan oleh seorang pelukis kartun majalah bahasa Sunda, Mangle yang saat itu merangkap sebagai pegawai/staf DAMRI dan kenalan Opa Yusman. Ia dimintai tolong untuk merancang etiket produk otak-otak dan memberi nama SELARAS. Ia menghasilkan lukisan garis-garis yang tidak terputus melambangkan rezeki yang tidak akan putus.
Opa dan Oma Yusman mempertahankan kualitas dengan menjaga resep dan terjun langsung ke proses produksi selama hampir 60 tahun. “Bahkan, Opa berinovasi dengan menciptakan mesin khusus semi-otomatis untuk memproduksi ribuan otak-otak setiap harinya sehingga kualitas sangat terjaga karena meminimalisir kesalahan manusia saat membuat otak otak,” terang Mas Ray, cucu Opa & Oma Yusman, penerus otak-otak selaras generasi ke-4.
Dengan mempertahankan dan menjaga kualitas produk, rasa dan kualitas produk Otak-otak Selaras pun tetap sama dan tidak mengalami perubahan selama puluhan tahun yang membuatnya berbeda dan sangat diminati. “Terbukti dari adanya pelanggan yang sudah belasan bahkan puluhan tahun tidak mencoba Otak-otak Selaras karena pindah domisili, sekali mencoba langsung bisa bernostalgia ke masa lalu,” terangnya.
Hal yang perlu ditingkatkan dalam mengembangkan usaha Otak-otak Selaras agar lebih maju kedepannya adalah membuat semua proses pembuatan otomatis sehingga produksi bisa lebih ditingkatkan, di mana hal tersebut merupakan mimpi Opa Yusman. “Untuk saat ini produksi kita tetap masih memakai tenaga manusia untuk memanggang otak-otak nya, jika lalai kadang ada otak-otak yang hangus,” ucap Mas Ray.
Selalu dalam keadaan fresh, otak-otak diproduksi setiap paginya dan dijual sehabisnya untuk mempertahankan kualitas produk. “Sehingga tidak pernah ada atau sangat jarang stok tersisa yang disimpan untuk besoknya,” lanjutnya.
Ray juga memberikan tips dalam penyimpanan produk Otak-otak Selaras agar tetap segar saat disantap dan juga tahan lama. “Simpan di tempat yang tertutup rapat, lalu simpan di chiller,” ucapnya.
Berdiri puluhan tahun dengan rasa dan kualitas rasa yang sama, Otak-Otak Selaras mempromosikan produknya dengan cerita nostalgia tentang produknya yang bertahan selama puluhan tahun dan keunikan produknya. “Namun, untuk di aplikasi online kita kadang mengikuti program yang diberikan seperti flash sale, diskon tanggal cantik dan sebagainya,” lanjutnya.
Memiliki satu toko selama puluhan tahun, Otak-otak Selaras bisa dipesan secara mudah dengan tersedia di hampir semua aplikasi atau platform online, salah satunya PaxelMarket. Meskipun hanya membuka satu toko, Otak-otak Selaras telah memiliki banyak reseller. “Hingga saat ini tidak dibuka cabang. Namun, reseller sangat banyak,” ucap Ray. Saat ini Otak-otak Selaras sendiri bisa memproduksi rata-rata 1.000 buah/hari.
Bagi Ray, sukanya selama menjalankan bisnis kuliner Otak-otak Selaras adalah saat mendengar cerita pelanggan yang positif terhadap Otak-otak Selaras, “Berinteraksi langsung dengan pelanggan dan mendengar cerita mereka bahwa Otak-Otak Selaras tidak tergantikan adalah suatu hal yang membanggakan,” terangnya.
Adapun dukanya, Ray mengatakan saat pelanggan memberikan rating buruk, jika ada kesalahan sekecil apapun yang dialami. “Bahkan, sempat memaki-maki dikarenakan pengiriman lama akibat kesalahan kurir. Cara mengatasinya lebih ke memberikan pemahaman kembali kepada pelanggan seperti itu,” lanjutnya.
Menutup sesi wawancara, Ray memberikan pesan kepada Seller untuk selalu mengutamakan kualitas. “Jangan pernah mengorbankan kualitas demi kuantitas. Di jaman sekarang banyak pengusaha makanan yang hanya fokus untuk mencari uang namun melupakan kepuasan pelanggannya. Mereka lupa satu hal, yang mendatangkan uang itu para pelanggan.” Pesannya.
Itulah cerita perjalanan bisnis legendaris asal Bandung, Otak-otak Selaras yang semoga bisa menjadi inspirasimu dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Kamu juga bisa pesan Otak-otak Selaras dengan mudah di PaxelMarket dengan ongkir FLAT 15rb.
Siapa di sini penggemar kue mochi? Pernahkah Kamu mencoba kue mochi yang unik, misalnya berbentuk gepeng? Mochi Gepeng Mollis merupakan usaha milik pasangan suami dan istri, Prisilia dan Tjahjadi, yang unik dan menarik dengan memiliki bentuk gepeng yang berbeda dari mochi pada umumnya. Serta, teskturnya yang lembut dan cita rasa yang khas.
Lantas, bagaimana awal mula Mochi Gepeng Mollis ini terbentuk? Yuk, ikuti perjalanan cerita inspiratif usaha Mochi Gepeng Mollis yang bisa bikin Kamu penasaran pingin cobain mochinya.
Mochi Gepeng Mollis asal Yogyakarta resmi berdiri pada 2 Januari 2020, setelah mendapatkan izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Berdirinya Mochi Gepeng Mollis berawal dari Prisilia yang mencari kesibukan dengan membuat kue mochi dan membagikannya kepada teman-temannya. “Ternyata mereka suka dan cocok dengan mochinya. Lalu, mulai banyak teman-teman yang pesan untuk dibagikan lagi kepada teman-temannya. Sejak saat itu pesanan yang masuk semakin banyak dan saya memutuskan untuk mengembangkan usaha mochi ini,” terangnya.
Penamaan Mochi Gepeng Mollis menggambarkan produk mochi yang ditawarkan. Prisilia mengatakan bahwa kata “Gepeng” dipilih karena bentuk mochi yang memang gepeng dan berbeda dari bentuk mochi pada umumnya yang berbentuk bulat. “Kata ‘Mollis’ kami temukan dalam bahasa lain yang artinya adalah lembut sesuai dengan ciri khas tekstur mochi kami yang sangat lembut,” lanjutnya.
Prisilia mengatakan bahwa resep Mochi Gepeng Mollis adalah warisan dari orang tuanya dan dimodifikasi untuk menemukan rasa dan tesktur yang pas. “Awal mula resep mochi ini adalah resep warisan dari orang tua saya, kemudian saya melakukan modifikasi untuk menyesuaikan rasa dan teksturnya, hingga terciptalah produk Mochi Gepeng Mollis saat ini,” jelasnya. Saat ini Mochi Gepeng Mollis memiliki varian rasa Original dan Wijen dengan 1 box berisi 10 pcs yang bisa dicampur varian rasa.
Berbeda dari mochi pada umumnya, Mochi Gepeng Mollis memiliki rasa khas mochi jadul jaman dulu dan lembut seperti Mochi Jepang. “Dari banyak testimoni yang kami terima selama ini, mereka mencari mochi kami karena mochinya enak, lembut, wangi, isian kacang yang banyak dan rasa manisnya yang pas,” ucapnya.
Dalam mempertahankan kualitas produk Mochi Gepeng Mollis, Prisilia dan Tjahjadi selalu menggunakan bahan-bahan premium dan berkualitas, menjaga kebersihan dalam melakukan produksi, hingga turun tangan dalam proses produksi untuk menjaga kualitas mochi. “Selain itu, untuk menjaga kualitas mochinya, setiap mochi yang kami kirim ke pelanggan selalu mochi yang fresh, yang diproduksi di hari yang sama dengan tanggal pengirimannya. Oleh karena itu kami tidak ready stok, kami selalu melakukan produksi sesuai orderan yang masuk atau made by order,” lanjutnya.
Mochi Gepeng Mollis juga telah terjamin kualitasnya dengan memenuhi standar produk pangan yang berlaku dan memiliki sertifikasi izin PIRT yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan. “Kami juga sudah lolos pemeriksaan di laboratorium dinas kesehatan daerah Sleman Yogyakarta dengan hasil yang memuaskan,” tambahnya.
Selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menjaga kualitas produk yang dikirim dan juga ketepatan waktu pengiriman menjadi tips bagi Prisilia dan Tjahjadi dalam menghadapi tantangan selama berbisnis. “Tipsnya selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam segala hal untuk pelanggan yang di percayakan saat ini, karena dari setiap pelanggan yang ada itu bisa menciptakan pasar-pasar yang baru,” ucapnya.
Dalam terus mengembangkan bisnisnya, saat ini Prisilia dan Tjahjadi berusaha untuk bisa meningkatkan jumlah produksi harian sehingga bisa melayani jumlah orderan yang lebih besar lagi.
Memenuhi pesanan dengan made by order, Prisilia dan Tjahjadi memproduksi saat pesanan masuk dan mengemas setiap mochi menggunakan plastik yang tertutup rapat dengan sealer agar higienis. “Saat ini kami melakukan produksi sesuai dengan pesanan yang masuk, oleh karena itu kami tidak ready stok,” lanjutnya.
Mereka juga menyarankan kepada pelanggan dalam menjaga produk Mochi Gepeng Mollis agar tetap fresh dan tahan lama. “Karena mochi hanya bertahan 3 hari disuhu ruang, agar mochi tetap fresh dan bertahan lama, kami menyarankan kepada pelanggan bila mochi tidak habis konsumsi untuk disimpan di freezer. Karena didalam freezer mochi kami bisa bertahan selama 1 bulan. Bila ingin dikonsumsi pada saat setelah dikeluarkan dari freezer bisa didiamkan disuhu ruang kurang lebih 90 menit, nanti mochi akan kembali kenyal dan bisa dikonsumsi,” terangnya.
Prisilia dan Tjahjadi menawarkan dan mempromosikan produk Mochi Gepeng Mollis secara online melalui Instagram, Facebook, WhatsApp dan PaxelMarket. “Dan biasanya setiap order yang masuk melalui WA, IG dan FB yang tercover oleh Paxel kami akan sarankan untuk melakukan transaksi melalui PaxelMarket,” paparnya.
Disamping itu, ia juga mendapatkan strategi word-of-mouth dari para pelanggannya. “Selebihnya kami bersyukur sekali karena dari setiap pelanggan yang membeli mochi, mereka yang sering mempromosikan kepada teman-teman atau relasinya,” jawabnya.
Mochi Gepeng Mollis juga dipasarkan ke lebih banyak pelanggan melalui Reseller yang berada di banyak kota, seperti Jabodetabek, Bandung, Tegal, Kudus, Temanggung, Purwokerto, Semarang, Solo, Surabaya dan beberapa kota lainnya. Saat ini Mochi Gepeng Mollis bisa memenuhi orderan hingga 80 box atau 80 pcs mochi per harinya.
Mendapatkan testimoni dan respon positif dari pelanggan menjadi suatu kebahagiaan bagi Prisilia dan Tjahjadi selama menjalankan bisnis Mochi Gepeng Mollis. “Dari sini kami bisa mendapat banyak relasi baru, entah dari pelanggan, supplier atau reseller. Dan yang menjadi kebanggaan kami adalah pada saat Mochi Gepeng Mollis mulai menjadi salah satu jajanan dan oleh-oleh yang dipilih dari kota Yogyakarta,” terangnya.
Adapun duka yang dialami selama menjalankan bisnis adalah keterbatasan jumlah produksi harian Mochi Gepeng Mollis. “Karena keterbatasan jumlah produksi harian kami, sering kali kami merasa sedih bila kami harus menolak pelanggan yang mau membeli mochi kami. Untuk mengatasinya bila kota dari pelanggan masuk ke dalam coverage Paxel, kami menawarkan mochi kami untuk bisa dikirim,” lanjutnya.
Itu dia perjalanan Prisilia dan Tjahjadi dalam membangun bisnis Mochi Gepeng Mollis yang unik dan berbeda. Kamu juga bisa ikuti perjalanan seller Pejuang Online lainnya di menu #PejuangOnline yang menginspirasi. Jangan lupa cobain juga lembutnya Mochi Gepeng Mollis dengan order online di PaxelMarket, ya.
Gateway API Server Is Down.
Message: